BANGKAPOS.COM -- Persaingan masuk Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tahun ini semakin ketat.
Setelah pengumuman hasil seleksi administrasi dirilis pada Rabu (23/7/2025) melalui laman spcp.ipdn.ac.id, sebanyak 28.579 peserta dinyatakan lolos.
Mereka kini bersiap menghadapi babak krusial: Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).
Tahap SKD bukan sekadar tes biasa. Ujian ini menjadi gerbang utama bagi calon praja IPDN yang akan menentukan langkah mereka menuju dunia Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dengan sistem Computer Assisted Test (CAT), hasil SKD bisa langsung dipantau secara real time.
Tes SKD Sekolah Kedinasan 2025 dirancang untuk menjaring calon aparatur sipil negara (ASN) berkualitas dengan menguji kemampuan intelektual, karakter, dan wawasan kebangsaan.
Artikel ini menyajikan informasi lengkap mengenai bobot penilaian, jumlah soal, serta tahapan seleksi yang perlu dipahami oleh peserta untuk mempersiapkan diri secara optimal.
SKD Jadi Tahap Lanjutan Seleksi Sekdin
Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) merupakan ujian tahap awal dalam proses seleksi masuk sekolah kedinasan.
Tes ini dirancang untuk menilai kemampuan dasar calon mahasiswa dan terdiri dari tiga komponen utama:
Tes Wawasan Kebangsaan (TWK)
Tes Intelegensi Umum (TIU)
Tes Karakteristik Pribadi (TKP).
Ujian SKD akan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT), memungkinkan hasilnya dapat dipantau secara langsung oleh publik selama atau setelah pelaksanaan ujian.
Menurut jadwal resmi dari IPDN, SKD akan dilaksanakan pada Agustus 2025. Dan hasilnya akan disampaikan pada bulan yang sama.
Peserta yang lolos administrasi selanjutnya harus melakukan pembayaran biaya seleksi sebesar Rp 100.000 untuk bisa mengikuti tahap SKD.
Adapun daftar nama peserta SKD IPDN akan disampaikan pada 5–10 Agustus 2025 setelah peserta melakukan pembayaran biaya seleksi.
Detail Soal SKD dan Bobot Penilaian
Total jumlah soal dalam SKD seluruh sekolah kedinasan adalah 110 butir, dengan waktu pengerjaan selama 100 menit. Rinciannya sebagai berikut:
Tes Karakteristik Pribadi (TKP): 45 soal
Tes Intelegensia Umum (TIU): 35 soal
Tes Wawasan Kebangsaan (TWK): 30 soal
Sistem penilaian SKD mengacu pada Keputusan Menteri PANRB Nomor 208 tahun 2025:
Soal TKP: Jawaban benar bernilai 1–5 poin. Jika tidak menjawab nilainya 0.
Untuk soal TIU dan TWK, jawaban benar bernilai 5 poin dan jawaban salah/tidak menjawab = 0
Dengan demikian, skor maksimal yang bisa diraih peserta adalah:
TKP: 225 poin
TIU: 175 poin
TWK: 150 poin
Total maksimal: 550 poin
Nilai Ambang Batas SKD
Masih mengacu pada KepmenPANRB No 208 Tahun 2025, berikut ambang batas nilai minimal yang harus dicapai peserta:
TWK sekolah kedinasan: 65
TIU sekolah kedinasan: 80
TKP sekolah kedinasan: 156
Jadwal Lengkap Seleksi IPDN 2025
Jadwal tahapan seleksi IPDN Tahun 2025:
Pendaftaran online & akun SSCASN: 29 Juni – 18 Juli
Upload dokumen & finalisasi: 29 Juni – 18 Juli
Verifikasi dokumen: 29 Juni – 21 Juli
Pengumuman verifikasi: 22 Juli
Pembayaran biaya SKD (PNBP): 28 Juli – 1 Agustus
Cetak kartu ujian: 29 Juli – 29 Agustus
Pengumuman peserta SKD: 5 – 10 Agustus
Pelaksanaan & pengumuman SKD: Agustus
Tes kesehatan tahap I & pengumuman: Agustus
Tes psikologi, integritas & kejujuran: September
Verifikasi faktual & tes kesehatan II: September
Kesamaptaan & penampilan: September
Pengumuman kelulusan akhir: September
Registrasi di Kampus Jatinangor: September
Link Latihan Soal SKD Sekolah Kedinasan 2025
Peserta yang lolos tahap seleksi administrasi sekolah kedinasan 2025 kini dapat segera memulai persiapan menghadapi Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).
Salah satu metode persiapan yang tersedia adalah dengan mengikuti simulasi tes SKD yang disediakan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Kenapa Simulasi SKD Itu Penting?
Simulasi CAT SKD memberikan pengalaman langsung mengenai alur ujian, jenis pertanyaan, tombol navigasi, serta tampilan waktu dan indikator soal.
Peserta yang terbiasa sebelum hari H akan lebih siap secara mental dan teknis, sehingga peluang lolos TKD dan SKB semakin besar.
Dengan simulasi ini, peserta tidak hanya mengetahui tingkat kesiapan diri, tetapi juga dapat membangun strategi pengerjaan, misalnya memprioritaskan soal yang mudah atau membagi waktu tiap sesi materi.
(Bangkapos.com/Tribun Trends)