Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk
Sosok & Kisah Dokter Aaron Amputasi Santri 10 Menit di Reruntuhan, Merayap Celah Beton 50 Cm
Sosok dr Aaron Franklyn Suaduon Simatupang menjadi sorotan di tengah kepanikan dan duka mendalam akibat robohnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes).
Tanpa fasilitas ruang operasi yang memadai, ia berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga Nur Ahmad tetap stabil selama proses berjalan.
Baca juga: Profil & Motif Meilanie Buitenzorgy Dosen IPB Berani Kuliti Ijazah Wapres Gibran, PhD Lulusan Sydney
Meski keputusan amputasi tentu meninggalkan luka mendalam bagi Ahmad dan keluarganya, nyawanya berhasil diselamatkan, sebuah keajaiban sekaligus pengorbanan yang luar biasa dari seorang tenaga medis dan tim penyelamat.
Peristiwa ini bukan hanya menggambarkan besarnya dampak dari musibah yang terjadi, tetapi juga menunjukkan betapa pentingnya keberadaan tenaga medis militer seperti dr Aaron di lapangan, terutama dalam situasi darurat yang membutuhkan keputusan cepat dan tindakan berani.
Sosok Dokter Aaron
Tak banyak informasi mengenai Dokter Aaron di media online.
Berdasarkan penelusuran, Dokter Aaron di bawah supervisi Dokter Larona Hydravianto Spesialis Ortopedi dan Traumatologi RSUD Notopuro Sidoarjo.
Dikutip dari Surya.co.id, Dokter Aaron lahir di Jayapura, Papua, pada 29 Januari 1994.

Pria berusia 31 tahun ini, pernah menempuh dan menyelesaikan pendidikan S2 di Program Studi (Prodi) Ilmu Hukum, Universitas Pembangunan Panca Budi.
Namun, perlu diketahui informasi kelahiran dan pendidikan dr Aaron tersebut, berasal dari pencarian Google dan belum mendapatkan konfirmasi dari dokter Aaron.
Amputasi Korban Runtuhnya Ponpes Al Khoziny
Pada Senin (29/9/2025) malam, tampaknya menjadi cerita tak terlupakan bagi Dokter Aaron.
Saat itu, dokter dari TNI ini mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan korban yang tertimpa reruntuhan Ponpes Al Khoziny.
Ia merayap masuk ke celah puing reruntuhan bangunan demi menyelamatkan NA (Nur Ahmad).
NA ada dalam posisi sulit. Tangannya tertindih bongkahan beton Musala yang ambruk. Hingga diputuskan untuk melakukan amputasi terhadap korban di lokasi.
Dokter Aaron mengambil risiko melakukan amputasi darurat di lokasi yang sebenarnya juga membahayakan dirinya.
"Pikiran saya, sudah siap mati sama pasien kalau bangunan itu runtuh. Karena itu sangat berbahaya, salah gerak sedikit ambruk," kata Dokter Aaron kepada awak media di RSUD Notopuro Sidoarjo, Kamis (2/10/2025) malam, dilansir TribunJatim.com.
Menurut dr Aaron, ada banyak tim yang turun saat itu.
Presiden Prabowo Sapa Masyarakat dan Pelajar yang Menunggu di Pinggir Jalan Sekitar Bandara |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Subianto Tiba di Bandara Depati Amir Lalu Menuju ke PT Tinindo Internusa |
![]() |
---|
Breaking News: Presiden Prabowo Tiba di Bandara, Para Menteri Menunggu di PT Tinindo |
![]() |
---|
Profil PT Tinindo Internusa, Smelter yang Disita Negara dan Masuk Agenda Kunjungan Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Ratusan Pelajar Sambut Kedatangan Presiden Prabowo di Depan Bandara Depati Amir Pangkalpinang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.