Lakukan Ini Jika Terpapar Gas Air Mata, Jika Tidak Sisa Gas Masih Menempel di Tubuh
Lakukan Ini JikaTerpapar Gas Air Mata, Jika Tidak Sisa Gas Masih Menempel di Tubuh. Simak selengkapnya
Penulis: Evan Saputra CC | Editor: Evan Saputra
BANGKAPOS.COM - Lakukan Ini Jika Terpapar Gas Air Mata, Jika Tidak Sisa Gas Masih Menempel di Tubuh
Aksi unjuk rasa yang diwarnai kericuhan sering kali membuat aparat kepolisian menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Paparan gas ini bisa menyebabkan berbagai reaksi pada tubuh.
Dari mata perih sampai batuk dan sesak napas.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui langkah-langkah cepat dan tepat ketika terkena atau terpapar gas air mata agar dampaknya bisa diminimalisir.
Baca juga: Mahfud MD Puji Menkeu Purbaya: Dia Tidak Membebani Rakyat Dengan Pungutan Pajak Baru
Kandungan dan Cara Kerja Gas Air Mata
Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif RS PKU Gamping, sekaligus dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dokter Ardi Pramono mengungkap, gas air mata mengandung zat iritan (bahan yang secara langsung menyebabkan peradangan), yang paling umum digunakan adalah senyawa klorobenzilidena malononitril (CS).
Ia memaparkan, zat tersebut bekerja dengan cara mengiritasi selaput lendir tubuh manusia, seperti yang terdapat di mata, hidung, dan mulut.
Efek Terkena Gas Air Mata
Ketika mengenai selaput lendir, Ardi menjelaskan, zat iritan pada gas air mata dapat menyebabkan berbagai reaksi seperti mata perih, merah, berair, dan sulit dibuka.
Efek lainnya yakni selaput lendir di hidung dan tenggorokan mengalami sensasi terbakar dan perih, yang dapat memicu batuk dan sesak napas.
Menurut penjelasannya, efek gas air mata umumnya cepat dan intens, tetapi berlangsung singkat.
Ia mengungkap iritasi dapat mereda dalam 15-30 menit dalam kondisi normal.
Namun, risiko yang lebih serius dapat terjadi pada individu dengan penyakit pernapasan kronis.
Tips Mengurangi Efek Gas Air Mata
Ardi mengungkapkan, penanganan sederhana dapat membantu mencegah iritasi yang timbul agar tidak makin parah.
"Pertolongan pertama yang paling efektif adalah menjauh dari area yang terpapar dan mencuci area yang terkena dengan banyak air bersih yang mengalir," ujarnya pada Minggu (31/8/2025), dilansir laman UMY.
Ia mengatakan tidak ada penawar khusus untuk gas air mata, jadi cara terbaik adalah membilas dengan air.
"Jika Anda masih merasakan sesak napas, serangan asma, atau nyeri mata yang parah, Anda harus segera pergi ke unit gawat darurat. Terutama jika terjadi iritasi kulit seperti kemerahan atau rasa terbakar, yang juga memerlukan perhatian medis," imbuhnya.
Ardi mengimbau masyarakat untuk tidak berlama-lama di area yang terpapar gas air mata.
Ia mengimbau agar masyarakat segera menjauh dari lokasi terpapar gas air mata, menghindari menggosok mata, lalu membilasnya dengan air bersih sesering mungkin.
Ia juga menyebut paparan gas air mata yang berulang atau berkepanjangan dapat memperburuk kondisi kesehatan, terutama pada kelompok rentan.
Sementara itu, Dokter Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan, dan Kepala Leher (THT-KL) Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM), Dokter Anton Sony Wibowo menyatakan, penanganan terhadap pasien yang terpapar gas air mata tergantung dengan kondisi pasien, organ yang terkena, dan derajat keparahannya.
Namun, ia mengungkap beberapa hal yang dapat segera dilakukan untuk mengurangi efek gas air mata.
“Segera menjauh dari sumber gas air mata untuk mengurangi dosis paparannya,” katanya, Senin (3/10/2022), dilansir laman UGM.
Selain itu, ia mengimbau agar setelah terkena gas air mata, segera membersihkan sisa gas yang masih menempel di tubuh.
Hal ini mengupayakan mengganti pakaian yang telah terkontaminasi gas air mata, dan segera meminta bantuan medis untuk penanganan lebih lanjut.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya, yang merupakan spesialis mata, Rini Kusumawardhany menjelaskan, penanganan pertama pada mata yang terkena gas air mata yakni dengan membilas mata dengan air mengalir atau air mineral selama 10-20 menit.
Lalu, ia mengimbau penderita segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk dilakukan irigasi atau pembilasan dengan saline (larutan garam) normal.
“Berdasarkan beberapa penelitian, sebelum dirujuk ke dokter spesialis mata, irigasi dengan 500 ml normal saline menunjukkan perbaikan gejala yang signifikan dan mencegah kerusakan pada kornea yang dapat menyebabkan kebutaan,” terangnya, Rabu (12/10/2022), dilansir laman UM Surabaya.
(Kompas/Bangkapos.com)
Cara Edit Pose Berasa Keliling Dunia, Modalnya Satu Foto & Prompt Gemini AI, Hasilnya Auto Menawan! |
![]() |
---|
HP Samsung Galaxy A17 5G Sematkan Baterai 5.000mAh, Cek Harga Ponsel Serbaguna Di Sini! |
![]() |
---|
Doa Ketika Bersin Lengkap Ucapan Balasan dan Etikanya |
![]() |
---|
Kunci Jawaban PKN Kelas 11 SMA Halaman 101 102 103 104 105 106 Kurikulum Merdeka: Makna Pancasila |
![]() |
---|
Cerita Pedagang Pecel Sempat Terkena Gas Air Mata, Warung Digeruduk hingga Pendemo Terguling |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.