Reshuffle Kabinet

Masih Ada 12 Menteri Warisan Jokowi di Kabinet Prabowo, Pengamat: Bisa Jadi Brutus

Pakar politik, Selamat Ginting, menilai bahwa 17 menteri eranJoko Widodo di kabinet Presiden Prabowo Subianto bisa menjadi Brutus.

Editor: Fitriadi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
JOKOWI LAPOR KE POLDA - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) seusai melapor ke Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (30/4/2025) terkait tudingan ijazah palsu yang dituduhkan kepada dirinya. 

BANGKAPOS.COM - Satu per satu menteri warisan pemerintahan Jokowi di-reshuffle oleh Presiden Prabowo Subianto.

Terbaru, dalam reshuffle (perombakan) Kabinet Merah Putih ada lima menteri yang diganti pada Senin (8/9/2025) lalu.

Mereka yang diganti antara lain Abdul Kadir Karding (mantan Menteri P2MI), Dito Ariotedjo (mantan Menpora), Budi Arie (mantan Menteri Koperasi), Budi Gunawan (mantan Menko Polkam), dan Sri Mulyani (mantan Menteri Keuangan).

Baca juga: Kata Jokowi Setelah Prabowo Gantikan Orang Dekatnya dengan Kader Gerindra

Empat di antaranya, kecuali Abdul Kadir Karding, adalah menteri atau pejabat nonkementerian warisan pemerintahan Jokowi.

Total ada 17 menteri yang dulu masuk jajaran Kabinet Indonesia Maju di masa pemerintahan Jokowi, masuk Kabinet Merah Putih.

Setelah 5 orang kena rushuffle, masih ada 12 menteri atau setingkat menteri warisan Jokowi lagi yang ada di jajaran kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Relawan Jokowi Protes Budi Arie Diganti

Reshuffle Budi Arie yang disebut sebagai orang dekat Jokowi ini memicu reaksi relawan Jokowi.

Baca juga: Jokowi Tuding Ada Dalang Besar di Balik Gugatan Ijazah SMA Gibran

Baca juga: 3 Kali Minta DPR Bahas RUU Perampasan Aset Tak Direspon, Jokowi Singgung Perintah Ketua Partai

Kini, posisinya digantikan oleh Ferry Juliantono yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Koperasi RI.

Budi Arie sendiri dikenal sebagai salah satu loyalis garis keras Jokowi.

Ia mendirikan organisasi relawan pendukung Projo (Pro Jokowi) pada 2013 lalu dan kini menjabat sebagai Ketua Umum.

Pencopotan Budi Arie Setiadi dari Menteri Koperasi RI pun menuai reaksi berupa protes, kecaman, dan kekecewaan dari relawan Jokowi yang lain.

Relawan dari organisasi We Love Jokowi mengecam Prabowo dan mengungkit jasa ayah Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka tersebut beserta relawan dalam pemenangan Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

We Love Jokowi juga tidak terima Budi Arie dicopot lantaran menurut mereka, politisi berusia 56 tahun tersebut tengah bekerja keras mewujudkan Koperasi Merah Putih di pedesaan.

Menteri Warisan Jokowi Bisa Menjadi Brutus

Pakar politik, Selamat Ginting, menilai bahwa 17 menteri era Presiden ke-7 Joko Widodo yang kembali menjadi menteri di kabinet Presiden Prabowo Subianto bisa menjadi brutus.

Ia menyebut bahwa para menteri tersebut menjadi musuh dalam selimut Prabowo, sehingga kini satu per satu terkena reshuffle.

Istilah brutus ini merujuk nama sosok yang terlibat dalam kasus pengkhianatan di zaman Rowani.

Dia adalah Marcus Junius Brutus, seorang senator Romawi yang terlibat dalam pembunuhan Julius Caesar pada 44 SM.

Tokoh ini paling terkenal dalam sejarah yang dikaitkan dengan pengkhianatan politik.

Dalam konteks politik, Brutus sering kali diidentifikasi sebagai simbol pengkhianatan atau konspirasi terhadap penguasa atau pemimpin politik. Ini disebabkan peran Brutus dalam pembunuhan Julius Caesar.

Maka kata "Brutus" sering digunakan untuk menggambarkan pengkhianatan dalam politik, terutama ketika seseorang yang dianggap sebagai teman atau sekutu tiba-tiba berbalik melawan pemimpin mereka.

Menurut Selamat Ginting, beberapa jajaran menteri yang di-reshuffle oleh Prabowo adalah orang-orang yang dekat dengan Jokowi.

"Pada saatnya 17 menteri warisan Jokowi dan juga relawan yang masuk dalam kabinet (Prabowo), geng Solo, termasuk relawan-relawannya, ini akan menjadi musuh dalam selimut Presiden Prabowo Subianto," kata Selamat Ginting, dikutip dari YouTube Abraham Samad, Jumat (12/9/2025).

"Karena dalam selimut, kan tidak ketahuan apa yang terjadi, karena itu selimutnya harus dibuka jadi kelihatan. Maka perlu disingkirkan lewat reshuffle," sambungnya.

Selamat Ginting menilai bahwa orang-orang yang dekat dengan Jokowi yang kini mendapat jabatan di kabinet Prabowo tidak kompeten di pemerintahan.

Ia juga menyinggung Dito Ariotedjo yang baru saja terkena reshuffle dari jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

Menurutnya, Dito yang berasal dari Partai Golkar itu selama ini juga dekat dengan Jokowi, khususnya Kaesang Pangarep.

"Kalau kita lihat orang-orang yang dekat dengan kelompok Solo diberikan tempat yang sangat terhormat, termasuk Deddy Corbuzier, Raffi Ahmad. Apa yang mereka bisa lakukan di pemerintah? Nggak berfungsi mereka," ujar Ginting.

Menurut Selamat Ginting, Prabowo memiliki cara tersendiri untuk mengganti menteri-menteri era Jokowi.

"Prabowo caranya cantik. Belum lama di sebuah pidato dia menunjuk Budi Arie, 'mau ke PSI atau Gerindra?' Kemudian apa yang diucapkan tapi dia punya agenda untuk memotong," tuturnya.

"Sama dengan kasus Noel menggunakan Gerindra untuk maju di dalam anggota legislatif walaupun gagal, kemudian Gerindra menyebut 'nggak, dia belum menjadi anggota partai.'," lanjutnya.

Ginting juga menyebut bahwa menteri-menteri era Jokowi yang kini masih mendapat jabatan di kabinet Prabowo sedang dipantau serius oleh Prabowo.

"Orang-orang ini sesungguhnya sedang dipantau habis oleh Prabowo Subianto, 17 menteri warisan Jokowi dan relawan-relawan itu," kata Selamat Ginting.

"Sejak awal ini saya bilang juga, ini sesungguhnya Menteri Koperasi Ferry Juliantono, bukan Budi Arie, jadi ditempel untuk kemudian menggantikan. Sama dengan misalnya Riza Patria jadi wakil, kok malah bukan dia jadi menteri," jelasnya.

Selamat Ginting pun yakin Prabowo akan kembali melakukan reshuffle untuk jilid ketiga di Kabinet Merah Putih.

"Menurut saya, satu tahun ini merupakan evaluasi yang nantinya akan ada reshuffle jilid ketiga," ungkapnya.

"Jadi Prabowo sedang menyusun strategis politik konsolidasi politik uintuk menguatkan dirinya," imbuhnya.

Selamat Ginting mengatakan bahwa saat ini Prabowo membutuhkan orang-orang yang loyal dengannya di pemerintahan

"Maka yang menggantikan Budi Gunawan itu belum ada, tapi ad interim dipegang Sjafrie Sjamsoeddin," kata Ginting.

"Prabowo ingin sekali orang yang loyal secara komando tegak lurus," tuturnya.

Meminimalkan Bayang-bayang Jokowi

Peneliti lembaga Constra, Revan Fauzano, menilai reshuffle atau perombakan lima menteri yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto ibarat “sekali dayung dua tiga pulau terlewati”.

Selain menunjukkan sensitivitas terhadap isu hukum dan dinamika sosial, langkah itu juga dinilai sebagai upaya meminimalisasi bayang-bayang pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sekaligus menjaga harmonisasi dengan pimpinan partai politik.

“Reshufle ini sekaligus bentuk komunikasi pemerintah kepada masyarakat atas berbagai desakan maupun isu miring yang ada,” kata Revan, dalam keterangannya Rabu (10/9/2025).

Constra berdiri tahun 2025, fokus kajiannya adalah tentang politik dan sistem politik, termasuk menjadi lembaga survei politik.

Menurut Revan, yang merupakan lulusan magister ilmu politik Universitas Andalas itu, reshuffle tak lepas dari kegaduhan sektor hukum hingga buntut demonstrasi berujung penjarahan yang terjadi Agustus lalu.

Dia menilai langkah Prabowo bertujuan menjaga kepercayaan publik terhadap pemerintahan.

Revan menyebut sejumlah menteri yang diganti berkaitan dengan isu hukum, seperti Budi Arie yang disebut-sebut terseret kasus judi online (judol), serta Menpora Ario Bimo Nandito Ariotedjo (Dito) yang diperiksa Kejagung karena dugaan menerima aliran dana Rp 27 miliar terkait proyek BTS 4G.

Sementara Menteri PPMI Abdul Adir Karding diduga dicopot karena viralnya foto bermain domino bersama Azis Wellang, sosok yang pernah terlibat perkara pembalakan liar.

“Penangkapan Immanuel Ebenezer menjadi momentum Prabowo melalukan pembersihan para pembantunya. Saya menduga pencopotan Budi Arie dan Dito tak lepas dari isu hukum yang menyeret nama mereka. Termasuk pencopotan Abdul Adir Karding memperkuat bagaimana Prabowo menunjukkan sensitivitas atas isu berkembang di masyarakat, terlebih menyangkut hukum,” ujar Revan.

Selain itu, pencopotan Sri Mulyani dari kursi Menteri Keuangan disebut Revan tak lepas dari gelombang demonstrasi.

Kebijakan perpajakan dan anggaran yang digulirkan Sri Mulyani menjadi salah satu pemicu unjuk rasa besar-besaran hingga rumahnya ikut menjadi sasaran penjarahan.

“Terlepas dari pengajuan mundur atau hal lainnya, reshufle terhadap Sri Mulyani merupakan impact dari gelombang unjuk rasa besar-besaran di berbagai daerah,” kata Revan.

Revan juga menilai wajar bila Budi Gunawan dicopot dari posisi Menkopolkam karena gagal menjaga stabilitas keamanan.

Dia menyoroti latar belakang Budi sebagai mantan Kepala BIN yang seharusnya mampu mendeteksi potensi kerusuhan.

“Saya rasa wajar bila Menkopolkam diganti, mengingat peristiwa demo selama beberapa hari di akhir Agustus berlangsung di berbagai daerah dengan skala besar dan menyebabkan banyak jatuh korban dan berbagai peristiwa anarkis," ucapnya.

"Sebagai Menkopolkam dengan latar belakang Kepala BIN tentunya wajar bila Budi Gunawan dicopot jabatannya. Ini juga membuktikan bagaimana Presiden Prabowo sangat sensitif atas berbagai gejolak di masyarakat dan keamanan dalam negeri,” lanjut Revan.

Revan menyoroti bahwa empat dari lima menteri yang tergantikan merupakan figur dekat Jokowi, seperti Sri Mulyani, Dito, Budi Arie, hingga Budi Gunawan yang juga dikenal dekat dengan Megawati.

“Muncul juga benang merah dari reshufle kali ini bahwa mereka yang dibebastugaskan adalah orang-orang yang termasuk kelompok dekat Jokowi. Khusus Budi Gunawan lebih menariknya adalah karena dia diketahui mempunyai kedekatan juga dengan Megawati. Sementara hubungan antara Prabowo dengan Megawati saat ini terbilang kembali mesra,” jelas Revan.

Ia menambahkan, belum diumumkannya pengganti Menkopolkam menjadi catatan tersendiri mengingat posisi tersebut vital. Revan menduga dinamika politik Prabowo dengan PDIP ikut menjadi faktor.

“Saya menduga adanya hubungan baik antara Budi Gunawan dan Ketum PDIP Megawati menjadi pertimbangan Prabowo. Bisa saja Prabowo berkomunikasi terlebih dahulu dengan Megawati atas sosok pengganti Budi Gunawan untuk jabatan Menkopolkam. Bila itu terjadi, sekalipun bukan dari PDIP, Prabowo menunjukkan ketokohannya untuk memberikan ruang bagi PDIP di kabinetnya dalam bentuk rekomendasi,” tandas Revan.

Daftar 17 menteri Jokowi di kabinet Prabowo

Sebanyak 17 menteri era Jokowi diketahui kembali dipercaya oleh Prabowo untuk menduduki jabatan di Kabinet Merah Putih. Berikut daftar lengkapnya.

1. Sri Mulyani Indrawati, menjabat Menteri Keuangan (terkena reshuffle)

2. Dito Ariotedjo, menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (terkena reshuffle)

3. Budi Arie Setiadi, menjabat Menteri Koperasi, dulu Menteri Komunikasi dan Informatika (terkena reshuffle)

4. Budi Gunadi Sadikin, tetap menjabat Menteri Kesehatan

5. Bahlil Lahadalia, tetap menjabat Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM)

6. Agus Harimurti Yudhoyono, sekarang menjabat Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, dulu Menteri Agraria dan Tata Ruang

7. Muhammad Tito Karnavian, tetap menjabat Menteri Dalam Negeri

8. Raja Juli Antoni, sekarang menjabat Menteri Kehutanan, dulu Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang

9. Rosan Roeslani, tetap menjabat Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM

10. Airlangga Hartarto, tetap menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

11. Andi Amran Sulaiman, tetap menjabat Menteri Pertanian

12. Erick Thohir, tetap menjabat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

13. Zulkifli Hasan, sekarang menjabat Menteri Koordinator Pangan, dulu Menteri Perdagangan

14. Saifullah Yusuf, tetap menjabat Menteri Sosial

15. Agus Gumiwang Kartasasmita, tetap menjabat Menteri Perindustrian

16. Sakti Wahyu Trenggono, tetap menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan

17. Pratikno, sekarang menjabat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, dulu Menteri Sekretaris Negara

(Tribunnews.com/Rakli Almughni, Rizkianingtyas Tiarasari, Chaerul Umam)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved