Rekam Jejak Djamari Chaniago Kandidat Kuat Menko Polkam, Eks Pangkostrad Pernah Pecat Prabowo
Djamari Chaniago pernah berperan sebagai anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang memutuskan pemecatan Prabowo
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Rusaidah
BANGKAPOS.COM -- Djamari Chaniago menjadi satu dari empat purnawirawan jenderal yang masuk daftar kandidat Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam).
Djamari Chaniago disebut-sebut menjadi kandidat kuat Menko Polkam menggantikan Budi Gunawan.
Djamari Chaniago memiliki rekam jejak yang menarik untuk diulik, terlebih dirinya diketahui adalah sosok yang memecat Presiden Prabowo Subianto di TNI.
Baca juga: Sosok Ageng Satpam SMPN 1 Prabumulih yang Dipecat Imbas Tegur Anak Wali Kota, Baru Lulus PPPK
Letjen TNI (Purn) Djamari Chaniago adalah lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1971.
Saat masih berkarier di militer, Djamari Chaniago pernah berperan sebagai anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang memutuskan pemecatan Prabowo Subianto dari militer pada tahun 1998.
DKP adalah lembaga internal militer yang mengadili dan memutuskan kasus etik serta disiplin perwira militer.
Pada Agustus 1998, DKP yang terdiri dari tujuh perwira tinggi, termasuk Djamari Chaniago, memutuskan bahwa Prabowo Subianto dinyatakan bersalah atas berbagai pelanggaran, seperti melakukan operasi penculikan aktivis prodemokrasi tanpa izin, melakukan tindak pidana ketidakpatuhan, dan melampaui kewenangan serta mengabaikan disiplin militer.
Keputusan DKP tersebut berujung pada pemecatan Prabowo dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) secara hormat.
Baca juga: Rekam Jejak H Arlan Wali Kota Prabumulih, Pengusaha Karet yang Punya 4 Istri: Cak Tanggung Jawab
Djamari Chaniago dalam DKP bersama tokoh penting lain seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agum Gumelar mengambil keputusan tersebut berdasarkan penyelidikan atas kasus penculikan yang melibatkan Tim Mawar di bawah Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang saat itu dipimpin Prabowo.
Kini, setelah puluhan tahun kasus itu berlalu, Djamari Chaniago kembali menjadi sorotan.
Ia digadang-gadang sebagai calon Menko Polkam pengganti Budi Gunawan.
Rekam Jejak Djamari Chaniago
Letjen TNI (Purn) Djamari Chaniago merupakan lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1971.
Ia lahir di Padang, Sumatera Barat, 8 April 1949.
Setelah lulus dari AKABRI, Djamari Chaniago tercatat lebih dari tiga dekade mengabdi di TNI Angkatan Darat, khususnya di kesatuan Infanteri Baret Hijau Kostrad.
Dalam kariernya, ia pernah menduduki sejumlah jabatan penting di militer, diantaranya Komandan Yonif Linud 330/Tri Dharma,
Komandan Kodim 0501/Jakarta Pusat dan Kepala Staf Brigif Linud 18/Trisula.
Kemudian, Djamari Chaniago juga pernah bertugas sebagai Komandan Brigif Linud 18/Trisula, Komandan Rindam I/Bukit Barisan, dan Kepala Staf Divisi Infanteri 2/Kostrad.
Ia juga sempat menjabat sebagai Panglima Kodam III/Siliwangi (1997-1998), Panglima Kostrad (1998-1999), dan Wakil Kepala Staf TNI AD.
Lalu, ia ditunjuk sebagai Kepala Staf Umum TNI (2000-2004).
Setelah pensiun dari militer pada tahun 2004 dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal, Djamari Chaniago aktif sebagai Komisaris Utama PT Semen Padang serta terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk komunitas motor besar di Sumatera Barat.
Djamari Chaniago juga pernah menjadi anggota MPR RI dari Fraksi Utusan Daerah Jawa Barat dan Fraksi ABRI pada periode 1997-1999.
Berbagai penghargaan militer seperti Bintang Dharma, Bintang Yudha Dharma, Bintang Kartika Eka Paksi, dan medali dari PBB maupun Malaysia telah diterimanya atas pengabdiannya dalam tugas.
Djamari Chaniago Pernah Disorot Kasus Pengeroyok 2 Angota TNI di Bukittinggi Sumbar
Sosok Djamari Chaniago pernah menjadi sorotan pada 2020 silam.
Saat itu klub motor gede (moge) yang ia pimpin terlibat mengeroyokan dua orang anggota TNI.
Diketahui, dua anggota TNI itu berinisial Serda MIS dan Serda MY bertugas di Satuan Intel Kodim 0304/Agam, Sumatera Barat ( Sumbar ).
Adapun peristiwa itu terjadi di Simpang Tarok, Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat (30/10/2020).
Dalam video itu, tampak terlihat korban didorong hingga tersungkur.
Belakangan, dua orang anggota motor gede alias moge yang diduga mengeroyok dua anggota TNI di Bukittinggi, Sumbar, ditetapkan tersangka.
Kini, dua orang pengendara moge tersebut telah mendekam di dalam sel tahanan Mapolres Bukittinggi.
Nama Letjen (Purn) Djamari Chaniago ikut menjadi viral dalam kasus ini.
Mantan Panglima Kostrad tersebut berada dalam rombongan pengendara motor Harley Davidson yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap dua orang anggota TNI yang sedang melakukan tugasnya.
Ia diketahui memimpin Harley Davidson Owner Grup Siliwangi Bandung Chapter Indonesia.
Djamari dan rombongannya hendak touring ke Sabang, Aceh.
Sepatu dan helm anggota klub Harley Davidson Owner Grup (HOG) Siliwangi Bandung, Jawa Barat, menjadi barang bukti dalam kasus pengeroyokan dua anggota TNI dari Kodim 0304/Agam, Sumatera Barat.
Sementara dua tersangka dari anggota klub itu, MS (49) dan B (18) sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Djamari Chaniago Diisukan jadi Menko Polkam
Nama Letnan Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago disebut sebagai kandidat kuat Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), menyusul nama Mahfud MD yang sudah lebih dulu beredar.
Kabarnya Presiden Prabowo Subianto akan kembali melakukan reshuffle kabinet pada hari ini, Rabu 17 September.
Untuk diketahui, jabatan Menko Polkam masih kosong setelah Budi Gunawan resmi dicopot oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9/2025).
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, pun sempat mengungkapkan jabatan Menko Polkam akan dijabat secara ad interim oleh menteri lain.
"Berkenaan dengan posisi Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, untuk sementara waktu, Bapak Presiden belum menunjuk secara definitif siapa yang akan beliau tugaskan menjadi Menko Polkam."
"Sehingga untuk sementara waktu, beliau akan menunjuk ad interim untuk menjabat sebagai Menko Polkam," katanya pada Senin.
Ad interim berasal dari bahasa Latin yang berarti 'sementara'. Istilah ini memang kerap digunakan untuk merujuk kepada pengganti sementara seorang pejabat negara.
Saat ini Prabowo menunjuk Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menteri Pertahanan RI sekaligus Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) ad interim.
Sementara itu, Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus) Aris Marsudiyanto enggan merespons banyak soal isu ini.
Menurut dia, urusan reshuffle biar diumumkan Presiden RI Prabowo Subianto.
"Waduh, saya enggak bisa bicara tentang reshuffle ya, biar nanti yang umumkan beliau (Presiden Prabowo)," kata Aris, di Kompleks Istana, Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Saat ditanya soal jadwal reshuffle, Aris juga enggan menjawab jelas.
Sebab, beredar kabar bahwa Prabowo akan melakukan pelantikan untuk mengisi posisi di Kabinet Merah Putih yang kosong, di antaranya Menko Polkam.
Dia pun menegaskan bahwa perihal reshuffle adalah hak prerogatif presiden. "Waduh enggak ngerti lah, reshuffle nanti biar urusan beliau, hak prerogatif beliau," ucap dia.
Respon Prabowo
Presiden Prabowo buka suara terkait kursi Menkopolkam dan Menpora yang masih kosong usai Budi Gunawan dan Dito Ariotedjo dicopot.
Presiden belum melantik pengganti keduanya karena sejumlah pertimbangan.
Prabowo meminta agar awak media menunggu pelantikan tersebut. Ia mengatakan pelantikan akan dilakukan pada waktunya nanti.
"Iya nanti tunggu, tunggu waktunya," kata Prabowo usai meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SMRA) Margaguna, Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2025).
Presiden berseloroh bahwa pelantikan dua pejabat baru tersebut belum dilakukan agar para jurnalis semangat mencari informasinya.
"Biar kalian (wartawan) ada semangat," kata Presiden.
Daftar 4 Purnawirawan Jenderal yang Digadang jadi Menko Polkam
Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan melantik Menko Polkam, Menpora, serta sejumlah wakil menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta, sore ini (17/9/2025).
Keempat nama tersebut, masing-masing Kepala Staf Umum TNI tahun 2000-2004 Letnan Jenderal Djamari Chaniago, mantan KSAD Dudung Abdurachman, Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo, dan Kepala Staf Kepresidenan Letjen TNI (Purn) AM Putranto.
Diketahui, posisi Menko Polkam kini dijabat oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sebagai pejabat sementara atau ad interim.
Presiden Prabowo Subianto hingga kini belum menentukan pengisi Menko Polkam definitif setelah ditinggalkan Budi Gunawan.
Prabowo Subianto mencopot Budi Gunawan dari jabatannya pada Senin (8/9/2025).
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) sendiri bertugas mengoordinasikan, menyinkronkan, dan mengendalikan kebijakan serta pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang politik dan keamanan.
Menko Polkam juga melakukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga di bidang politik dan keamanan (misalnya: Kemendagri, TNI, Polri, BIN, dan lainnya).
Kementerian yang dipimpinnya juga bertugas merumuskan kebijakan strategis nasional terkait isu-isu seperti pertahanan, keamanan dalam negeri, penegakan hukum, dan demokrasi.
(Bangkapos.com/Sripoku.com/Tribunnews.com)
Kekayaan Wali Kota Prabumulih H Arlan Punya 4 Istri Disorot Usai Kepsek Dicopot, Minta Maaf Kini |
![]() |
---|
Deretan Bisnis H Arlan Wali Kota Prabumulih yang Viral di Balik Pencopotan Kepsek SMP |
![]() |
---|
Update Daftar HP Samsung Terbaru September 2025, Cek A07 dan A17 5G, Segini Harganya? |
![]() |
---|
Profil Biodata Dudy Purwagandhi Menhub Didesak Mundur Driver Ojol, Pro Aplikator dan Pengusaha |
![]() |
---|
Deretan Wasit Kuwait yang Bakal Pimpin Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.