BANGKAPOS.COM - Siti, seorang warga Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat kecele ketika baru mau scan retina untuk World App bikinan Sam Altman pendiri ChatGPT.
Pasalnya, niatnya untuk scan retina mata demi Rp200 ribu batal sebab layanan World ID (bagian dari World App) sudah keburu tutup karena dibekukan pemerintah.
"Saya daftar di World App katanya biar dapat uang. Katanya dapat Rp 200.000-an," kata Siti saat ditemui di gerai WorldID Jalan Ir H Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Selasa (6/5/2025).
Awalnya, ia mendapatkan informasi layanan WorldID dari seorang teman yang lebih dulu mengikuti pemindaian data dan mengantongi uang ratusan ribu rupiah.
Siti pun tertarik lantaran ia membutuhkan uang.
Apalagi, Siti hingga kini masih kesulitan mencari pekerjaan.
"Sekarang lagi nyari kerja, lumayan sulit," ucap dia, melansir dari Kompas.com.
Tanpa pikir panjang, Siti mengunduh aplikasi World App sebagai tahapan awal sebelum memverifikasi data retina mata langsung ke gerai WorldID.
Setelah mengunduh aplikasi, Siti langsung mengisi data diri, seperti nama lengkap, alamat tempat tinggal, hingga nomor identitas kependudukan.
Tak lama, ia mendapat jadwal pemindaian data mata pada Selasa (6/5/2025) dengan lokasi gerai di Jalan Ir H Juanda.
Siti lantas mendatangi gerai dengan maksud menyerahkan data retina matanya tanpa mengetahui akan digunakan untuk apa.
Setibanya di lokasi, Siti baru tahu bahwa gerai sudah tutup setelah layanan dibekukan pemerintah karena belum mengantongi izin operasional.
"Enggak tahu, tapi dibekukan sudah tahu. Tadi baca-baca. Tapi tetap penasaran mau ke sini," ujar Siti.
Siti mengaku curiga dengan layanan WorldID karena belakangan dibekukan oleh pemerintah.
Di sisi lain, Siti bersyukur belum sempat memindai data dirinya karena gerai WorldID sudah terlanjur tutup. Ia tak ingin data pribadinya disalahgunakan.