Pemilu 2024

Kisah Art Yuni Nekat Maju Caleg Bermodalkan Rp2,5 Juta, Segini Jumlah Suara Diraihnya di Pemilu 2024

Penulis: M Zulkodri CC
Editor: Dedy Qurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yuni, PRT nekat maju caleg DPRD Jakarta, modal kampanye Rp 2,5 juta

BANGKAPOS.COM--Yuni Sri Rahayu, seorang Asisten Rumah Tangga (ART), telah mencuri perhatian sebagai seorang calon legislatif DPRD DKI Jakarta dari Partai Buruh dalam Pemilu 2024.

Meskipun dengan modal terbatas, Yuni berhasil meraih suara yang cukup signifikan.

Dengan hanya mengeluarkan dana sebesar Rp 2,5 juta untuk biaya administrasi dan alat peraga kampanye, Yuni telah menunjukkan keberaniannya untuk maju sebagai calon anggota DPRD DKI.

"Total sudah habis Rp 2,5 juta. Uang ini saya pakai untuk biaya administrasi awal dan pembuatan alat peraga kampanye (APK)," ujarnya pada 1 Februari 2024 lalu, seperti yang dilansir dari Kompas.com.

Yuni menjelaskan bahwa dari total biaya tersebut, Rp 500 ribu digunakan untuk administrasi, sementara sisanya untuk pembuatan APK seperti poster, stiker, dan gantungan kunci. Seluruh modal kampanye tersebut berasal dari gajinya sebagai ART, yang ia tabung setiap bulannya.

“Sebelum resmi jadi caleg kan ada beberapa tes, nah jadi saya keluar uang pribadi juga di sini, selain biaya kampanye ya,” tutur dia.

Yuni mengaku seluruh modal kampanye itu berasal dari gaji yang diperoleh sebagai ART.

Dia menceritakan bahwa gaji yang dirinya terima ditabung setiap bulannya.

Di sisi lain, Yuni tidak bisa berkampanye layaknya caleg-caleg lainnya seperti pemberian bingkisan atau bantuan sosial (bansos).

Alhasil, dirinya berinisiatif untuk berkampanye di wilayah yang berpotensi menjadi lumbung suaranya.

"Kalau saya mah enggak bisa ngasih minyak gitu, bingkisan. Jadi saya sosialisasi di salah satu tempat serikat kami (ART), di wilayah Fatmawati," tuturnya.

Meskipun tidak bisa melakukan kampanye dengan memberikan bingkisan atau bantuan sosial seperti caleg lainnya, Yuni tetap berusaha menyosialisasikan dirinya di wilayah Fatmawati, tempat serikat ART yang ia ikuti.

Hasil real count KPU menunjukkan bahwa Yuni berhasil masuk lima besar dalam perolehan suara di Partai Buruh, bersaing dengan caleg lainnya.

Adapun data tersebut per Sabtu (17/2/2024) pukul 11.30 WIB.

Berdasarkan data sementara itu, suara yang diraih Yuni terbilang lumayan bagi caleg DPRD yang bermodal minim.

Dia mampu bersaing dengan sesama caleg dari Partai Buruh.

Bahkan, Yuni mampu masuk lima besar raihan suara dari sesama caleg di partai yang menaunginya.

Dengan perolehan suara sebesar 3.189, Yuni Sri Rahayu membuktikan bahwa keberaniannya untuk maju sebagai caleg tidak sia-sia.

Berikut adalah lima besar perolehan suara caleg Partai Buruh di dapil Jakarta VII berdasarkan data real count KPU:

  1. David Sasongko: 4.677
  2. Noor Kamelia: 4.197
  3. Evi Liana Tobing: 3.300
  4. Yuni Sri Rahayu: 3.189
  5. M. Mario Amirudin: 3.202

Meskipun demikian, data ini masih sementara dan belum final.

Namun demikian, pencapaian Yuni Sri Rahayu membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja keras, siapa pun bisa meraih sukses, bahkan dengan modal terbatas.

Kemenkeu Ungkap Modal yaleg Bisa Tembus Rp5 Miliar

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) blak-blakan mengungkap besaran modal calon legislatif (caleg) yang harus dikeluarkan untuk bertarung di Pemilu 2024 mendatang.

Tak tanggung-tanggung, nilai modal yang digelontorkan para caleg ini mencapai miliaran rupiah.

Dikutip dari Tribunnews.com, hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Abdurrohman.

Ia mengatakan, besaran modal kampanye untuk menjadi caleg DPR RI yaitu kisaran Rp 1 miliar bahkan tembus Rp 5 miliar per orang.

Kemudian, untuk para caleg di tingkat DPRD Provinsi ataupun Kabupaten/Kota rata-rata mengeluarkan modal kampanye kisaran Rp 200 juta.

Tak sampai di situ, pemerintah juga telah menganggarkan uang puluhan triliun untuk belanja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Badan Pengawas Pemilihan Umum.

Menurut Abdurrohman, dengan adanya sederet hal tersebut, tentunya bakal berpengaruh terhadap kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kita asumsikan pengeluaran caleg di level pusat sekitar Rp1 miliar. Kemarin saya lihat beberapa caleg ada yang bilang Rp5 miliar, makanya kita katakan Rp1 milar. Kemudian caleg DPRD sekitar Rp200 juta per orang, ini dirata-ratakan saja asumsi moderat," ungkap Abdurrohman dalam diskusi seputar APBN 2024 di Cianjur, Senin (25/9/2023).

Dia memperkirakan, kontribusi perputaran ongkos dari kampanye caleg tersebut diperkirakan menyumbang sekitar 0,27 persen terhadap produk domestik bruto (PDB)

(Kompas.com/Tribunnews.com)

Berita Terkini