Diplomat Kemlu Tewas di Menteng
Istri Arya Daru Beri Pengakuan Soal Kontrasepsi di Tas Arya Daru: Punya Saya Semua
Polisi sebelumnya menemukan alat kontrasepsi di dua lokasi berbeda, yakni di kamar dan di tas yang ditinggalkan Arya Daru
Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Rusaidah
BANGKAPOS.COM -- Kejanggalan soal alat kontrasepsi di kasus kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan mulai terkuak.
Polisi sebelumnya menemukan alat kontrasepsi di dua lokasi berbeda, yakni di kamar dan di tas yang ditinggalkan Arya Daru di rooftop lantai 12 Kemenlu.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra membenarkan temuan tersebut, meski mengaku tidak mengetahui peruntukannya.
Baca juga: Apa Makna Emoji Senyum di Tanda Tangan Eks Kapolda Babel Irjen Hendro Pandowo: Itu Asli
"Barang bukti alat kontrasepsi itu memang ada. Jadi itu ada di dua tempat baik itu yang dibuang dari kamar, dan ada yang ditemukan di tas yang ditemukan di lantai 12," kata Wira saat itu dikutip dari Kompas TV.
Terbaru Istri almarhum, Meta Ayu Puspitantri (Pita), menegaskan semua barang tersebut adalah miliknya.
"Punya saya semua," kata Pita menjawab soal alat kontrasepsi tersebut dikutip dari Youtube Sindonews, Minggu (28/9/2025).
Termasuk pelumas untuk berhubungan intim pun, itu diakui oleh Pita.
Sebab ketika dia berkunjung ke Jakarta, merupakan hal wajar menggunakan barang-barang tersebut sebagai suami istri.
"Barang-barang kewanitaan di sana punya saya semua," katanya.
"Karena kalau saya ke Jakarta itu memang iya di kos itu," sambung Pita.
Dia juga mengungkap bahwa sosok suaminya itu juga termasuk pria yang baik dan romantis yang sangat dia cintai.
Sehingga ketika kehilangan Arya Daru, Pita butuh waktu sampai akhirnya dia muncul ke publik memberikan keterangan.
"Suami saya orang baik, sangat sayang dengan keluarga, belahan hati saya, ada sisi manjanya, ada sisi mandirinya, ada sisi introvertnya, ada sisi ekstrovertnya," kata Pita.
"Sangat menjaga amarahnya, terutama untuk saya. Saya harus banyak belajar sabar dari Mas Daru, sangat menjaga lisannya untuk tidak menyakiti orang lain, dan romantis banget," imbuhnya.
"Mungkin ada beberapa teman kami yang pernah lihat ya. Kalau sebelum masuk kantor itu biasanya kan dulu saat di Argentina saya yang antar Mas Daru ke kantor sebelum pamitan itu biasanya kita pelukan, setiap jalan kita jalan bareng itu gandengan," ungkapnya.
Kematian Almarhum Arya Daru Diusut Tuntas
Polda Metro Jaya menunggu kehadiran keluarga almarhum Arya Daru Pangayunan.
Arya Daru adalah diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan meninggal dengan kepala terlakban kuning di kamar kos di Menteng, Jakarta Pusat.
Keterangan keluarga itu diperlukan untuk menindaklanjuti pengusutan kematian Arya Daru.
Pemeriksaan itu dilakukan menyusul permintaan keluarga almarhum Arya Daru supaya kasus kematian itu diusut tuntas.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Ade Ary Syam Indradi, mengatakan, penyelidikan kasus kematian Arya Daru masih dilanjutkan penyidik.
"Penyelidikan peristiwa masih berlangsung, kami membuka diri dan beri kesempatan siapapun, terutama keluarga korban, yang dapat memberi informasi," kata Ade Ary di Mapolda Metro Jaya, Selasa (16/9/2025).
Informasi baru yang disampaikan keluarga mendiang Arya Daru akan menjadi bahan pendalaman bagi penyidik.
Terkait laporan bahwa keluarga belum menerima Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP), Ade Ary menyatakan akan melakukan pemeriksaan ke penyidik.
Informasi tersebut sebelumnya diungkapkan Dwi Librianto, pengacara keluarga Arya Daru.
Terkait kemungkinan adanya saksi yang akan kembali diperiksa, Ade Ary belum dapat memastikan.
Ia menegaskan, pemanggilan saksi merupakan kewenangan penyidik berdasarkan kebutuhan penyidikan.
"Pemeriksaan saksi bisa dilakukan berkali-kali tergantung fakta-fakta yang ditemukan," ujarnya.
Selain pemeriksaan saksi, penyidik juga mendalami barang bukti lain yang relevan untuk mengungkap kemungkinan adanya tindak pidana dalam kasus ini.
Sebelumnya, pengacara keluarga Arya Daru Pangayunan menolak kesimpulan penyidik yang menyebut almarhum meninggal akibat bunuh diri.
Bunuh diri adalah tindakan sengaja yang menyebabkan kematian pada diri sendiri.
Ini biasanya dilakukan karena seseorang merasa putus asa, tidak mampu menghadapi tekanan hidup, atau mengalami gangguan mental seperti depresi, bipolar, atau skizofrenia.
Menurut Dwi Librianto, kesimpulan tersebut prematur dan bertolak belakang dengan kondisi Arya Daru sebelum ditemukan tewas.
"Kematian Arya Daru Pangayunan itu sangat tidak wajar," kata Dwi Librianto di Bareskrim Polri, Senin (15/9/2025), dikutip dari Tribunnews.com.
Pada hari kematiannya, Arya Daru justru sedang bersiap berangkat ke luar negeri.
Tiket sudah dibeli dan keluarga sudah mendapatkan visa, bahkan Arya Daru terlihat normal dan sehat.
Kronologi sebelum kematian Arya Daru juga dinilai janggal.
Arya Daru sempat berada di kantor Kementerian Luar Negeri, naik ke atap gedung hingga meninggalkan tas di lokasi tersebut, lalu kembali ke kos.
(Bangkapos.com/Wartakota/Tribun Bogor)
Sosok Meta Ayu Istri Arya Daru Dapat 3 Teror Usai Suami Tewas, Minta Tolong Presiden dan Kapolri |
![]() |
---|
Istri Arya Daru Surati Kapolri, Tuntut Keadilan Kematian Suaminya, Ini 4 Poin Permohonan |
![]() |
---|
Isi Permohonan Istri Arya Daru, Ajukan Bantuan Pengungkapan Misteri Kematian Suami |
![]() |
---|
Keluarga Arya Daru Dapat Teror Simbol Misterius Hingga Kejanggalan di Makam, Minta Perlindugan LPSK |
![]() |
---|
Curhatan Rahasia Diplomat Arya Daru, Ternyata Cuma Vara yang Tahu Isi Hatinya, Ingin Akhiri Hidup |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.