Bangka Pos Hari Ini

Prabowo Kecewa, Barracuda Brimob Tewaskan Ojol, Presiden-Menteri Jenguk Duka

Ada peristiwa dimana petugas telah menabrak satu orang pengemudi ojol yang mengakibatkan pengemudi ojol tersebut almarhum . . .

Bangka Pos
Bangka Pos Hari Ini, Sabtu (30/08/2025). 

BANGKAPOS.COM, JAKARTA -- Presiden RI Prabowo Subianto mengaku terkejut dan kecewa atas tindakan aparat petugas yang berlebihan saat melakukan pembubaran aksi unjuk rasa pada Kamis (28/8) malam yang mengakibatkan tewasnya pengemudi ojek online (ojol).

“Sekali lagi, saya terkejut dan kecewa dengan tindakan petugas yang berlebihan,” kata Presiden Prabowo dalam video pernyataan pers dalam akun YouTube Sekretariat Presiden yang disaksikan di Jakarta, Jumat (29/8).

Dalam pernyataannya, Presiden Prabowo mengatakan telah mengikuti peristiwa pada Kamis (28/8) malam dimana aksi unjuk rasa mengarah pada tindakan anarkis.

Presiden Prabowo pun mengetahui insiden pengemudi ojol bernama Affan Kurniawan (21) yang meninggal dunia akibat dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob.

“Ada peristiwa dimana petugas telah menabrak satu orang pengemudi ojol yang mengakibatkan pengemudi ojol tersebut
almarhum Affan Kurniawan tadi malam meninggal dunia,” kata Presiden. 

Presiden pun telah memerintahkan jajaran penegak hukum agar insiden tersebut diusut secara tuntas dan transparan.

Dalam rekaman video yang diambil dari kediamannya di Hambalang, Presiden menegaskan bahwa petugas yang terlibat dalam insiden itu harus bertanggung jawab.

Bahkan, jika terbukti aparat melakukan perbuatan di luar ketentuan yang berlaku, Presiden menyatakan bahwa pemerintah akan mengambil tindakan yang sekerasnya sesuai hukum yang berlaku.

“Seandainya diketemukan mereka berbuat di luar kepatutan dan ketentuan yang berlaku, akan kita ambil tindakan sekeras-kerasnya sesuai hukum yang berlaku,” kata Prabowo.

Kunjungi Rumah Duka 

Prabowo Subianto juga mengunjungi kediaman almarhum Affan Kurniawan, pengemudi ojol yang meninggal dunia akibat ditabrak mobil Barakuda Brimob. Prabowo didampingi sejumlah menteri. 

Kepala Negara tiba di lokasi pada pukul 21.51 WIB. Prabowo langsung masuk ke rumah duka.

Presiden kedelapan Indonesia itu didampingi sejumlah pembantunya saat melayat ke kediaman Affan. Di antaranya, Menko Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Kepala BIN Herindra, dan Sekretaris kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya.

Setelah beberapa saat, Prabowo keluar dari kediaman Affan. RI 1 itu langsung meninggalkan kediaman Affan.

Kapolri Minta Maaf 

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo langsung menjenguk keluarga korban di RSCM, Jakarta Pusat. Meminta maaf. Sigit tiba sekitar pukul 00.33 WIB, Jumat (28/8).

Dia terlihat didampingi Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim yang baru saja memberikan keterangan pers terkait insiden di Pejompongan itu. 

Tampak Listyo langsung memasuki ruangan rumah sakit dan memeluk seorang pria yang diduga keluarga almarhum. Raut wajahnya menunjukkan bela sungkawa mendalam saat momen saling memeluk itu.

Dia juga menyalami pria lainnya, sambil kemudian duduk bersama, berbincang dan mendengarkan keluarga almarhum.

“Saya menyesali terhadap peristiwa yang terjadi dan mohon maaf sedalam-dalamnya,” tutur Sigit saat dikonfirmasi
wartawan. 

Menurutnya, petugas kepolisian telah mencari keberadaan korban dan memerintahkan Propam Polri untuk menindaklanjuti perkara tersebut.

“Saat ini kami sedang mencari keberadaan korban dan saya minta untuk Propam melakukan penanganan lebih lanjut,” jelas dia.

Diketahui, kejadian rantis Barracuda Brimob melindas pengendara ojek online itu terjadi pada Kamis (28/8) malam, setelah berbagai elemen masyarakat yang menggelar aksi unjuk rasa di sekitar kompleks parlemen, Jakarta, dipukul mundur oleh pihak kepolisian.

Akibatnya kericuhan terjadi hingga ke berbagai wilayah di sekitaran kompleks parlemen, mulai dari Palmerah, Senayan, hingga Pejompongan.

Peristiwa rantis Brimob yang melindas pengemudi ojol itu diduga terjadi di wilayah Pejompongan.

Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Abdul Karim mengatakan sebanyak tujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya sedang diperiksa terkait insiden tersebut.

Menurut dia, ketujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya itu berada di dalam mobil rantis yang menabrak pengemudi ojol saat kerusuhan itu terjadi. Ketujuh anggota tersebut, kata dia, masingmasing berinisial Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu B, Bripda M, Baraka Y, dan Baraka J.

Saling Serang

Kericuhan masih terjadi di depan Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat pada Jumat (29/8) malam. Pantauan Tribunnews.com sekira pukul 18.45 WIB, massa masih terus menyerang ke arah depan Mako Brimob. 

Bak gayung bersambut, massa yang menembakan petasan, langsung diserang balik dengan gas air mata ke oleh anggota Brimob yang berada di dalam Mako.

Terlihat, sebuah pohon dan bangunan yang berada si seberang Mako pun terbakar. Api terlihat membesar di sela-sela massa yang masih menyerang.

Tak hanya itu, massa pun menyerang dengan melempar bom molotov ke bagian depan Mako hingga muncul api cukup besar. 

Aksi saling serang ini pun masih terus berlanjut hingga berita ini ditayangkan. Massa masih belum mundur ketika mendapat serangan balik dan malah bertepuk tangan.

Dibakar dan Dijarah

Sebuah gedung dengan plang nama bertuliskan Astra Credit Companies di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, dibakar dan dijarah oleh massa yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Korps Brimob, Jumat (29/8).

Pantauan Tribunnews.com di lokasi sekitar pukul 17.15 WIB, asap tebal tampak membumbung dari bagian lantai 2 gedung. Dua unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi. Sebuah ambulans juga terlihat siaga di depan gedung.
 
Tidak hanya membakar, sejumlah massa juga terlihat menjarah isi gedung. Barang-barang seperti kursi kantor, monitor, sepeda, dispenser, hingga alat pengisap debu (vacuum cleaner) dibawa keluar.

Bahkan, beberapa orang turut mencopot dan membawa besi pagar gedung.

Teriakan “Cair, cair, cair!” menggema dari massa yang menyambut orang-orang membawa barang tersebut.

Hingga kini massa masih menggelar unjuk rasa di depan Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat.

Bertahan di DPR 

Massa demo masih bertahan di depan Gedung DPR, tepatnya di Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta, pada Jumat (29/ 8) malam.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada pukul 21.00 WIB, massa demo telah menjebol salah satu sisi pagar Gedung DPR.

Mereka turut membakar sejumlah benda hingga kobaran api membara di tengah jalan.

Selain itu, massa juga menembakkan petasan ke arah aparat dan awak media yang meliput dari dalam Kompleks Parlemen.

Prajurit TNI yang berada di garis terdepan sempat berusaha menghalau massa masuk. Namun, beberapa lama kemudian, massa demo semakin memanas dengan mulai melempar petasan, molotov, dan batu secara bersamaan.

Kapolres Jakarta Pusat (Jakpus) Kombes Susatyo Purnomo Condro pun meminta prajurit TNI mundur.

Sebagai gantinya, polisi mengambil alih peran penahanan massa tersebut. Polisi langsung maju ke garis terdepan dengan berlindung di balik perisai dan kendaraan taktis (rantis) water cannon dan baracuda.

Polisi lantas menembakkan gas air mata dan tembakan air ke arah massa.

Hingga berita ini ditayangkan, petasan masih dilempar oleh massa aksi. (Tribunnews.com) 

Sumber: bangkapos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved