BANGKAPOS.COM--Sandi Butar Butar, mantan anggota Pemadam Kebakaran (Damkar) Depok, curhat kepada Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, usai kontrak kerjanya tidak diperpanjang.
Didampingi pengacaranya, Deolipa Yumara, Sandi bertemu Dedi di kediamannya, Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat.
Dalam pertemuan tersebut, Sandi bercerita panjang lebar mengenai perjalanan kariernya sebagai anggota Damkar Depok, termasuk pengalaman menjadi korban perundungan, gaji yang dipotong, hingga kondisi alat pemadam kebakaran yang memprihatinkan.
Dalam kesempatan tersebut, Dedi Mulyadi selaku Gubernur terpilih memberi pesan kepada Sandi Butar-butar apabila kembali bekerja sebagai pemadam kebakaran (Damkar)
Dedi Mulyadi lalu menyampaikan bahwa telah meminta Wali Kota Depok terpilih, Supian Suri, untuk memperkerjakan kembali Sandi Butar Butar.
"Nanti karakternya ubah ya, jadi kalau pimpinannya sudah baik, kelengkapan damkarnya sudah benar, hak-hak kamu diberikan, jangan banyak ngoceh keluar, karena pimpinan pasti pusing itu," kata Dedi Mulyadi.
Sandi mengaku, dirinya tidak akan aktif bersuara bila fasilitas yang didapat anggota Damkar sudah nyaman.
Dedi Mulyadi menuturkan, dirinya akan meminta untuk segera memperbaiki manajerial pengelolaan pemadam kebakaran Kota Depok.
"Karena ke depan, Depok itu kelengkapannya harus setara dengan DKI Jakarta, karena itu gerbangnya Jawa Barat, jangan bikin malu."
"Oke, kamu kerja juga yang bagus, nanti pasti yang kerjanya tangan bukan mulut ya," ujar Dedi Mulyadi.
Awal Karier Sandi di Damkar Depok
Sandi mengungkapkan bahwa ia bergabung dengan Damkar Depok setelah mendapatkan informasi lowongan pekerjaan dari seorang teman.
Sebelumnya, ia sempat bekerja sebagai wartawan infotainment setelah lulus dari jurusan periklanan.
Namun, sejak awal bertugas, Sandi mengaku menjadi korban perundungan oleh sesama anggota.
Ia menceritakan pengalaman pahitnya, seperti dihina, didorong, hingga perlakuan tidak adil lainnya.