Hasil Survei, Pria Doyan Ngintip CD Cewek
Entah penyakit entah kebiasaan yang tak benar entah stress, atau apa,
BANGKAPOS.COM, TOKYO - Entah penyakit entah kebiasaan yang tak benar entah stress, atau apa, kurang diketahui. Yang pasti jumlah pelanggaran ngintip (peeping) celana dalam cewek di Jepang 1,6 kali lebih banyak dibandingkan tahun 2009, menjadi 615 kasus tercatat akhir Desember 2012 lalu.
Demikian ungkap data kepolisian Jepang, Selasa (23/1/2013) siang waktu Tokyo, dan dibeberkan kepada pers serta dikutip Tribunnews.com.
Seorang psikiater Jepang, Fukui, mengatakan bahwa hal ini sudah menjadi semacam kecanduan narkoba, "Walaupun sudah ditangkat berhenti, lalu akan muncul keinginan kuat lagi melakukan hal tersebut, jelas hal ini sudah menjadi satu macam kecanduan, penyakit kejiwaan yang sulit disembuhkan dan bahaya," paparnya.
Seorang saksi, usia 40 tahun, yang pernah dipenjara 10 bulan gara-gara melakukan peeping, mengakui walau sudah ke luar penjara dan menahan diri, kalau lagi stress keinginan kuat melakukan lagi hal tersebut, "Saya sendiri tak tahu, berat rasanya melawan diri untuk tidak melakukan," tambahnya diwawancarai TV NHK.
Mantan pengintip itu pun mencurahkan uneg-unegnya pada chatting diskusi di internet yang khusus membicarakan soal peeping dan oleh members lain disarankan untuk bisa menahan diri agar tak melakukan peeping lagi.
Upaya mengintip celana dalam cewek ini semakin banyak dilakukan karena semakin canggihnya perekaman dan foto pakai HP iPhone dan bahkan suara pemotretan bisa disembunyikan sehingga cewek yang dipotret seringkali tak sadar kalau sedang di foto.
Setelah difoto dimuat di jaringan sosial dilihat bersama, atau kalau di filmkan lalu dijual.Itulah keadaan peeping saat ini yang banyak sekali dilakukan di stasiun kereta api di Jepang khususnya malah di tempat ramai karena orang jadi semakin tak sadar adanya pengambilan gambar tersebut. Demikian pula di tangga berjalan yang menuju atas. Si pelaku biasanya langsung berada di belakang si cewek.
Kenaikan jumlah kasus menjadi perhatian polisi dan mulai sering diawasi kalangan polisi khusus Jepang (menggunakan pakaian preman) sehingga banyak berjaga-jaga di tempat umum seperti stasiun kereta api saat ini.