Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Sosok & Kisah Dokter Aaron Amputasi Santri 10 Menit di Reruntuhan, Merayap Celah Beton 50 Cm        

Sosok dr Aaron Franklyn Suaduon Simatupang menjadi sorotan di tengah kepanikan dan duka mendalam akibat robohnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes).

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Kompas.com, TribunJatim/Yusron Naufal
SOSOK DOKTER AARON - Sosok dr Aaron Franklyn Suaduon Simatupang saat ditemui di RSUD Notopuro Sidoarjo, Kamis (2/10/2025) malam. Dokter Aaron melakukan proses amputasi terhadap Ahmad, korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jatim. 

Namun karena sulitnya medan, maka mereka berbagi pos.

Dokter Aaron, anggota tim dari Dokter Larona Hydravianto Spesialis Ortopedi dan Traumatologi RSUD Notopuro Sidoarjo ini, memutuskan menyelamatkan korban yang terancam kehilangan banyak darah lantaran siku lengan kiri sudah tertindih beton bangunan.

Tindakan amputasi tak langsung dilakukan begitu saja. 

Opsi amputasi diambil setelah memastikan kondisi.

Dokter Aaron sempat berdiskusi dengan tim yang terdiri dari tim dokter senior. 

Baca juga: Skenario Briptu Rizka Habisi Brigadir Esco Tak Kompak dengan Adik dan Alasannya Tolak Reka Adegan

Persiapan matang menjadi pertimbangan utama. Setelah dirasa memungkinkan, maka tindakan dilakukan. 

Diceritakan dr Aaron,memutuskan melakukan amputasi di lokasi meski hal tersebut juga membahayakan nyawanya.

Ia harus merayap ke dalam celah beton yang ukurannya hanya sekitar 50 cm. 

Berpacu dengan waktu, Dokter Aaron masih sempat berkomunikasi dengan korban sebelum melakukan tindakan.

Setelah memastikan kondisi pasien, Dokter Aaron lantas keluar untuk kembali berdiskusi dengan tim yang terdiri dari tim dokter senior.

Setelah persiapan matang, tindakan amputasi tangan Nur Ahmad akhirnya dilakukan.

Proses amputasi berjalan sekitar 10 menit.

Nur Ahmad akhirnya berhasil dievakuasi, distabilisasi dan selanjutnya dirujuk ke rumah sakit. 

Dokter Aaron bersyukur pasien berhasil dievakuasi, distabilisasi dan selanjutnya dirujuk ke rumah sakit. 

"Kita bawa keluar itu less tidak banyak yang darah yang keluar," ungkapnya. 

EVAKUASI KORBAN - Petugas SAR Gabungan mengevakuasi korban reruntuhan bangunan Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025). Tangis haru pecah di RSUD Notopuro, Kabupaten Sidoarjo, saat keluarga mendapati Alfatih Cakrabuana, santri asal Bangkalan, berhasil diselamatkan dari reruntuhan musala.
EVAKUASI KORBAN - Petugas SAR Gabungan mengevakuasi korban reruntuhan bangunan Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025). Tangis haru pecah di RSUD Notopuro, Kabupaten Sidoarjo, saat keluarga mendapati Alfatih Cakrabuana, santri asal Bangkalan, berhasil diselamatkan dari reruntuhan musala. (SAR Surabaya via KOMPAS.com)
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved