BANGKAPOS.COM, BANGKA - Lima dari enam program Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Bangka Belitung berhasil memenuhi target nasional yang dibeberkan, dalam rapat koordinasi daerah ( Rakorda ) program Bangga Kencana tingkat Provinsi 2025.
Lima capaian tersebut di antaranya capaian Angka Kelahiran Total (TFR) per WUS sebesar 2,18 dari target 2,21 jika dipersentasekan sebesar 101,36 persen, angka prevalensi kontrasepsi modern (mCPR) tercapai sebesar 70,3 persen dari target 67,87 persen, Media Usia Kawin Pertama (MUKP) dari target 20,43 tahun telah tercapai 20,9 tahun atau sebesar 102,45 persen jika dibandingkan dengan target.
Lalu Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) dari target 64,55 persen, telah tercapai 61,6 persen atau sebesar 95,43 persen jika dibandingkan dengan target.
Serta angka kelahiran remaja umur 15-19 tahun (ASFR 15-19) dari target 29 kelahiran per 1000 WUS 15-19 tahun, tercapai 32,2 kelahiran per 1000 WUS 15-19 tahun atau sebesar 88,97 persen jika dibandingkan dengan target.
Diketahui hanya persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (Unmetneed), dari target 7,4 baru tercapai 11,1.
Dalam kegiatan yang digelar di Swiss Bell Hotel Pangkalpinang, ini juga dihadiri langsung Inspektur Utama Kemendukbangga/BKKBN Dr. A. Damenta serta para Kepala Daerah atau perwakilan tujuh Kabupaten/Kota.
Dr. A. Damenta mengatakan Rakorda digelar guna mengevaluasi capaian, serta dapat meningkatkan kinerja di setiap lini.
"Memang secara nasional, sudah banyak target yang terlampaui. Namun memang masih ada yang kurang, ini semua sepakat untuk berkolaborasi seluruh Bupati dan Gubernur, akan bersama-sama intervensi pencapaian target," ujar Dr. A. Damenta, Rabu (6/8/2025).
Lebih lanjut pihaknya juga akan memfokuskan perhatiannya, terhadap permasalahan stunting yang masih ada di masyarakat.
"Untuk masalah stunting ini tentunya akan ada intesivitas kegiatan, terhadap kelompok resiko stunting (KRS) dan sebagainya. Seluruh stackholder tidak tinggal diam, memberikan bantuan dan ada gerakan orang tua asuh," jelasnya.
Melalui program kependudukan dengan isu produktifitas nasional, pihaknya juga akan meningkatkan kolaborasi lintas sektor, optimalisasi pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
"Penting juga mengedepankan pendekatan pembangunan berwawasan kependudukan, kita jadikan mainstreaming pembangunan dan ini pesan menteri," tegasnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bangka Belitung, Fazar Supriadi Sentosa mengatakan, pembangunan kependudukan dan keluarga merupakan salah satu pilar strategis dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,.
"Dalam konteks pembangunan nasional, pengelolaan isu-isu kependudukan seperti Stunting, urbanisasi, ketimpangan wilayah, hingga bonus demografi, menjadi tantangan yang harus dijawab dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis keluarga," beber Fazar Supriadi Sentosa.
Melalui Rakorda, Fazar berharap dapat tersampaikannya, arah kebijakan Program Bangga Kencana di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2025.
"Kita harap meningkatnya dukungan, komitmen, dan intervensi masing-masing stakeholders dalam upaya peningkatan kualitas SDM melalui kegiatan-kegiatan teknis yang akan dilaksanakan pada tahun 2025," ungkapnya.
(Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy)