Berita Viral

Sultan Palembang Desak Willie Salim Lakukan Ritual Tepung Tawar: Kalau Tidak Haram Datang ke Sini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KESULTANAN PALEMBANG - Foto di Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam. Sultan Palembang Darussalam desak Willie Salim gelar tepung tawar. Kesultanan Palembang Darussalam secara resmi mengeluarkan maklumat sikap tegas terhadap kreator konten Willie Salim.

BANGKAPOS.COM-- Konten masak rendang Willie Salim kini mendapat respons dari dari Sultan Palembang, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Raden Muhammad Fauwaz Diradja.

Kesultanan Palembang Darussalam secara resmi mengeluarkan maklumat sikap tegas terhadap kreator konten Willie Salim.

Diketahui sebelumnya video masak rendang di Benteng Kuto Besak (BKB) yang dinilai telah mencemarkan martabat budaya Palembang.

Fauwaz Diradja dalam pernyataannya menegaskan, Budaya semon (malu) yang menjadi ciri khas Wong Palembang telah dinodai oleh konten tidak bertanggung jawab.

“Kami tidak akan tinggal diam!,” kata SMB IV di istana adat Kesultanan Palembang Darussalam di Jalan Sultan M Mansyur Palembang, dikutip Sripoku.com, Selasa (25/3/2025).

 Kesultanan palembang Darussalam menilai video tersebut bertentangan dengan tradisi makan palembang yang menjunjung tinggi tata krama.

Sedangkan tuntutan yang ditujukan ke Wille Salim adalah permintaan maaf terbuka di hadapan Majelis Adat Kesultanan Palembang Darussalam, dan menghapus seluruh konten terkait.

Lalu pelaksanaan ritual tepung tawar sebagai penebusan kesalahan.

“Video tersebut telah menimbulkan stereotip buruk terhadap masyarakat Palembang. Padahal, apa yang terjadi di BKB tidak mewakili budaya kami yang sebenarnya,” ujarnya.

Untuk itu Sultan Palembang menuntut Wilie Salim melakukan tepung tawar di Kesultanan Palembang Darussalam.

 "Jika Willie tidak memenuhi permintaan kami, kami akan mengutuk Willie dan mengharamkannya datang ke wilayah kami sepanjang hidupnya,” katanya.

Willie Salim sebelumnya telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, terutama warga Palembang, terkait hilangnya 200 kg rendang yang menjadi inti dari kontennya.

Dalam pernyataannya, ia meminta agar masyarakat tidak menyalahkan warga Palembang atas kejadian tersebut.

"Saya meminta maaf jika konten ini menimbulkan kegaduhan. Namun, saya berharap masyarakat tidak menyalahkan warga Palembang," kata Willie dalam sebuah video yang diunggah di media sosial.

Namun permintaan maaf tersebut tampaknya belum cukup untuk meredakan polemik yang terjadi.

Kontroversi konten Willie Salim

Kontroversi ini bermula dari konten Willie Salim yang menampilkan hilangnya rendang 200 kilogram yang sedang dimasak di BKB Palembang.

Willie Salim mengaku meninggalkan rendang tersebut sebentar ke toilet, namun saat kembali, rendang tersebut sudah habis diambil warga.

Video tersebut memicu berbagai komentar negatif di media sosial, yang mencoreng citra Palembang.

Warga Palembang merasa tersinggung dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib.

Willie Salim telah menyampaikan permintaan maaf, namun hal tersebut belum meredakan kemarahan masyarakat Palembang.

Beberapa hari setelah konten Willie Salim itu viral, seorang konten kreator asal Palembang, Suzannita menguak isu mengejutkan.

Suzannita menyebut bahwa ada pengakuan dari warga Palembang yang berada di lokasi saat Willie Salim masak rendang 200 kg.

Dari pengakuan warga tersebut, munculah isu bahwa konten Willie Salim soal daging rendang 200 kg hilang cuma settingan belaka.

"Ada percakapan dari seseorang bernama Hartati Syauqi yang mengatakan memang sudah diset. Willie keluar area 25 menit untuk dibikin sesuatu yang seru. Karena kalau dimasak rendang itu bisa matang sebelum sahur," kata Suzannita dalam konten TikTok-nya di akun @suzannita_.

Selain itu, warga juga menyebut bahwa Willie tidak pamit ke toilet, melainkan menunggu di mobil untuk makan.

"Saya ada di lokasi. Willie tidak ke toilet, dia pergi ke mobil untuk makan, tidak dijaga karena cuma ada 1-2 polisi. Rendang tidak matang-matang harus nunggu 4 jam lagi dan mereka memutuskan setting semuanya," tulis akun Hartati.

Usai membaca pengakuan dari warga tersebut, Suzannita pun memberikan respon.

"Kalau benar-benar kejadiannya settingan, ini benar-benar tindakan yang sangat disayangkan. Udah berapa hari ini Palembang menjadi cibiran di media sosial, disebut tidak tertib, rakus, dibandingkan dengan kerumunan di Prindavan," ujar Suzannita.

"Kalau informasi dari Hartati Syauqi ini benar, bahwa rendang belum matang dan sengaja ditinggalkan tanpa pengawasan, Wi llie Salim harus tanggung jawab atas nama besar Kota Palembang," sambungnya.

Sejumlah publik figur angkat bicara, hingga ada yang tak terima kampung halamannnya tercoreng.

Willie Salim Minta Maaf

Sebelumnya, setelah menimbulkan polemik terkait konten masak daging rendang 200 kg di BKB Palembang.

Kini, Tiktoker Willie Salim akhirnya muncul dan minta maaf, Sabtu (22/3/2025).

"Saya minta maaf sebesar-besarnya untuk seluruh warga Palembang yang tersakiti gara-gara kejadian rendang yang viral ini. Banyak narasi yang tak enak bagi warga Palembang," katanya melalui Instagram @willie27_.

Ia mengatakan ini bukan salah warga Palembang dan mengakui ini kesalahan dirinya karena kurangnya persiapan.

"Mohon maaf karena ini pertama kali saya masak untuk orang sebanyak itu. Dan bayanganku bisa buka bersama dengan ribuan warga kota Palembang, sudah lebih dari cukup," ungkapnya.

Ia menegaskan tidak ada rasa kecewa dengan hilangnya daging rendang tersebut.

Malah ia senang melihat antusias warga, karena pada akhirnya rendang itu dimasak memang untuk dibagikan ke warga.

"Jujur aku hanya kaget melihat antusias warga yang luar biasa," ujarnya.

 Willie mengatakan ini adalah pelajaran bagi dirinya.

Ia pula mengklaim tak merekayasa daging rendang yang diserbu warga itu.

"Aku hanya tidak menyangka itu akan terjadi dan itu adalah kebodohanku. Mohon jangan salahkan warga Palembang," kata Willie.

Ia berujar, jika dirinya masak lebih awal dengan persiapan yang lebih matang dan rapi, hal tersebut tidak akan terjadi.

"Saya mohon maaf sebesar-besarnya," tutupnya.

Dalam video itu pula, Willie menyelipkan video warga tengah mengambil rendang di kuali besar tersebut.

Sebelumnya konten rendang hilang di BKB Palembang menjadi viral di media sosial.

Sejumlah tokohpun ikut berkomentar terkait hal ini.

Termausk Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, meminta konten kreator Willie Salim untuk segera memberikan klarifikasi terkait video yang viral di media sosial yang diduga menampilkan kondisi kurang kondusif di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang.

Ratu Dewa berharap klarifikasi ini dapat meredakan spekulasi negatif yang berkembang di masyarakat.

Ratu Dewa menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang tidak melarang kreativitas dan aksi berbagi kebaikan.

 Namun, ia menekankan pentingnya dilakukan dengan cara yang baik dan tidak menimbulkan kegaduhan.

"Kami minta yang bersangkutan untuk klarifikasi, tabayun dengan kondisi yang ada dan yang sebenarnya terjadi, jangan sampai ada kesalahpahaman, atau hal-hal yang berdampak negatif," kata Ratu Dewa dikutip dari Sripoku.com.

Ia mengapresiasi niat baik Willie Salim dalam membantu sesama, terutama di bulan Ramadan.

Namun, Ratu Dewa juga menekankan bahwa Pemkot Palembang tidak mentolerir tindakan yang dapat mencoreng citra kota.

"Kami harap ke depan para konten kreator bisa lebih memahami konteks dan dampak dari tayangan yang diunggah, dan kejadian serupa tidak terjadi lagi," ujarnya.

Ratu Dewa juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangun citra positif Kota Palembang dengan cara-cara yang benar dan konstruktif.

(Bangkapos.com/Sripoku/Tribun Sumsel)

Berita Terkini