"Kalau gua instruksiin buat rebutan, dorong dorongan, bahkan menjarah, orang yang hadir pasti iya-in aja karena dikira bagian dari konten," tuturnya.
Ia pun kembali mengingatkan bahwa kegiatan masak besar bukan sekedar dijadikan konten saja.
Pihak penyelenggara atau tim konten kreator harus bertanggungjawab dari kegiatan itu dimulai hingga selesai.
"Harus mau capek! Ga bisa tinggalin masakan gitu aja, kalo ada yang mati ker/acu/nan karena masakan kita siapa yang bertanggung jawab? 24 Jam postingan ini gw hapus. Males gw posting konten plagiat," ucapnya.
Willie Salim minta maaf
Atas beredarnya bukti settingan hingga tanggapan keras dari Helmy Yahya, Willie Salim akhirnya minta maaf.
Dalam akun Instagram @willie27_, Willie mengakui kesalahannya atas konten yang membuat nama Palembang tercoreng.
Willie menjelaskan, ini adalah kali pertama dirinya memasak dalam jumlah besar.
Karenanya, Willie awalnya berharap warga Palembang bisa menikmati buka puasa dengan rendang hasil masakannya.
Willie mengaku merasa bahagia melihat antusiasme warga yang tinggi.
"Tidak ada kekecewaannya sama sekali terhadap rendang yang hilang itu. Malahan, aku senang sekali melihat antusias warga karena pada akhirnya rendang itu dimasak untuk dibagikan ke warga," akui Willie.
Ia mengaku kaget melihat respons luar biasa dari warga yang berebut mengambil rendang tersebut.
Lantaran hal tersebut, Willie menyebut daging rendangnya hilang bukan salah warga Palembang.
"Ini bukan salah warga Palembang. Sepenuhnya salah saya, karena saya kurang persiapan," ungkap Willie.
Dianggap menghina warga Palembang