BANGKAPOS.COM -- Berikut ini soal dan kunci jawaban mata pelajaran Ekonomi kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka.
Pada buku Ekonomi kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka terdapat tugas yang termuat di halaman 51 dan 52.
Tugas tersebut ada di Bab 2 Ekonomi Internasional.
Baca juga: Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 12 SMA Halaman 118 119 120 121 122 123 Kurikulum Merdeka
Sebelum melihat kunci jawaban, siswa diminta untuk mengerjakan tugas secara mandiri terlebih dahulu.
Kunci jawaban yang tersedia pada artikel berikut ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi belajar siswa.
Selengkapnya, berikut kunci jawaban Ekonomi SMA/MA kelas XII karya Aisyah Nurjanah, Yeni Fitriani terbitan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tahun 2022.
Berdasarkan artikel di atas, berilah tanda centang (✓) jawaban yang dianggap benar (B) atau salah (S) pada kolom yang telah disediakan!
1. Indonesia memiliki cadangan nikel sebesar 72 juta ton Ni (nikel) dan merupakan yang terbesar dibandingkan dengan negara lain.
Baca juga: Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 12 SMA Halaman 114 115 116 Kurikulum Merdeka: Teka-Teki Silang
Jawaban: Benar
2. Besarnya cadangan nikel di Indonesia, menjadi faktor utama bagi pihak luar untuk investasi di Indonesia.
Jawaban: Salah
3. Adanya peningkatan permintaan nikel karena
diakibatkan adanya transisi ke energi baru terbarukan (EBT) seperti permintaan kendaraan listrik dan pembangkit listrik energi baru.
Jawaban: Benar
4. Banyaknya pihak luar yang ingin mendapatkan nikel dari Indonesia karena kualitas dan ongkos produksinya lebih murah apabila dibandingkan dengan negara lain.
Jawaban: Benar
5. Meskipun pasokan nikel di pasar global mengalami penurunan, akan tetapi pasokan nikel di Indonesia mengalami peningkatan pesat sebesar 140 persen. Pasokan ini salah satunya bersumber dari PT. Vale Indonesia.
Jawaban: Salah
1. Mengapa dunia menggantungkan pasokan nikelnya dari Indonesia?
Jawaban:
Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia, menyumbang lebih dari 30 persen pasokan global. Negara ini memiliki cadangan nikel laterit yang sangat melimpah, terutama di wilayah Sulawesi dan Maluku.
Selain itu, kualitas nikel Indonesia sangat cocok untuk industri baterai kendaraan listrik (EV), yang sedang berkembang pesat. Kebijakan hilirisasi yang mendorong pembangunan smelter juga menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi nikel bernilai tambah.
2. Apakah Indonesia mengalami hambatan ketika mengekspor nikelnya ke negara lain atau pasar global?
Jawaban:
Ya, Indonesia menghadapi beberapa hambatan, terutama sejak diberlakukannya larangan ekspor bijih nikel mentah pada tahun 2020. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong industri pengolahan dalam negeri, namun sempat memicu gugatan dari Uni Eropa ke WTO karena dianggap melanggar prinsip perdagangan bebas.
Selain itu, praktik ekspor ilegal dan tantangan lingkungan juga menjadi hambatan dalam menjaga transparansi dan keberlanjutan ekspor.
3. Mengapa permintaan terhadap nikel mengalami peningkatan? Jelaskan faktor penyebabnya!
Jawaban:
Permintaan nikel meningkat karena peran pentingnya dalam industri baterai lithium-ion, yang digunakan pada kendaraan listrik dan penyimpanan energi.
Selain itu, nikel juga dibutuhkan dalam sektor pembangkit listrik, konstruksi, kelautan, penerbangan, dan elektronik karena sifatnya yang tahan korosi dan panas. Tren global menuju energi bersih dan mobilitas berkelanjutan turut memperkuat lonjakan permintaan terhadap nikel berkualitas tinggi.
4. Bagaimana dampak meningkatnya ekspor nikel bagi neraca perdagangan Indonesia? Berikan argumen kalian!
Jawaban:
Meningkatnya ekspor nikel memberikan dampak positif terhadap neraca perdagangan Indonesia, karena nilai ekspor yang tinggi berkontribusi pada surplus perdagangan dan peningkatan cadangan devisa.
Selain itu, ekspor nikel mendorong pertumbuhan industri pengolahan dalam negeri, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan negara melalui pajak dan royalti. Namun, ketergantungan pada satu komoditas juga perlu diimbangi dengan diversifikasi ekspor agar ekonomi tetap stabil.
5. Bagaimana upaya yang bisa dilakukan oleh pemerintah supaya ketersediaan nikel tetap terjaga?
Jawaban:
Pemerintah dapat melakukan beberapa langkah strategis, antara lain:
- Melanjutkan kebijakan hilirisasi agar nikel diproses di dalam negeri sebelum diekspor;
- Mendorong investasi teknologi ramah lingkungan untuk pengolahan nikel yang efisien dan berkelanjutan;
- Mengatur kuota produksi bijih nikel agar tidak terjadi eksploitasi berlebihan dan menjaga stabilitas harga;
- Memperkuat pengawasan terhadap ekspor ilegal dan meningkatkan transparansi dalam perdagangan nikel;
- Melibatkan masyarakat lokal dan menjaga lingkungan agar eksploitasi nikel tidak merusak ekosistem dan sosial ekonomi daerah penghasil.
(Tribunnews.com/Bangkapos.com)