Sosok Praka Zaenal Prajurit Gugur saat Latihan Terjun Payung Jelang HUT ke-80 TNI

Praka Zaenal Mutaqim adalah personel Detasemen Intai Para Amfibi 1 (Denipam 1) Korps Marinir.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Rusaidah
Kolase Ist | KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
PRAKA ZAENAL -- (kiri) Praka Zaenal / (kanan) Ilustrasi terjun payung | Sosok Prajurit Kepala (Praka) Marinir Zaenal Mutaqim tewas saat latihan terjun payung jelang HUT ke-80 TNI. 

BANGKAPOS.COM -- Di tengah suka cita perayaan HUT ke-80 TNI, ada duka mendalam yang dirasakan oleh para prajurit.

Sosok Prajurit Kepala (Praka) Marinir Zaenal Mutaqim tewas saat latihan terjun payung jelang HUT ke-80 TNI.

Peristiwa terserbut terjadi di Teluk Jakarta, pada Kamis (2/10/2025).

Baca juga: Dosen IPB Meilanie Buitenzorgy Kuliti Ijazah Wapres Gibran, Pengamat Sebut Prabowo Bisa Diuntungkan

Praka Zaenal Mutaqim adalah personel Detasemen Intai Para Amfibi 1 (Denipam 1) Korps Marinir.

Ia sebelumnya dikenal sebagai Batalyon Intai Amfibi (YonTaifib).

Praka Zaenal berasal dari Kabupaten Grobogan, Jateng.

Praka Zaenal meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan saat melaksanakan penerjunan Rubber Duck Operations (RDO) dalam rangkaian kegiatan Presidential Inspection memperingati HUT ke-80 TNI.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Tunggul mengatakan, insiden terjadi ketika Praka Zaenal mengalami kendala di udara pada saat proses pembukaan parasut.

Baca juga: Respon Menohok Yai Mim usai Dituding Lecehkan Sahara, Singgung soal Kriteria : Tidak Cantik

“Insiden tersebut terjadi tanggal 2 Oktober 2025 saat Praka Mar Zaenal Mutaqim mengalami kecelakaan di udara saat Processing Opening Parachute."

Menurut keterangan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI Tunggul, seluruh prosedur penerjunan berlangsung sesuai standar keamanan. 

Parasut yang digunakan Praka Zaenal bahkan diketahui terbuka sempurna saat mendarat.

Namun, usai menyentuh permukaan air, ondisi Zaenal tiba-tiba menurun hingga memerlukan pertolongan medis darurat.

"Parasut tetap mengembang hingga mendarat di air. Tim pengaman di laut segera mendekati penerjun dan melaksanakan evakuasi menggunakan ambulance sea rider menuju posko kesehatan Kolinlamil," kata Tunggul kepada Kompas.com, Minggu (5/10/2025).

Kemudian almarhum dibawa ke RSPAD Gatot Subroto untuk mendapat penanganan intensif.

Selama dua hari, lanjut Tunggul, tim medis berupaya menyelamatkan nyawa Praka Zaenal yang sempat dalam kondisi sadar.

Namun, pada Sabtu (4/10/2025) pukul 03.01 WIB, ia dinyatakan meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto.

Jenazah kemudian dimakamkan dengan upacara militer di kampung halamannya, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

“Kami merasa sangat kehilangan dengan gugurnya personel terbaik Taifib ini, Almarhum adalah prajurit yang berdedikasi tinggi, berprestasi, dan selalu menunjukkan semangat juang yang luar biasa dalam setiap tugas yang diemban," jelas Tunggul.

Sebagai bentuk penghormatan, TNI AL akan mengusulkan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) bagi almarhum atas jasa dan pengabdiannya selama bertugas.

“Atas nama seluruh jajaran TNI AL, kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan," ucapnya.

Ia menambahkan, insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi TNI AL untuk terus memperkuat aspek keselamatan dalam setiap operasi dan latihan.

TNI Berduka

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI Tunggul, menyampaikan duka mendalam.

“Dengan penuh rasa duka cita yang mendalam, TNI Angkatan Laut menyampaikan bahwa salah satu prajurit terbaik kami, Praka Marinir Zaenal Mutaqim, telah gugur dalam tugas saat melaksanakan penerjunan RDO dalam rangkaian HUT ke-80 TNI,” ujar Laksma Tunggul dalam keterangan resmi, Minggu (5/10/2025).

Kepergian Praka Zaenal meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar TNI Angkatan Laut dan rekan-rekan satuannya di Den Ipam 1.

Ia dikenal sebagai sosok prajurit yang disiplin, rendah hati, dan berdedikasi tinggi dalam menjalankan setiap tugas negara.

Meski berpulang dalam usia muda, semangat pengabdian Praka Zaenal menjadi simbol pengorbanan prajurit TNI yang tak pernah surut menghadapi risiko demi menjaga kehormatan bangsa.

“Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Ia gugur dalam tugas mulia, demi kehormatan TNI dan bangsa Indonesia,” tutup Laksma Tunggul.

Jenazah Praka Zaenal rencananya akan dimakamkan dengan upacara militer di kampung halamannya.

Bendera setengah tiang berkibar di satuannya, menandai duka dan penghormatan terakhir bagi sang prajurit laut yang terjun demi negeri.

(Bangkapos.com/TribunJateng.com/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved