Berita Viral

Kisruh H Arlan Wali Kota Prabumulih Copot Kepsek Berakhir dengan Sepeda Listrik, Segini Harganya

Pencopotan sempat viral setelah beredar narasi Roni menegur anak Wali Kota Prabumulih, Arlan, yang memarkirkan mobil di halaman sekolah.

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Tribun Sumsel
DIHADIAHI SEPEDA LISTRIK - Sebagai bentuk permintaan maaf, Wali Kota Arlan memberikan hadiah sepeda motor listrik kepada Kepala Sekolah SMPN 1 Prabumulih Roni dan Satpam Ageng pada Rabu, 17 September 2025. Peristiwa itu terjadi di hadapan sejumlah guru dan pejabat, di mana Roni dan Ageng terlihat tertunduk menahan tangis.    

Menggunakan baterai SLA 48V 12Ah, kecepatan maksimal 33 km/jam, dan jarak tempuh sekitar 45 km. 

Sepeda listrik umumnya masih memiliki pedal dan bentuknya mirip sepeda, ringan, dan ringkas.

Sedangkan motor listrik memiliki bodi yang lebih besar, kuat, dan mirip skuter atau motor pada umumnya, tanpa pedal.

Sementara itu, Roni menjelaskan kedatangan Wali Kota beserta rombongan menunjukkan niat baik beliau untuk meminta maaf.

“Insya Allah dengan ini, saya juga sudah ikhlas sebagai makhluk Tuhan dengan segala kelemahan saya, memaafkan untuk ke depannya lebih baik lagi,” katanya.

Baca juga: Sosok 4 Istri H Arlan Wali Kota Prabumulih, Linda Apriana & 3 Lainnya Ikut Dikenalkan saat Kampanye

Disambut Para Siswa

Setelah pencopotan dibatalkan, Roni kembali bertugas disambut puluhan siswa dan guru pada Rabu (17/9/2025).

Puluhan siswa terlihat bahagia dengan kedatangan Roni terekam dalam video Instagram @smpn1prabumulih.

Roni memberikan sambutan dan menegaskan akan bekerja sebaik mungkin sebagai kepala sekolah.

"Assalamualaikum, are you ready."

"Akhirnya Bapak kembali menghibur kalian semua. InsyaAllah dengan hadirnya Bapak kembali tidak lain tujuan Bapak agar kalian lebih luar biasa dan menunjukkan bahwa Anda adalah anak-anak yang luar biasa," ucapnya.

Sebelumnya, Roni membatah pencopotannya terkait dengan isu menegur anak pejabat yang membawa mobil ke sekolah. 

Roni tidak menanggapi isu tersebut secara langsung dan memilih untuk menghormati keputusan pimpinan.

Ia juga ikhlas dicopot dari jabatannya dan dimutasi menjadi guru biasa. 

"Intinya saya sudah sertijab, saya ikhlas, karena memang penyebabnya saya buat kebijakan. Saya sangat menghormati keputusan pimpinan," bebernya, Selasa (16/9/2025), dikutip dari TribunSumsel.com.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved