Gubernur Hidayat Arsani Datangi SD Negeri 5 Simpang Renggiang Belitung Timur yang Rusak Berat

BANGKAPOS.COM, BELITUNG - Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani melakukan peninjauan langsung ke SD Negeri 5 Simpang Renggiang, Kabupaten Belitung Timur, Selasa (23/9/2025). 

Kunjungan ini dilakukan setelah mendapat laporan mengenai kondisi bangunan sekolah yang rusak berat sejak 2017.

Dari hasil pantauan Posbelitung.co, empat dari enam ruang kelas di sekolah tersebut rusak berat. Atap bocor, plafon lapuk hingga dinding retak terlihat jelas pada bangunan.

Kondisi ini semakin menyulitkan proses belajar mengajar, terlebih saat musim hujan, karena air kerap masuk ke dalam kelas.

“Saya dapat laporan, langsung saya tinjau hari ini untuk melihat kondisi yang sebenarnya. Kita tidak bisa membiarkan anak-anak kita belajar dalam kondisi seperti ini,” ujar Gubernur Hidayat didampingi Bupati Belitung Timur, Kamarudin Muten.

Dalam kedatangannya, Gubernur Hidayat menegaskan bahwa alokasi anggaran rehabilitasi sudah dipersiapkan oleh pemerintah. 

Total dana yang disiapkan untuk renovasi SD Negeri 5 Simpang Renggiang ini mencapai Rp1,17 Miliar.

Dengan rincian dana dari Anggaran Belanja Tambahan (ABT) 2025 sebesar Rp399.770.000, sementara pada APBD 2026 dialokasikan Rp774.000.000.

Ia menambahkan, proses realisasi pembangunan memang memerlukan tahapan. Oleh karena itu, ia meminta pihak sekolah serta orang tua murid bersabar. 

“Mekanisme anggaran harus melalui proses sesuai aturan. Tapi kami pastikan sekolah ini akan segera diperbaiki. Pemerintah tidak tinggal diam, karena kami paham anak-anak harus mendapat lingkungan belajar yang aman dan nyaman,” tegasnya.

Kehadiran Gubernur di sekolah tersebut memberikan harapan baru bagi para guru. Mereka berharap peninjauan ini menjadi titik awal perbaikan nyata bagi SD Negeri 5 Simpang Renggiang yang selama ini berjuang dalam keterbatasan fasilitas.

Rusak Berat Sejak 2017

Bangunan SD Negeri 5 Simpang Renggiang, Kabupaten Belitung Timur rusak berat sejak 2017.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala SD Negeri 5 Simpang Renggiang, Amsir.

Dari enam ruang kelas yang ada, empat di antaranya rusak berat dengan kondisi atap bocor, dinding retak dan bolong di beberapa bagian.

“Total ada 104 siswa dengan tujuh guru. Semua ruang tetap digunakan meski rusak, karena kalau tidak anak-anak harus belajar di luar atau berdesakan,” kata Amsir, Senin (22/9/2025).