Korban Kapal Pecah Hanyut ke Bangka

Kapten Kapal dan 2 ABK KM Osela Selamat, Masih Trauma Ombak, 6 ABK Belum Ditemukan

Penulis: M Zulkodri CC
Editor: M Zulkodri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENCARIAN 6 ABK - Briefing hari keempat pencarian oleh Tim Sar Gabungan terhadap 6 ABK KM Osela, Kamis (21/8/2025). (kiri bawah) Kapten kapal, Hamzah saat bertemu istri dan (kanan bawah) Rizki dan Niko ABK selamat setelahs empat terombang-ambing di laut

BANGKAPOS.COM– Wajah Hamzah, kapten kapal KM Osela, masih tampak lesu dengan tangan terpasang selang infus saat dirawat di RS Bhayangkara Polda Bangka Belitung, Rabu (20/8/2025).

Hamzah merupakan salah satu korban selamat tragedi tenggelamnya kapal nelayan KM Osela di Perairan Karang Mardalena, utara Pulau Gelasa, Jumat (15/8/2025).

Hamzah bersama dua anak buah kapal (ABK) lain, Rizki dan Niko, berhasil selamat.

Namun, enam ABK lainnya hingga kini belum ditemukan.

“Alhamdulillah sudah mulai membaik, tapi trauma masih terasa. Saat tidur saya sering mendengar suara ombak di telinga,” ujar Hamzah saat ditemui di ruang rawat inap.

Ia mengaku masih terus memikirkan enam ABK yang belum ditemukan.

 “Mereka saudara saya. Saya berharap segera ditemukan dalam kondisi selamat,” tambahnya dengan mata berkaca-kaca.

Tangis Bertemu Istri

Momen haru terjadi saat istri Hamzah tiba di Bangka dan memeluknya di rumah sakit.

Dirinya juga sangat bersyukur, setelah mendapatkan kabar dua ABK kemarin berhasil ditemukan dan dievakuasi oleh tim gabungan dalam kondisi selamat.

"Masih terpikir sama ABK yang belum ketemu, mereka (ABK) saudara saya dan berharap mereka segera ditemukan dalam kondisi selamat," ujarnya.

"Anak saya bersama satu ABK sudah ditemukan dalam kondisi selamat. Saat ini masih enam ABK lagi belum ditemukan, saya berharap mereka segera ditemukan," ucapnya.

PERAWATAN MEDIS - Hamzah kaptan kapal KM Osela menjalani perawatan medis di RS Bhayangkara Polda Babel, Rabu (20/8/2025). Tampak istri langsung memeluk Hamzah usai KM Osela tenggelam. (Bangkapos.com/Adi Saputra)

Perasaan sedih dan terharu pun dirasakan Hamzah, ketika sang istri tiba di Pulau Bangka dan langsung menemuinya di RS Bhayangkara Polda Babel.

Isak tangis keduanya pun pecah, ketika sang istri memeluk Hamzah 

"Ya Allah pak," ucap istri Hamzah sembari memeluknya.

“Mak, untung selamat. Bersyukur anak kita juga sudah ditemukan sehat,” ucap Hamzah sambil berpelukan dengan istrinya di ruang rawat inap RS Bhayangkara Polda Babel.

Sebelum kejadian, Hamzah bersama ABK rutin melaut dan menjual hasil tangkapan ikan sekitar satu ton per minggu kepada seorang bos ikan di Belitung.

Namun seluruh dokumen kapal ikut hilang saat kapal dihantam ombak hingga hancur.

Dua ABK Lain Diselamatkan Tugboat

Sementara itu, dua ABK KM Osela, Rizki (22) dan Niko (30), berhasil diselamatkan Kapal Tugboat TB PPKR9 pada Selasa (19/8/2025).

Keduanya ditemukan terapung dengan bantuan gabus sejauh 7 mil laut dari lokasi ditemukannya Hamzah.

“Keduanya dalam kondisi selamat dan sedang ikut perjalanan tugboat menuju Batam. Kami sudah berkoordinasi dengan Basarnas Tanjung Pinang untuk pemantauan,” kata Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa.

Enam ABK Masih Hilang

Hingga Rabu (20/8/2025), enam ABK masih hilang, yakni Yogi (20), Taufik (27), Salim (32), Mances (30), Abi Mayu (18), dan Jordi (25).

Sebanyak 109 personel gabungan dengan enam armada dikerahkan dalam operasi pencarian hari ketiga.

Pencarian dilakukan dengan pola parallel search pattern di lima area, ditambah pemantauan udara menggunakan helikopter Polda Babel.

“Kami juga sudah menyebarkan informasi ke kapal-kapal yang melintas agar ikut serta dalam pencarian,” jelas Oka.

Sejumlah puing kapal KM Osela ditemukan di perairan sekitar lokasi. Namun, hingga kini tanda-tanda keenam ABK belum terlihat.

“Semoga upaya pencarian ini segera membuahkan hasil. Kami akan berusaha semaksimal mungkin,” tegas Oka.

Tunggu kabar suami

Istri ABK KM Osela, Ayu telah mendapat kabar dua awak kapal yang tenggelam di Perairan Pulau Gelasa ditemukan selamat pada Selasa (19/8/2025).

Keduanya adalah korban tenggelamnya kapal nelayan KM Osela di Perairan Karang Mardalena, Utara Pulau Gelasa pada Jumat (15/8/2025) lalu.

Sang suami Yogi, salah satu anak buah kapal (ABK) yang masuk dalam daftar korban KM Osela tenggelam.

Perairan Karang Mardalena terletak di sebelah utara Pulau Gelasa, dalam wilayah administrasi Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia. 

Lebih tepatnya, perairan ini berada di sisi timur Pulau Sumatera, di antara Pulau Bangka dan Pulau Belitung.

Ayu, tiba-tiba mendapat telepon dari nomor yang tidak dikenal sekitar pukul 20.04 WIB. 

Setelah diangkat, ternyata nomor tersebut mengabarkan dua anak buah kalap (ABK) atas nama Niko dan Rizki ditemukan kru kapal kargo menuju Batam. 

"Alhamdulillah ya Allah, dua orang Rizki sama Niko sudah ditemukan," ujar Ayu sembari berbicara di telepon. 

Ayu juga semakin yakin setelah video call melihat dua kerabat suaminya selamat. 

Meskipun wajahnya kedua ABK tersebut agak membengkak, tapi masih bisa berkomunikasi. 

Berdasarkan informasi, kapal yang menyelamatkan merupakan kapal kargo menuju Pelabuhan Kabil dijadwalkan tiba tanggal 21 Agustus.

TERIMA TELEPON -- Istri ABK menerima telpon dari kru kapal yang menyelamatkan dua ABK KM Osela pada Selasa (19/8/2025). (posbelitung.co/dede s )

Cari 6 ABK KM Osela Termasuk Yogi 

Sebanyak 3 dari 9 orang nelayan KM Osela dikonfirmasi selamat dan telah dievakuasi. 

Kapten kapal, Hamzah dievakuasi Tim SAR Gabungan dari Pangkalpinamg pada Senin (18/8/2025) sore.

Sedangkan dua ABK atas nama Rizki (22) dan Niko (30) diselamatkan kru TB PPKR 9 yang berlayar menuju Pelabuhan Kabil, Batam pada Selasa (19/8/2025) sore. 

Mereka ada korban tenggelamnya kapal nelayan KM Osela di Perairan Karang Mardalena, Utara Pulau Gelasa pada Jumat (15/8/2025) lalu.

Hari ini, Rabu (20/8/2025) memasuki hari ketiga pencarian, diketahui masih ada 6 ABK KM Osela yang belum ditemukan. 

Mereka adalah, Yogi (20), Taufik (27), Salim (32), Mances (30), Abi Mayu (18) dan Jordi (25).

Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa mengatakan, pada pencarian hari ketiga itu dikerahkan sebanyak 109 personel Tim Sar Gabungan dengan 6 alut (peralatan utama).

Dengan total luas area pencarian 3.310 Nm⊃2; Tim SAR Gabungan akan berupaya semaksimal untuk menemukan 6 orang POB yang belum ditemukan.

“Dengan menggunakan pola pararel search pattern, terdapat 5 area pencarian dan 5 tim (SRU) yang akan melaksanakan pencarian di atas permukaan laut, Selanjutnya ditambah dengan 1 tim yang akan melaksanakan pencarian melalui Udara,” kata Oka.

Lanjut dia, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan ke enam orang yang keberadaannya belum ditemukan ini.

“Kami juga sebelumnya sudah melakukan e-Broadcast serta pemapelan ke kapal-kapal yang melintas area tersebut agar ikut serta melakukan pencarian dan apabila menemukan dapat menghubungi kami,” ungkapnya.

Selanjutnya apabila para korban ditemukan akan kami evakuasi ke RSUD Depati Hamzah. Lanjut dia, dengan jumlah personel terlibat yang semakin banyak ini, dirinya mengucapkan terima kasih sebanya-banyaknya kepada semua pihak karena telah ikut membantu dalam Operasi SAR ini.

Adapun unsur-unsur yang terlibat yakni Rescue Kansar Pangkalpinang, Rescuer USS Belinyu, Lanal Babel, ABK KN SAR Karna, ABK KN SAR 201, Ditpolairud Polda Babel, ABK KN Belut Laut 406, ABK Catamaran 501, ABK Kapal Patroli Satpolair Polres Bangka Tengah, Crew Helikopter BO-105/P1102 Polda Babel, Bidokkes Polda Babel, Satpolairud Polres Bangka Tengah, Satpolairud Polres Bangka, KPLP Pangkalpinang, BKK Pangkalpinang, BPBD Bangka, Pelindo, Laskar Sekaban, Nelayan Setempat serta unsur unsur lainnya.

“Saya berharap untuk pencarian hari ini dapat menemukan semua korban dalam keadaan selamat,” harapnya. 

Kronologi Tragedi KM Osela Pecah

Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Pangkalpinang menerima informasi kecelakaan kapal KM Osela yang pecah dikarenakan cuaca buruk dan tenggelam di Perairan Karang Mardalena, sebelah utara Pulau Gelasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Informasi tersebut diterima dari Afen pada pukul 11.27 WIB. Afen pada pukul 07.20 WIB menemukan 1 orang yang tersangkut di bagan miliknya mengapung menggunakan alat apung gabus dalam keadaan selamat.

Korban pertama atas nama Hamzah adalah Kapten KM Osela, berdasarkan penuturan kapten kapal , kapal berangkat dari Pelabuhan perikanan Tanjungpandan menuju Perairan Karang Mardalena untuk mencari ikan pada 14 Agustus 2025 dengan Person on Board (POB) 9 orang.

Selanjutnya pada tanggal 15 agustus 2025 pukul 04.00 WIB, kapal pecah saat menghadapi cuaca buruk dan langsung tenggelam di perairan mardalena, sebelah utara pulau gelasa.

(Posbelitung/Dede Suhendar, Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra/Adi Saputra)

Berita Terkini