Mahasiswi UMP Diduga Dilecehkan Saat KKN di Ogan Ilir, Polisi Turun Tangan, Pelaku Tertawa

BANGKAPOS.COM--Seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) berinisial S melaporkan dugaan pelecehan seksual yang dialaminya saat mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Seri Kembang 1, Kecamatan Payaraman, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Kasus ini terjadi pada akhir Agustus 2025 dan telah resmi dilaporkan ke Polres Ogan Ilir.

Menurut keterangan korban, sejak awal pelaksanaan KKN, dirinya dan rekan-rekan sudah merasa tidak nyaman karena sering diganggu sejumlah pemuda desa.

Dua orang yang paling sering disebut datang ke posko mahasiswa adalah HT, pengurus Karang Taruna desa, serta SK, Kepala Dusun 2 Seri Kembang 1.

Menurut pengakuan S, mereka sering mengganggu dan menggoda mahasiswi yang tinggal di posko, bahkan memaksa untuk berinteraksi dengan dalih akan mempengaruhi penilaian KKN.

“Mereka gedor pintu kamar dan bilang, ‘saya kasih kecil nilai kamu’,” ujar S melalui perantara, Rabu (10/9/2025).

Ketegangan memuncak pada Kamis malam (28/8/2025), saat malam penutupan program KKN. 

Korban mengaku dilecehkan oleh kedua terduga pelaku.

Ia dikurung bersama HT di dalam kamar, sementara SK memegang kunci dari luar.

Upaya salah satu rekan mahasiswi yang mencoba menolong justru berujung pada pengusiran paksa dari kamar.

Menurut S, saat itu ada seorang rekannya sesama mahasiswi di dalam toilet di kamar tersebut.

Melihat kejadian tersebut, rekan S  mendorong kedua pelaku.

"Teman saya dorong dua orang itu tapi justru diseret keluar kamar. Saya mau keluar kamar juga tapi dipaksa ditarik ke dalam," tutur S.

S pun menangis dan berteriak minta tolong, namun kedua pelaku tertawa terbahak-bahak.

Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir, AKP Muhammad Ilham, membenarkan adanya laporan tersebut.

 “Iya, benar. Laporan ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Ogan Ilir. Saat ini masih dalam penyelidikan,” kata Ilham.

Para mahasiswa KKN UMP telah kembali ke kampus usai program selesai, sementara pihak kepolisian menegaskan akan memproses laporan dugaan pelecehan ini sesuai prosedur hukum.

Jenis-jenis pelecehan itu cukup beragam, tergantung bentuk dan konteksnya.

Berikut beberapa kategori utama yang umum dijelaskan oleh para pakar dan lembaga perlindungan:

1. Pelecehan Seksual (Sexual Harassment)

• Verbal: komentar, siulan, gurauan bernuansa seksual, atau ajakan yang tidak pantas.
• Non-verbal: tatapan yang mengintimidasi, gerakan tubuh, atau isyarat berkonotasi seksual.
• Fisik: sentuhan, meraba, memeluk, mencium, atau tindakan fisik lain tanpa persetujuan.
• Daring/Online: kiriman pesan, gambar, atau video cabul tanpa diminta (cyber harassment).

2. Pelecehan Psikologis/Emosional

• Bentuknya berupa merendahkan, mengintimidasi, mengontrol, atau mempermalukan seseorang.
• Bisa terjadi dalam hubungan pribadi, pekerjaan, atau lingkungan sosial.

3. Pelecehan Verbal

• Ucapan kasar, hinaan, cemooh, atau ejekan yang menyerang harga diri.
• Termasuk ucapan bernuansa diskriminasi (ras, gender, agama, dll.).

4. Pelecehan Fisik (Non-Seksual)

• Menyentuh, mendorong, menampar, atau bentuk kontak fisik yang merendahkan tanpa unsur seksual.

5. Pelecehan di Tempat Kerja (Workplace Harassment)

• Bisa berupa bullying, ancaman terkait jabatan, diskriminasi gender, atau pelecehan seksual dari atasan/rekan kerja.

6. Pelecehan Berbasis Gender & Diskriminasi

• Menghina atau memperlakukan seseorang secara tidak adil karena gender, orientasi seksual, ras, etnis, agama, atau kondisi fisik.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Tangis Tak Digubris, 2 Pengurus Karang Taruna di Ogan Ilir Tertawa Puas Usai Lecehkan Mahasiswi KKN,