Sosok Hasan Hasbi, Disorot soal Teror Kepala Babi yang Diterima Tempo, Suruh Dimasak Saja

Penulis: Fitri Wahyuni
Editor: Dedy Qurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TEROR KEPALA BABI -- Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi di Studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2025). Kini pernyataan Hasan Nasbi kontroversial soal teror kepala babi di kantor Tempo.

"Ucapan dan tindakannya tidak lagi semata mencerminkan dirinya tapi mencerminkan pemerintah dan bahkan negara."

"Maka jika kalimat seperti itu keluar dari lisan seorang pejabat negara maka kepada siapa kita mengharap teladan dalam berbangsa," kata Ray, Senin (24/3/2025). 

Kemudian dikatakannya kalimat 'Itu bisa dimasak' jelas menggambarkan suatu perasaan yang marah, emosi bahkan bernuansa dendam. 

"Ada apa antara Hasan Nasbi dengan Tempo. Apa kiranya yang membuat Tempo seperti sesuatu yang tidak patut dan layak dilindungi keselamatannya?" kata Ray. 

"Alih-alih dilindungi, malah disudutkan dengan kata-kata seperti di atas. Dan tidak cukup sampai di situ, terus dipojokan dengan istilah itu urusan Tempo sendiri," jelasnya. 

Jelas, kalimat kedua menunjukan pemerintah seperti lepas tangan dari keselamatan warga negara. 

 "Siapapun dia, bahkan seorang kriminal sekalipun, wajib mendapatkan perlindungan keselamatan dari negara. Tanpa kecuali."

"aka kalimat saudara Hasan Nasbi tersebut seperti melepaskan kewajiban pemerintah itu," kata Ray. 

Menurutnya pemerintah yang tidak menjamin keselamatan warga negara adalah pemerintah yang tidak layak untuk memerintah. 

"Pernyataan bahwa reaksi awak Tempo dengan bercanda jadi sebab pemerintah tidak peduli pada ancaman keselamatan awak Tempo adalah dalih yang tidak absah."

"Ekspresi seseorang yang mendapat teror tidak dapat dipaksakan dengan model tertentu," imbuhnya. 

Ia menegaskan pemerintah lepas tangan karena ekspresi korban tidak sesuai yang mereka bayangkan atau inginkan menunjukan bibit otoritarianisme. 

"Meminta segala hal sesuai dengan keinginan, arahan, dan bahasa kekuasaan adalah watak otoritarianisme dari kekuasaan," tandasnya.

Sebelumnya, jurnalis Tempo Fransisca Christy Rosana mendapat teror berupa kiriman kepala babi tanpa telinga.

Teror tersebut dikirim langsung pada Cica ke kantor Tempo.

Halaman
1234

Berita Terkini