Mahasiswa Unpri yang Sebar Video Mayat di Kampus Dipolisikan, Dianggap Hoaks dan Bikin Gaduh

Penulis: Fitri Wahyuni
Editor: Teddy Malaka
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa Unpri yang Sebar Video Mayat di Kampus Dipolisikan, Dianggap Hoaks dan Bikin Gaduh

"Video pertama dan kedua. Yang pertama menyatakan ada mayat di lantai 9 unpri,"

"dan video yang kedua bahwa tidak ada mayat, mainkan itu manekin atau boneka. Oleh sebab itu ini merupakan berita bohong." jelasnya.

Penjelasan Pihak Kampus

Kasus penemuan mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan, Sumatra Utara, yang terjadi pada Selasa (12/12/2023), kini menjadi sorotan publik.

Pihak kampus mengklarifikasi bahwa kelima mayat tersebut bukan korban pembunuhan, melainkan cadaver yang digunakan untuk praktik mahasiswa kedokteran.

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UNPRI, Kolonel (Purn) Drg Susanto, menjelaskan bahwa cadaver tersebut digunakan untuk kebutuhan pembelajaran di Fakultas Kedokteran.

Dengan tegas, pihak kampus membantah adanya kasus pembunuhan di lingkungan kampus.

"Mayat tersebut merupakan cadaver yang digunakan untuk kebutuhan pembelajaran di Fakultas Kedokteran. Tidak ada kasus pembunuhan seperti rumor yang beredar di masyarakat," ujar Susanto seperti dilansir dari Tribun-Medan.

Fakultas Kedokteran UNPRI telah berdiri sejak tahun 2008 dan memiliki berbagai laboratorium, termasuk laboratorium anatomi atau ilmu urai yang menyimpan cadaver. Lima cadaver tersebut telah diadakan oleh Rektor terdahulu pada tahun 2005.

Salah satunya yakni laboratorium anatomi atau ilmu urai yang menyimpan cadaver, tubuh manusia yang diawetkan.

"Terdapat lima karakter, satu perempuan dan empat laki-laki. Dan cadaver tersebut telah diadakan oleh Rektor terdahulu pada tahun 2005," lanjutnya.

Sebagai informasi, cadaver adalah tubuh manusia atau hewan yang sudah meninggal dan diawetkan, memegang peran krusial dalam pendidikan kedokteran dan ilmu kesehatan.

Penggunaan cadaver memberikan pengalaman belajar yang mendalam dan langsung kepada para mahasiswa, membuka pintu wawasan mereka terhadap struktur anatomi tubuh manusia dan praktek kedokteran.

(Bangkapos.com/Fitri) (TribunMedan.com/Fredy S)

Berita Terkini