Baca tanpa iklan
"Pertama kali ketemu kita didampingi orang tua di Masjid Raya Baiturrahman, menghindari fitnah, waktu itu aku kelas 2 SMA, tahun 2019," kata Intan.
Usai bertemu, keduanya tidak langsung menikah melainkan membuat komitmen untuk menjaga hubungan menuju pernikahan.
"Setelah itu kita bukan ta'aruf karena udah kelamaan kalau ta'aruf niatnya pengennya sebenarnya taaruf tapi karena waktu yang enggak bisa sesingkat ta'aruf jadi kita berkomitmenlah untuk saling menjaga menuju sebuah pernikahan gitu," timpalnya.
Setelah tamat SMA, keduanya melangsungkan pernikahan dengan mahar 20 mayam emas.
Cut Intan pun mengakui hubungan keduanya sempat tidak dapat restu dari kedua orang tuanya karena menikah di usia muda.
"Jadi aku menikah itu setelah lulus SMA teman-teman, dapet orang restu ortu susah ya, orang tua itu khawatir karena anaknya masih muda, menganggap kita di masih sangat kecil," tambahnya.
Setelah memiliki anak, Intan mulai mengerti mengapa orangtuanya dulu susah untuk memberikan restu kepadanya yang ingin menikah muda.
"Anak kecil kok udah kepikiran nikah?" tutur Intan menirukan perkataan orangtuanya.
"Tapi akhirnya aku bisa meluluhkan hati orang tua aku, dibantu suami aku," kata Intan.
Lebih lanjut, dikatakan Intan setelah ibunya meninggal akhirnya ia mendapatkan restu menikah dengan Armor.
"Waktu itu tepatnya seminggu sebelum ibu aku meninggal, akhirnya kita mendapat restu pernikahan."
"Memang sudah jalannya, orang tua aku merestui hubungan kami, mungkin ibu aku sudah tahu kalau akan pergi. Jadi aku semacam dititipkan ke suami aku tolong jaga dia," tandasnya.
Setelah menikah, Cut Intan meninggalkan Aceh, meski sempat ada rasa sedih, namun Intan mengakui bahwa itu merupakan dari perjalanan hidup.
"Menjadi momen yang sedih waktu aku ninggalin Aceh. Ya udah menikah, ninggalin Aceh itu momen yang paling sedih karena saat itu ibu udah gak ada,"
"sedih banget tapi kita harus menerima dan kita harus survive dari ke kesedihan itu," pungkasnya.