Diplomat Kemlu Tewas di Menteng

Ayah Arya Daru Minta Tolong Panglima TNI, Usut Kasus Putranya Tewas, Benarkah Terkait Suami Vara?

Penulis: Rusaidah
Editor: Rusaidah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KEMATIAN ARYA DARU - Subaryono, ayah Diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayuan muncul meminta keadilan atas kematian putranya. Ia kehilangan anak tunggal.

Sedangkan Vara diduga bekerja di Direktorat Konsuler Kemenlu.

Jadi Arya Daru bertugas mengurus kepulangan WNI yang bermasalah di luar negeri dan Vara yang menyiapkan logistiknya.

Sedangkan suami Vara, beredar informasi yang belum terkonfirmasi diduga berprofesi sebagai aparat yang memiliki jabatan tinggi.

Bahkan sempat menjadi komandan kapal perang.

Kini pihak keluarga diwakili kuasa hukum, Nicholay Aprilindo meminta bantuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk ikut membantu mengungkap misteri kematian diplomat Arya Daru Pangayunan.

"Ayah dari Daru beliau meminta penguatan, di samping dari Kepolisian juga dari Panglima TNI," katanya.

Nicholay mengatakan permintaan bantuan pada Panglima TNI ternyata tak berkaitan dengan isu soal profesi suami Vara.

"Karena beliau percaya bahwa TNI mempunyai perangkat yang sempurna untuk bisa membantu Kepolisian mengungkap misteri kematian dari Daru," katanya.

"Oleh karena itu ayah Daru meminta bantuan Pangllima TNI supaya ada kolaborasi antara Kepolisian dan TNI," tambah Nicholay Aprilindo.

Ia menegaskan keluarga masih mempertanyakan kesimpulan penyelidikan polisi.

"Keuarga masih mempertanyakan statment dari penyelidik Polda Metro Jaya mengenai misteri kematian almarhum yang katanya tidak ada pihak lain dan tidak ada tindak pindana," katanya.

Mereka menurut Nicholay mempertanyakan fakta dari penyelidikan kematian Arya Daru.

"Keluarga masih mempertanyakan itu sejauh mana fakta empiris yang didapat sehingga dapat menyimpulkan karena penyelidikan belum tuntaa tapi sudah dikeluarkan rilis, nah ini keluarga mempertanyakan," katanya.

Ayah Daru, Subaryono mengatakan sebelum ditemukan meninggal di kamar kos dengan kepala terlilit lakban kuning, sang anak tak pernah bercerita perihal ancaman.

"Kami ketahui Daru tidak pernah menceritakan detail pekerjaannya. Yang dia ceritakan itu hal-hal yang membuat kami bangga misalnya tadi dia membantu anak-anak yang ditelantarkan orang tua di Taiwan, memimpin tim ntuk terapi para TKI, waktu itu dia ke Turki saat gempa, tapi dia tidak pernah bercerita yang lain di luar itu," katanya.

Halaman
1234

Berita Terkini