Kata Polda Metro Jaya Soal Motif Dwi Hartono Jadi Otak Pelaku Pembunuhan Ilham Pradipta Kacab BUMN

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MENGUAK MOTIF- Polda Metro Jaya menyatakan perlu hati-hati mengungkap motif Dwi Hartono pelaku pembunuhan Kacab Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta. Hingga kini pihak kepolisian belum mengungkapkan motif sebenarnya penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta. 

BANGKAPOS.COM - Polda Metro Jaya menyatakan perlu hati-hati mengungkap motif Dwi Hartono pelaku pembunuhan Kacab Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta.

Hingga kini pihak kepolisian belum mengungkapkan motif sebenarnya penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi meminta publik bersabar untuk mengetahui motif perkara.

Sejauh ini, Polda Metro Jaya sudah menangkap dan menetapkan tersangka pada 15 orang termasuk pengusaha asal Jambi Dwi Hartono.

Menurutnya, proses penyelidikan dan penyidikan butuh waktu.

“Kami menerapkan prinsip kehati-hatian dan proporsional,” ujar Ade Ary dikutip dari Tribunnnews pada  Kamis (28/8/2025).

Sementara itu, dugaan sementara motif Dwi Hartono adalah masih terkait persoalan kredit.

Rumor motif ini beredar di media sosial.

Dugaan itu muncul setelah tampang Dwi Haryono berseliweran di media sosial dan banyak sekali yang mengenalinya. 

"kredit fiktif si dugaannya," tulis salah seorang akun di TikTok. 

Menurut Mantan Kabareskrim Susno Duadji, motif Dwi Hartono melakukan pembunuhan Ilham Pradipta yakni dendam pribadi.

Susno Duadji meyakini ada sosok orang dekat dari korban yang selama ini jadi mata-mata pelaku.

Atau bisa saja orang dekat korban itulah yang jadi dalang di balik pembunuhan.

"Kok bisa tahu korban pada saat itu keluar dari kantor, berada di (supermarket). Kemudian bisa dibuntuti. Ini pasti yang sudah ada membuntuti dan memantau keberadaan korban," ungkap Susno Duadji dalam tayangan Kompas TV, dilansir Tribun-medan.com dari TribunnewsBogor.com, Selasa (26/8/2025).

Selain itu, Susno Duadji mengungkap pendapatnya soal isu kematian Ilham Pradipta karena adanya dugaan penggelapan kredit bank.

Halaman
123

Berita Terkini