Reshuffle Kabinet
Profil Hasan Nasbi Dicopot Prabowo dari Kepala PCO, Pernah Mundur
Hasan Nasbi masuk deretan pejabat negara yang terkena reshuffle jilid III di Kabinet Merah Putih.
BANGKAPOS.COM - Hasan Nasbi dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO).
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Angga Raka Prabowo dilantik menjadi Kepala Badan Komunikasi Pemerintah, nomenklatur baru PCO yang ditinggal Hasan Nasbi.
Kantor Komunikasi Kepresidenan adalah lembaga nonstruktural Indonesia yang melaksanakan komunikasi dan informasi kebijakan strategis dan program prioritas Presiden.
Baca juga: Nama-nama 11 Pejabat Dilantik Jadi Menteri, Wamen, Kepala Staf Kepresidenan Hingga Utusan Khusus
Sebelumnya, lembaga ini bernama Kantor Komunikasi Kepresidenan, dan dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2024
Hasan Nasbi masuk deretan pejabat negara yang terkena reshuffle jilid III di Kabinet Merah Putih.
Ada 11 pejabat baru yang dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu (17/9/2025).
Baca juga: Profil Djamari Chaniago, Dulu Pecat Prabowo, Kini Dilantik Jadi Menko Polkam, Siapa Dia Lebih Jauh?
Pemberhentian dan pergantiN pejabat itu diatur dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 96/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Negara Tahun 2024-2029, yang dibacakan oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara, Nunik Purwanti.
Profil Hasan Nasbi
Hasan Nasbi merupakan sosok pengamat dan konsultan politik asal Bukittinggi, Sumatera Barat.
Pria kelahiran 1979 ini diketahui memiliki trah keturunan dari tokoh cendikiawan dan ulama Indonesia, yakni mendiang Buya Syafii Maarif.
Hasan Nasbi pernah mengenyam pendidikan di SMA 2 Bukittinggi dan melanjutkan kuliah ke Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI).
Ia juga pernah menjadi wartawan pada 2005-2006.
Pada 2006-2008, Hasan Nasbi bekerja sebagai peneliti di Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia. Hingga akhirnya, ia mendirikan lembaga survei Cyrus Network.
Dalam perjalanannya sebagai konsultan politik, nama Hasan Nasbi melejit ketika menjadi konsultan politik Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pilkada 2012 Jakarta.
Kala itu, Hasan Nasbi sukses membantu mengantarkan Jokowi-Ahok menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta.
Pada 2017, nama Hasan Nasbi juga menjadi perbincangan karena ia menjadi inisiator berdirinya Teman Ahok, organisasi relawan Ahok pada Pilkada 2017 Jakarta yang maju secara independen.
Ia juga menjadi pemodal awal organisasi ini. Namun, ia menolak bahwa lembaganya, Cyrus Network, sebagai pihak yang memodali Teman Ahok.
Sebab, dana yang disumbangkan berasal dari uang pribadinya.
"Jadi, uang saya pribadi, bukan Cyrus," kata dia, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Kamis (17/3/2016).
Pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Hasan Nasbi mendukung pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
Sementara pada Pilpres 2024, ia mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Bahkan, Hasan Nasbi masuk dalam Tim Kampanye Prabowo-Gibran dengan jabatan sebagai juru bicara.
Selama Pilpres 2024, ia sering tampil di televisi nasional maupun podcast, baik dalam rangka debat maupun menyampaikan gagasan mengenai program Prabowo-Gibran.
Menjelang pergantian pemerintahan, Hasan Nasbi juga masuk dalam Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Bidang Komunikasi.
Pernah Mundur dari Kabinet
Hasan Nasbi sempat menyatakan mundur dari Kabinet Merah Putih sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO).
Pernyataan mundur itu ia sampaikan pada Selasa (29/4/2025).
Hasan Nasbi mengaku telah mengajukan surat pengunduran dirinya pada Senin (21/4/2025).
Satu minggu berselang dari pernyataannya tersebut, kini Hasan Nasbi tidak jadi mundur dari PCO.
Ia mengatakan mendapatkan perintah dari Presiden Prabowo Subianto untuk tetap pimpin PCO.
Sebelumnya, Hasan Nasbi mengikuti sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/5/2025).
Dalam sidang kabinet paripurna tersebut, Hasan Nasbi tampak duduk di sebelah Menteri Kependudukan Wihaji, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol, dan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid.
Hasan tampak mengenakan kemeja putih, sama seperti jajaran Kabinet Merah Putih lainnya.
Dalam pernyataannya, Hasan Nasbi mengaku mendapatkan perintah dari Presiden Prabowo Subianto untuk tetap memimpin PCO.
"Per hari ini saya kembali berkantor di PCO," ujar Hasan, kepada wartawan, dilansir dari Kompas.com, Selasa (6/5/2025).
Hasan lalu mengungkapkan alasan dirinya menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Istana, Jakarta, pada Senin (5/5/2025).
Dia mengaku, diundang ke rapat kabinet tersebut.
Hasan pun diperintahkan untuk tetap melanjutkan memimpin PCO.
"Kemarin saya diundang rapat kabinet. Sejauh ini saya diperintahkan untuk tetap lanjut memimpin PCO," imbuh dia.
Hasan Nasbi mengungkapkan bahwa keputusannya untuk mundur dari Kabinet Merah Putih sudah dipikirkan secara matang.
Hasan menegaskan bahwa keputusan ini juga tidak dilakukan secara tiba-tiba.
"Jadi ini bukan keputusan yang tiba-tiba dan bukan keputusan yang emosional," kata Hasan, lewat Instagram @totalpolitikcom, dikutip pada Selasa (29/4/2025).
Hasan sudah mengizinkan Kompas.com untuk mengutip pernyataannya tersebut.
Menurut Hasan, keputusannya ini adalah jalan terbaik demi kebaikan komunikasi pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.
"Ini rasanya adalah jalan terbaik yang dipikirkan dalam suasana yang amat tenang, dan demi kebaikan komunikasi pemerintah yang akan datang," ungkap dia.
Hasan mengaku telah menyerahkan surat pengunduran diri kepada Presiden RI Prabowo Subianto sejak 21 April 2025.
Surat itu dikirimkan kepada Presiden RI melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
"Kesimpulan saya sudah sangat matang bahwa sudah saatnya menepi keluar lapangan dan duduk di kursi penonton, memberikan kesempatan kepada figur yang lebih baik untuk menggantikan posisi bermain di lapangan," ujar Hasan.
Ia meminta maaf kepada Presiden Prabowo jika selama ini ada kekurangan selama menjabat Kepala PCO.
Hasan juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto karena telah memberikan kepercayaan kepadanya sebagai anggota Kabinet Merah Putih.
Bagi Hasan, kepercayaan itu merupakan sebuah kehormatan dan kebanggaan.
"Tapi, saya juga harus meminta maaf kepada beliau jika selama memberikan pelayanan kepada presiden masih jauh dari apa yang beliau harapkan," tutur Hasan.
(Bangkapos.com/Tribunnews.com/Kompas.com)
| Nasib Arief Prasetyo Adi Orang Dekat Jokowi Setelah Dicopot dari Kepala Bapanas |   | 
|---|
| Hasan Nasbi Menghadap Jokowi Seusai Dicopot Prabowo, Ini Pesan Ayah Gibran Untuk Komisaris Pertamina |   | 
|---|
| Cerita Mahfud MD Ditelepon Jenderal Senior Tawari Jabatan Menko Polkam: Saya Tidak Berkeringat |   | 
|---|
| Hasan Nasbi Jadi Komisaris Pertamina Sebelum Dicopot dari Jabatan Kepala PCO |   | 
|---|
| Biodata dan Profil Dony Oskaria Ditunjuk Prabowo sebagai Plt Menteri BUMN, Kenyang Pengalaman |   | 
|---|


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.