Sosok dan Nasib Yai Mim Eks Dosen UIN yang Berseteru dengan Bos Rental Mobil, Bantah Dituding Cabul
Muslimin alias Yai Mim merupakan seorang dosen di UIN Maulana Malik Ibrahim atau UIN Malang, Jawa Timur.
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Evan Saputra
BANGKAPOS.COM -- Inilah sosok Imam Muslimin alias Yai Mim, mantan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.
Yai Mim menjadi sorotan usai berseteru dengan bos rental mobil Nurul Sahara.
Video perseteruan keduanya sempat viral, Yai Mim sempat berguling-guling di tanah hingga disebut pura-pura stroke.
Baca juga: Sosok Sahara Pemilik Rental Mobil Berseteru dengan Yai Min Eks Dosen UIN, Punya Pendidikan Mentereng
Usai perseteruan tersebut, nasib Yai Mim kini memprihatinkan.
Imam Muslimin alias Yai Mim dan keluarganya diusir dari lingkungan temat tinggal mereka usai warga melakukan rapat warga pada 7 September 2025.
Sahara dan Yai Mim adalah warga Perumahan Joyogran Kavling Depag III Atas, Kelurahan Merjosari, Kota Malang, Jawa Timur.
Kisruh ini mulai ramai diperbincangkan sejak sebuah rekaman video perdebatan antara Yai Mim dan Sahara viral di media sosial.
Dalam video itu, Imam Muslimin terlihat berguling-guling di tanah pekarangan, sebuah aksi yang kemudian ramai diperbincangkan warganet.
Baca juga: Biodata Sabrina Chairunnisa Diisukan Cerai dengan Deddy Corbuzier, Dulu Nikah Sempat Tak Direstui
Aksi tersebut menjadi simbol memanasnya perseteruan yang sudah lama berlangsung tanpa penyelesaian.
Latar belakang konflik sendiri cukup kompleks. Imam Muslimin dituding melakukan pencabulan, meskipun hingga kini tuduhan tersebut belum terbukti secara hukum.
Namun, kecurigaan itu sudah cukup membuat sebagian warga merasa resah.
Mereka mengaku tidak lagi nyaman berada dalam satu lingkungan dengan Imam Muslimin dan keluarganya.
Selain isu pencabulan, sederet persoalan lain juga memperburuk hubungan antara Imam Muslimin dengan warga sekitar.
Beberapa penghuni perumahan menilai ia kerap mengunggah konten di grup WhatsApp warga yang dianggap tidak relevan dan mengganggu ketertiban komunikasi.
Imam juga sempat menutup akses jalan di kawasan perumahan dengan alasan tanah tersebut merupakan milik pribadinya.
Tindakan itu semakin menambah ketegangan dengan warga.
Padahal, rumah yang kini ditinggalkan Imam Muslimin baru ditempati sejak November 2024.
Ia sebenarnya sudah memiliki tanah di kawasan Joyogrand sejak 2007, hingga akhirnya membangun dan menempati rumah tersebut bersama keluarganya.
Namun perselisihan panjang yang tak kunjung selesai membuat posisinya semakin terpojok.
Menurut pengakuannya, ia akan menunggu hingga rumah tersebut laku sebelum mencari tempat tinggal baru yang lebih tenang.
Sosok Imam Muslimin alias Yai Mim
Muslimin alias Yai Mim merupakan seorang dosen di UIN Maulana Malik Ibrahim atau UIN Malang, Jawa Timur.
Ia adalah warga Perumahan Joyogran Kavling Depag III Atas, Kelurahan Merjosari, Kota Malang, Jawa Timur.
Konfliknya dengan Sahara bak bola liar membuat Yai Mim kini mengundurkan diri sebagai dosen.
Keputusan ini diambil sebagai langkah proaktif menyusul dampak dari tersebarnya video yang memperlihatkan dirinya terlibat dalam konflik sengit.
Termasuk salah satu adegan di mana ia menjatuhkan diri dan berguling-guling di lahan pertanian.
"Saya sudah mengajukan mundur [sebagai] dosen. Suratnya bisa dilihat. Saya mengajukan mundur," kata Imam, Rabu (17/9/2025).
Imam menjelaskan, keputusannya dipicu oleh kondisi kegiatan belajar mengajar yang menjadi tidak kondusif.
Menurutnya, mahasiswa tidak lagi menghadiri kelas yang ia ampu dan tidak merespons komunikasinya.
"Semua mahasiswa enggak ada yang datang. Saya WA (WhatsApp) enggak ada yang jawab. Daripada saya sakit hati, saya menulis surat kepada atasan saya bahwa saya mundur," jelasnya.
Pengunduran diri ini, menurut Imam, bersifat permanen dan bertujuan agar ia dapat lebih fokus menyelesaikan permasalahan pribadi yang sedang dihadapinya tanpa terikat oleh jadwal mengajar.
"Saya mundur memulai hari ini sampai dengan selamanya. Agar kalau ada hal-hal yang mungkin diperlukan dari saya, saya tidak terikat oleh jam mengajar lagi. Bisa fokus," tambahnya.
Ia mengaku, langkah pengunduran dirinya telah ditindaklanjuti oleh pihak kampus, dan ia kini tidak lagi memiliki jadwal mengajar.
Imam juga menekankan bahwa keputusannya murni didasari oleh prinsip, bukan pertimbangan finansial.
"Bagi saya, dosen itu adalah pengabdian, bukan uang," pungkasnya.
Awal Konflik Yai Mim dengan Sahara
Dilansir dari berbagai sumber, Yai Mim dan Sahara merupakan tetangga di sebuah perumahan Kota Malang, Jawa Timur.
Namun masalah muncul saat Sahara tiba-tiba memposting di TikToknya perihal Yai Mim.
Sahara menyebut Yai Mim melakukan sejumlah pelanggaran yang merugikan dirinya.
Sahara mengaku mendapatkan pelecehan seksual, pencemaran nama baik, perusakan mobil rental miliknya, pemblokadean jalan, hingga fitnah.
“Selama beberapa waktu saya sempat tidak menggubris perbuatan beliau, dikarenakan saya masih memandang beliau sebagai Kyai dan Dosen di UIN Malang. Namun tindakan provokatif beliau baik berupa lisan, tulisan, dan tindakan selalu bersubstansi pemfitnahan, penuduhan dan merendahkan saya. Hingga akhirnya saya memberanikan diri untuk speak up,” tulis Nurul Sahara.
Melihat postingan Sahara yang langsung viral, Yai Mim pun langsung menuai hujatan dari netizen.
Apalagi Sahara ngotot ingin terus memperjuangkan kasusnya dan terus mencecar Yai Mim.
"Saya tidak akan pernah berhenti memperjuangkan kasus saya dengan kiai sekaligus dosen UIN Malang yang sangat meresahkan ini," tulis Sahara.
Sampai akhirnya, berbagai tudingan itu menyebabkan Yai Mim dinonaktifkan dari jabatannya sebagai dosen di UIN Malang.
Bahkan, pada 22 September 2025, pria berambut putih dan keluarganya diusir dari rumahnya oleh pihak aparat setempat.
Yai Mim Bereaksi
Setelah kasusnya viral, akhirnya Yai Mim buka suara di poadcast milik Denny Sumargo.
Saat itu, Yai Mim didampingi istrinya, Rosida Vignesvari membongkar semua tabiat Sahara hingga fitnah yang dijatuhkan kepadanya.
Terungkap bahwa sebenarnya tanah yang digunakan parkir mobil rental adalah milik Yai Mim.
Rosida Vignesvari menjelaskan, awalnya menyedekahkan tanah depan rumahnya yang dibeli pada tahun 2007.
Sebab saat itu, pengembang meminta sebagian tanah yang dibeli untuk disedekahkan sebagai fasum atau jalan.
"Dulu tahun 2007 waktu beli tanah ke pengembang bilang kepada saya supaya sedekah jalan. Karena jalan masuk ke kavling hanya setapak dan sempit. Jadi jalan di depan rumah kami itu adalah tanah yang kami beli," beber Rosida, Senin (29/9/2025).
Dari sini lah, lanjut Rosida kemudian persoalan muncul.
Sebab tanah yang diwakafkan itu kemudian dipagari Sahara untuk kandang kambing dan parkir sejumlah mobil rentalnya.
Pria paruh baya itu juga menegaskan tak pernah memblokade jalanan.
Di dalam klarifikasi baru di akun @roseenjoysherlife, Yai Mim menjelaskan bahwa semua tudingan dari Sahara adalah fitnah dan tak ada satu pun yang benar.
"RT, RW dan jajarannya serta warga hanya mendengar berdasarkan keterangan sepihak dari Sahara dan Sopian. Ini jauh dari unsur keadilan dan kerukunan," tulis akun tersebut.
Dijelaskan pula bahwa pihak RT atau RW tidak pernah melakukan mediasi antara dirinya dengan tetangganya itu.
Justru tiba-tiba ia dan istrinya diusir dari rumahnya sendiri.
Lalu saat hadir di YouTube Sumardo Denny, Yai Mim membantah dengan tegas melakukan pencabulan terhadap Sahara.
Ia menceritakan peristiwa yang menurutnya menjadi akar dari fitnah tersebut.
Saat itu, istrinya sedang menjalankan ibadah haji bersama mertua pada 2025, sehingga ia tinggal sendirian di rumah.
“Anaknya Nurul Sahara, namanya Sepim, masih kecil, suka main ke rumah saya. Karena dia sering main, ibunya ikut masuk sambil membawa makanan,” kata Yai Mim.
Yai Mim menuturkan, Sahara bahkan menawarkan nasi kepadanya. Namun ia menolak karena sudah makan dari masakan istrinya, Rosidah.
“Dia bilang, ‘tapi ini lebih enak Kyai, saya jamin masakannya enak, saya sendiri yang masak.’ Lalu dia masuk, taruh nasi ke dalam, terus ngunci pintu,” tutur Yai Mim.
Merasa tidak nyaman, Yai Mim langsung menegur.
“Saya bilang, ‘Mbak jangan dikunci dong, istri saya lagi nggak ada di rumah.’ Dia bilang, ‘biar Sepim anaknya nggak keluar,’” lanjutnya.
Setelah itu, Yai Mim naik ke lantai tiga untuk mencuci baju. Saat sedang mencuci hanya dengan celana pendek, Sahara tiba-tiba naik dan berteriak.
“Dia langsung bilang, ‘woi Pak Kyai cabul!’ Saya kaget banget, apalagi saya pakai celana pendek mau nyuci. Dari bawah juga terdengar suara suami Nurul Sahara, Pak Sofyan, dia manggil anaknya Sepim, suaranya keras,” cerita Yai Mim.
Mendengar tudingan itu, Yai Mim mengaku takut difitnah.
Titik Balik di Mata Publik
Kini, seiring klarifikasi dan berbagai kesaksian yang muncul, sebagian besar warganet mulai meragukan klaim Nurul Sahara.
Banyak yang berbalik mendukung Yai Mim dan menyampaikan permintaan maaf karena sempat menghujat tanpa mengetahui duduk perkara sebenarnya.
"Akhirnya terungkap, maafkan saya Yai Mim ikut menghujat waktu viral kemarin," kata warganet.
"Smoga bapak dosen dan istri diberikan kelapangan dalam kasusnya.
Semoga orang yang berbuat zolim , kembali kepada dirinya atas izin dari allah swt. Maafin saya ya pak ikut menghujat," timpal warganet lainnya.
Hingga kini, di sejumlah platform media sosial, sudah banyak yang mendukung Yai Mim usai melihat podcast Deny Sumargo yang telah ditonton lebih dari 2,1 juta kali tayangan.
Banyak pula warganet yang berkomentar bahwa jangan hanya menilai sesuatu dari satu pihak.
(Bangkapos.com/TribunnewsSultra.com/TribunnewsMaker.com)
Awal Mula Perseteruan Dosen UIN Malang Yai Mim vs Sahara, Sengketa Tanah hingga Tudingan Pencabulan |
![]() |
---|
Sosok Sahara Pemilik Rental Mobil Berseteru dengan Yai Min Eks Dosen UIN, Punya Pendidikan Mentereng |
![]() |
---|
Biodata Sabrina Chairunnisa Diisukan Cerai dengan Deddy Corbuzier, Dulu Nikah Sempat Tak Direstui |
![]() |
---|
Rincian Tarif Listrik PLN per kWh Oktober 2025, Cek Apakah Ada Kenaikan |
![]() |
---|
Emil Audero, Maarten Paes dan Ole Romeny Diragukan Tampil Lawan Irak dan Arab Saudi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.