Profil Dinda Rembulan, Anggota DPD RI Dapil Bangka Belitung

BANGKAPOS.COM - Dinda Rembulan Emron adalah seorang politikus yang saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2024–2029.

Ia terpilih dari daerah pemilihan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada pemilihan umum legislatif 2024 dengan perolehan 86.813 suara.

Nama Dinda mungkin tak banyak dikenal masyarakat khusunya di Provinsi Bangka Belitung.

Namun, sosok dan nama sang ayah cukup dikenal masyarakat.

Baca juga: Profil Bahar Buasan, Anggota DPD RI Dapil Provinsi Bangka Belitung

Dinda Rembulan adalah putri dari Emron Pangkapi.

Emron Pangkapi merupakan seorang politikus PPP yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Kepulauan Bangka Belitung pertama.

Sejak menjabat, Dinda Rembulan telah melakukan berbagai kegiatan untuk menyuarakan aspirasi masyarakat Bangka Belitung.

Di antaranya ia mengunjungi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Babel pada November 2024 untuk berdiskusi mengenai kemajuan perdagangan, pasar rakyat, koperasi, dan UMKM.

Meminta Kementerian terkait untuk meninjau ulang izin konsesi PT HLR yang dinilai mencaplok lahan garapan masyarakat dan tanah adat di Bangka Belitung.

Ia juga mengusulkan pengalihan izin menjadi program Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) agar lahan dapat dikelola oleh masyarakat.

Peran dalam Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI): Pada September 2025, dalam acara FGD yang diselenggarakan oleh FPPI, Dinda Rembulan hadir sebagai salah satu tokoh yang memberikan ilmu dan inspirasi bagi peserta terkait peran perempuan dalam rekonsiliasi pasca Pilkada. 

Secara keseluruhan, Dinda Rembulan dikenal atas perannya dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat, terutama terkait isu agraria dan pemberdayaan ekonomi di wilayah Bangka Belitung.

Baca juga: Profil Ustadz Zuhri, Anggota DPD RI Bangka Belitung, Eks Bupati Bangka Barat

Kunjungi Korban Bullying

Anggota DPD RI Dapil Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dinda Rembulan, memberikan dukungan moril secara langsung kepada keluarga ZA (10), bocah yang meninggal dunia diduga akibat kasus bullying.

Dinda mengunjungi rumah duka di Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Kamis (31/7/2025), untuk menyampaikan empati dan berdialog langsung dengan orangtua korban.