Cara Bikin Potret Depan Kabah dengan Gemini AI Hasil Realistis, Intip Prompt AI Lain Tak Kalah Viral

Tren Prompt AI Lain yang Tak Kalah Viral

Selain foto di depan Kabah, berbagai prompt kreatif lain juga ramai digunakan warganet, antara lain:

• Foto Formal Wisuda dengan toga dan ijazah universitas.
• Potret di dalam lift dengan gaya elegan jas hitam dan pencahayaan neon.
• Gaya Polaroid dengan artis favorit yang menghadirkan nuansa vintage.
• Potret adat Jawa lengkap dengan beskap, jarik batik, dan blangkon.
• Suasana Paris malam hari dengan latar Menara Eiffel.
• Foto sinematik di pinggir pantai dengan nuansa sunset dramatis.

Kreativitas warganet menjadikan AI sebagai medium seni yang fleksibel, mampu menghadirkan berbagai nuansa: religi, formal, romantis, hingga futuristik.

Pro-Kontra Tren Foto Religi dengan AI

Meski viral dan disukai banyak orang, tren ini tidak lepas dari perdebatan.

Sebagian pihak menilai AI mampu menjadi “jembatan spiritual” yang positif, membantu orang menyalurkan kerinduan religius melalui visual.

Namun, ada juga yang mengingatkan agar penggunaan AI untuk foto religi tidak menimbulkan kesalahpahaman atau disalahartikan sebagai pengalaman ibadah sungguhan.

“Harus jelas bahwa ini hanya hasil digital, bukan pengganti ibadah. Jangan sampai orang menganggapnya sama dengan haji atau umrah yang sesungguhnya,” kata Ustaz Abdul Karim, seorang dai muda di Jakarta.

AI: Antara Hiburan, Seni, dan Spiritualitas

Fenomena ini memperlihatkan betapa luasnya cakupan teknologi AI dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak hanya dipakai untuk produktivitas atau hiburan, tetapi juga menyentuh aspek spiritual manusia.

Bagi sebagian warganet, AI hanyalah alat kreatif untuk membuat feed media sosial lebih menarik.

Namun bagi yang lain, foto religi dengan AI adalah cara mengobati rindu pada Tanah Suci, sembari menanamkan harapan agar suatu saat bisa berangkat ibadah yang sebenarnya.

“Kalau dulu orang pakai foto editan Photoshop, sekarang AI membuat semuanya jauh lebih realistis. Bedanya, AI memberi kita ruang untuk bereksperimen dengan imajinasi sekaligus menyelipkan pesan spiritual,” tutur Hidayat.

Tren foto religi dengan AI di depan Kabah membuktikan bahwa teknologi digital terus berkembang mengikuti kebutuhan emosional dan spiritual masyarakat.