BANGKAPOS.COM - Banjir lahar dingin dari Gunung Marapi menyerang beberapa daerah di Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, pada Sabtu (11/5/2024) malam.
Dampak bencana alam ini termasuk korban jiwa yang mencapai puluhan orang dan kerusakan rumah serta fasilitas umum.
Data sementara yang dikumpulkan di Kabupaten Agam pada Minggu (12/5/2024) mencatat 18 orang meninggal dunia, sementara di Tanah Datar ada 13 korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin.
Selain itu, masih ada puluhan orang terluka dan yang hilang yang sedang dicari.
Berikut adalah beberapa fakta terkait bencana banjir lahar dingin tersebut, seperti yang dikumpulkan oleh TribunPadang.com (Bangka Pos Group).
1. Jalan Padang-Bukittinggi Putus
Jalur Padang-Bukittinggi, tepatnya di kawasan Lembah Anai putus akibat jalan terban yang terjadi pada Sabtu (11/5/2024) malam.
Hingga sampai saat ini, akses jalan masih tidak bisa dilewati baik pengendara maupun pejalan kaki.
Kapolres Padang Panjang AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo mengatakan perbaikan jalan kemungkinan akan menghabiskan waktu lama.
"Tidak bisa dilalui apapun termasuk pejalan kaki, mungkin lama, Ini mau ke TKP," katanya saat dikonfimasi, Minggu (12/5/2024).
Sementara itu, Anggota Satlantas Polresta Padang Panjang Brigadir Tegi dalam laporan videonya menyampaikan jalan terban terjadi di pelebaran Jalan Lembah Anai, Silaiang,Padang Panjang.
"Pukul 23.30 WIB, dapat kita laporkan terban di pelebaran jalan, jalan lintas Padang Panjang- Padang untuk sementara jalan ke arah Padang Panjang kita hentikan di Lembah Anai," katanya.
Sementara Jalan dari Bukittinggi menuju Padang dihentikan di Padang Panjang.
2. Jalan Padang-Batusangkar Via Rambatan Putus
Banjir lahar dingin dan banjir bandang di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengakibatkan akses jalan ke Batusangkar lumpuh total, Minggu (12/5/2024).