Ia mengatakan, rela hanya makan dua hari sekali agar bisa membeli susu untuk anaknya.
“Kadang saya dua hari nggak makan. Yang penting bisa belikan susu buat anak saya. Karena itu belum saya rasakan saat saya masih kecil,” ungkapnya, dikutip dari Kompas.com.
Istrinya meninggal dunia dua bulan setelah melahirkan Zafa, dan Yusuf tidak mampu membayar sewa kos untuk tempat tinggal.
Ia pun memilih untuk hidup di kolong jembatan.
Bupati Sidoarjo, Subandi, mengatakan bahwa Yusuf adalah warga asal Kabupaten Mojokerto.
“Warga Mojokerto,” katanya saat dihubungi, Jumat (30/5/2025).
Berdasarkan data yang terhimpun, Yusuf berasal dari Dusun Kepindon, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Menanggapi situasi ini, Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur untuk mengevakuasi Yusuf dan Zafa.
Setelah dievakuasi dan ditampung sementara di Liponsos Dinsos Sidoarjo pada Kamis (29/5/2025), keduanya kini telah dikembalikan ke daerah asal mereka. Subandi memastikan bahwa kondisi kesehatan Yusuf dan Zafa dalam keadaan baik saat bertemu dengan keluarganya.
“Sehat sudah bawa keluarga kemarin ke Mojokerto,” ucapnya
Sudah Bertemu Keluarga
Plt UPT Perlindungan Pelayanan Rehabilitasi Sosial Liponsos Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo, Yudi, mengatakan, Yusuf dan Zafa telah bertemu dengan keluarganya.
“Sudah diambil kakaknya yang pertama, pulang di Jombang,” katanya saat dihubungi, Jumat (30/5/2025), dikutip dari Kompas.com.
Secara administratif, Yusuf merupakan warga Dusun Kepindon, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Namun, dia telah lama pisah dengan keluarganya dan tinggal di panti asuhan sejak kecil.