Berita Bangka Belitung

Tak Hanya Andalkan Wisata Alam, Disparbudkepora Babel Siap Tingkatkan Wisata Budaya

Kebudayaan Bangka Belitung sangat kaya dan beragam, hanya tinggal bagaimana mengemas dan mengelolanya. Kalau dilihat dari...

Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy
Sub Koordinator Kebudayaan dan Kesenian Tradisional, Disparbudkepora Bangka Belitung, Pupung D Damayanti saat ditemui di ruang kerjanya. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ) terus mendorong pengembangan sektor pariwisata, tidak hanya dari sisi keindahan alam, tetapi juga potensi wisata kebudayaan yang dinilai mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung lebih lama.

Hal ini diungkapkan oleh Sub Koordinator Kebudayaan dan Kesenian Tradisional Disparbudkepora Babel, Pupung D. Damayanti, yang menilai kekayaan budaya di Bangka Belitung memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi daya tarik wisata unggulan.

"Kebudayaan Bangka Belitung sangat kaya dan beragam, hanya tinggal bagaimana mengemas dan mengelolanya. Kalau dilihat dari kondisi yang ada di kita sudah bisa dikelola dengan baik, hanya saja untuk dukungan anggaran kecuali kita bisa berkolaborasi dengan CSR," ujar Pupung, Rabu (8/10/2025).

Optimalisasi sektor kebudayaan pun diungkapkan Pupung dapat dilakukan, dengan nomenklatur Kementerian sendiri yakni Kementerian Kebudayaan.

"Dengan adanya Kementerian Kebudayaan, tentunya akan banyak yang diurusi tentang kebudayaan. Sampai hal-hal kecil sudah dari pusat untuk ada turunannya di daerah, kalau menurut saya ini program yang menguatkan, apalagi visi misi gubernur terkait kebudayaan," jelasnya.

Pihaknya pun berharap kedepannya apa yang sudah diharapkan dan dicanangkan oleh Pemerintah Pusat, dapat dibawa ke daerah dan mengikuti turunan dari pusat.

"Kalau misalnya seperti itu adanya, insyaAllah kebudayaan kita akan muncul seperti daerah lain," ungkapnya.

Diberitakan terpisah, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung kembali menyusun, Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (Ripparprov) 2025–2045 di ruang Bappeda Provinsi Bangka Belitung.

Hadir sejumlah instansi terkait hingga para perwakilan dari sektor industri atau pelaku usaha, lembaga daerah, komunitas hingga akademisi.

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Bangka Belitung Wydia Kemala Sari, mengatakan Ripparprov perlu dilakukan guna mengoptimalisasi sektor pariwisata hingga 2045.

"Kita perlu bersinergi dan kolaborasi dengan tekad kuat pariwisata tumbuh dengan kuat, serta citra yang baik daerah kita di mata nasional dan internasional," ujar Widya Kemala Sari. 

Widya Kemala Sari juga menyoroti angka length of stay atau durasi waktu wisatawan, pada destinasi di Provinsi Bangka Belitung yang masih tergolong minim.

"Lama waktu untuk menginap di Bangka Belitung masih kecil sekitar 1,7 persen, diharapkan kedepannya akan lebih lama sehingga jika wisatawan lebih lama menginap. Kalau mereka lama disini maka mereka membelanjakan uangnya lebih banyak lagi baik UMKM, akomodasi dan transportasi," jelasnya.

Selain itu pihaknya juga mendorong optimalisasi terjalinnya konektivitas, antara pulau Bangka dengan Pulau Belitung yang juga berpotensi menambah daya tarik wisatawan

"Ada Lepar, Pongok dan Selat Nasik yang bisa jadi destinasi wisata sehingga wisatawan yang datang ke Belitung dan Bangka tidak lewat pesawat tapi bisa jalur laut," tuturnya. 

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved