Berita Viral
Profil & Harta Kekayaan Muchendi Mahzareki, Bupati OKI yang Dicari Jaksa Gadungan, Dulu PNS Pemkot
Muchendi Mahzareki ditangkap tim dari Kejari OKI di Rumah Makan Saudagar di Kayu Agung, Kabupaten OKI, Senin (6/10/2025) sekitar pukul 13.30 WIB
Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Evan Saputra
BANGKAPOS.COM -- Inilah profil bupati Ogan Komering Ilir (OKI) bernama Muchendi Mahzareki yang dicari seorang jaksa gadungan.
Pria berseragam itu datang mencari sang bupati.
Nekat mencari Muchendi Mahzareki, ketahuan pria itu hanyalah jaksa gadungan berinisal BA.
Baca juga: Polemik Kebijakan Dedi Mulyadi Terkait Donasi Rp1000 per Hari Direspons Menkeu Purbaya: Terserah
Rupanya BA adalah seorang pria yang diketahui bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) aktif golongan IIID dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Way Kanan, Lampung.
Kini ia ditangkap tim dari Kejari OKI di Rumah Makan Saudagar di Kayu Agung, Kabupaten OKI, Senin (6/10/2025) sekitar pukul 13.30 WIB
Penangkapannya dilakukan setelah penyamarannya menjadi jaksa utusan dari Kejaksaan Agung (Kejagung) RI ketahuan.
Saat berpura-pura menjadi jaksa, BA sempat ingin bertemu dengan Bupati OKI, Muchendi Mahzareki.
Lantas, siapakah Muchendi Mahzareki dan berapa harta kekayaannya?
Profil Muchendi Mahzareki
Mengutip Tribun Sumsel, H. Muchendi Mahzareki, SE, M.Si. lahir di Palembang, Sumsel pada 27 Juni 1987.
Muchendi adalah putra dari pasangan Ishak Mekki dan Tartila Ishak.
Pria 38 tahun itu juga merupakan politikus dari Partai Demokrat.
Muchendi Mahzareki menempuh pendidikan dasarnya di SDN 100 Palembang pada tahun 1994–1996, kemudian melanjutkan ke SDN 273 Palembang hingga lulus pada tahun 1999. Pendidikan menengah ia jalani di SMPN 1 Palembang (1999–2002) dan SMAN 1 Palembang (2002–2005). Setelah itu, Muchendi melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi di Universitas Sriwijaya, tempat ia menyelesaikan pendidikan S1 pada tahun 2009 dan kembali meraih gelar S2 di kampus yang sama pada periode 2022–2024.
Selain aktif di dunia pendidikan, Muchendi juga dikenal sebagai sosok yang memiliki pengalaman panjang di berbagai organisasi. Ia pernah menjabat sebagai Ketua KONI Kabupaten OKI (2009–2014) dan Ketua Bidang HIPMI Provinsi Sumatera Selatan (2007–2010). Kiprahnya di organisasi kepemudaan tercatat melalui posisi Ketua KNPI Kota Palembang (2011–2015) dan Wakil Ketua I KNPI Sumsel (2013–2018).
Di bidang olahraga, Muchendi turut berperan dalam pengelolaan Sriwijaya FC, masing-masing sebagai Wakil Manajer (2013–2015) dan Direktur Teknik & SDM pada tahun 2015. Ia juga aktif di PDBI Sumsel (2013–2014) serta menjadi Anggota EXCO PSSI Provinsi Sumsel (2014–2018).
Kiprah politiknya dimulai melalui Partai Demokrat, di mana ia menjabat sebagai Koordinator Divisi Partai Demokrat Provinsi Sumsel (2013–2016), kemudian Ketua KPP Partai Demokrat Sumsel (2017–2022). Saat ini, Muchendi dipercaya sebagai Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sumsel sejak tahun 2022.
Selain itu, ia juga aktif di Gerakan Pramuka sebagai Wakil Ketua Kwartir Daerah (KWARDA) Provinsi Sumatera Selatan, posisi yang masih ia emban hingga kini.
Karier
Muchendi memulai kariernya dengan bekerja sebagai PNS Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang pada tahun 2010-2012.
Suami Ike Meilina itu kemudian berdinas sebagai PNS Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI pada tahun 2012-2013.
Muchendi kemudian terjun ke dunia politik dengan menjadi anggota dewan legislatif.
Ia bahkan didapuk menjadi Ketua Fraksi Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumsel tahun 2014 -2015.
Ayah 4 anak itu juga sempat menjadi Wakil Ketua DPRD Sumsel tahun 2019-2024.
Hingga pada Pemilihan Umum (Pemilu) Bupati 2024, Muchendi mencalonkan diri sebagai pemimpin OKI didampingi oleh sang calon wakil bupati (cawabup) Supriyanto.
Dalam Pemilu Bupati OKI 2024 itu, Muchendi dan Supriyanto terdaftar sebagai pasangan cabup-cawabup nomor urut 2.
Mereka berhasil terpilih setelah unggul suara dari pasangan cabup dan cawabup nomor urut 1 yakni Mochammad Dja'far Shodiq-Abdiyanto.
Muchendi bersama Supriyanto resmi menjabat sebagai Bupati dan Wabup OKI periode 2025-2030 sejak dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta pada 20 Februari 2025 lalu.
Harta Kekayaan
Dikutip Tribunnews.com dari e-lhkpn, berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan Muchendi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat masih jadi Wakil Ketua DPRD Sumsel pada 31 Desember 2023, ia memiliki total harta kekayaan dengan nominal sebesar Rp8,4 miliar, berikut rinciannya:
I. DATA HARTA
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 5.750.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 301 m2/216 m2 di KAB / KOTA PALEMBANG , Rp. 2.000.000.000
2. Tanah dan Bangunan Seluas 86 m2/168 m2 di KAB / KOTA PALEMBANG , Rp. 1.500.000.000
3. Tanah Seluas 19.300 m2 di KAB / KOTA OGAN KOMERING ILIR, HASIL SENDIRI , HIBAH TANPA AKTA , Rp. 200.000.000
4. Tanah Seluas 17.575 m2 di KAB / KOTA OGAN KOMERING ILIR, HASIL SENDIRI Rp. 300.000.000
5. Tanah Seluas 200.000 m2 di KAB / KOTA OGAN KOMERING ILIR, HASIL SENDIRI Rp. 300.000.000
6. Tanah Seluas 603 m2 di KAB / KOTA KOTA PALEMBANG , HIBAH TANPA AKTA Rp. 200.000.000
7. Tanah Seluas 349 m2 di KAB / KOTA KOTA PALEMBANG , HIBAH TANPA AKTA Rp. 150.000.000
8. Tanah Seluas 252 m2 di KAB / KOTA KOTA PALEMBANG , HIBAH TANPA AKTA Rp. 100.000.000
9. Tanah Seluas 280 m2 di KAB / KOTA KOTA PALEMBANG , HIBAH TANPA AKTA Rp. 100.000.000
10. Tanah Seluas 360 m2 di KAB / KOTA KOTA PALEMBANG , HIBAH TANPA AKTA Rp. 150.000.000
11. Tanah dan Bangunan Seluas 527 m2/174 m2 di KAB / KOTA KOTA PALEMBANG , HASIL SENDIRI Rp. 750.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 225.000.000
1. MOBIL, MITSUBISHI DUMP TRUCK Tahun 2009, HASIL SENDIRI Rp. 150.000.000
2. MOTOR, VESPA PRIMAVERA SEANWATER SPOON Tahun 2020, HASIL SENDIRI Rp. 75.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 1.400.000.000
D. SURAT BERHARGA Rp. ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 1.054.000.005
F. HARTA LAINNYA Rp. ----
Sub Total Rp. 8.429.000.005
II. HUTANG Rp. ----
III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-II) Rp. 8.429.000.005
Kronologi Jaksa gadungan Cari Bupati OKI
Asisten Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel Totok Bambang Sapto Dwijo mengungkap kronologi terungkap aksi jaksa gadungan BA pencari Bupati OKI ini.
"Jadi benar Tim dari Kejaksaan Negeri Ogan Komering Ilir berhasil mengamankan seorang pria yang mengaku sebagai Jaksa berinisial BA, jaksa gadungan," kata Totok saat gelar perkara di Gedung Kejati Sumsel, Senin malam, dilansir dari TribunSumsel.com.
Totok menjelaskan bahwa peristiwa ini berawal pada Senin sekitar pukul 08.09 WIB, saat BA bersama 2 orang temannya yang berpakaian sipil datang ke Kejati Sumsel untuk mencari Kasi Pengendalian Operasi (Dal Ops) Bidang Pidsus Kejati Sumsel.
Di sana, mereka bertemu salah seorang staf Kejati Sumsel yang memberitahukan bahwa Kasi Dal Ops tidak ada di tempat.
Pelaku dan teman-temannya itu lalu meninggalkan Kejati Sumsel untuk menuju ke Kejari OKI.
Sekitar pukul 11.30 WIB, BA datang ke Kejari OKI sebagai tamu dengan mengenakan seragam dan atribut Kejaksaan lengkap dengan pangkat Jaksa Madya (4A, Pin Jaksa, Pin Persaja).
Pelaku lantas mengaku sebagai Jaksa pada JAM Intel Kejagung RI.
BA kemudian menyampaikan kepada pihak Keamanan Dalam (KAMDAL) Kejari OKI untuk bertemu dengan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari), Kasi Pidum, Kasi Intel atau Kasi Pidsus Kejari OKI.
Setelah mendapat informasi tentang kehadiran tamu tersebut, pihak KAMDAL bertemu dengan Staf Tata Usaha Kejari OKI yang kemudian langsung menerima kehadiran BA.
"Saat itu, BA sempat berbicara singkat dan bertanya tentang penanganan perkara Pidsus serta meminta untuk bertemu dengan Kasi Intel. Oleh karena Kasi Intel masih ada kegiatan, maka BA meminta untuk bertemu dengan Kasubsi Penyidikan Pidsus Kejari OKI dan bertemu secara langsung serta berdiskusi ringan sehubungan dengan penanganan perkara Pidsus di Kejari OKI," paparnya.
Setelah bertemu dengan Kasubsi Penyidikan Pidsus Kejari OKI, BA selanjutnya menemui Kasi Intel Kejari OKI dan berdiskusi ringan untuk meminta dihubungkan dengan Bupati OKI.
Tetapi, Kasi Intel saat itu mengatakan bahwa ia tidak bisa menghubungkannya dengan Bupati OKI.
"Bahwa setelah berdiskusi ringan dengan Kasi Intel tersebut, tidak berselang lama kemudian BA memutuskan untuk pulang. Selanjutnya, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Bagian Protokol Pemda OKI, BA sempat berkoordinasi pada Pemda OKI untuk bertemu dengan Bupati OKI dan mengaku sebagai utusan dari Kejaksaan Agung RI," ujar Totok.
Tetapi, maksud atau tujuan permintaan dari BA ini belum diketahui dan belum juga sempat terlaksana pertemuan dengan Bupati OKI tersebut.
Dengan mengantongi informasi tersebut, Tim Intelijen Kejari OKI diperintah Kajari OKI untuk mengamankan BA yang saat itu berada di sebuah rumah makan.
Setelah ditangkap, pelaku BA langsung dibawa menuju ke Kejati Sumsel untuk dilakukan pemeriksaan.
"Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa BA bukan seorang Jaksa, namun merupakan PNS aktif dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kab. Way Kanan dengan pangkat IIID," sebut Totok.
Dari kantong pelaku BA, petugas berhasil mengamankan 1 (satu) buah Handphone, 1 (satu) buah Kartu Tanda Penduduk, 1 (satu) buah Kartu Pegawai, 1 (satu) buah KTA, 1 (satu) buah name tag, serta 1 (satu) stel baju Gamjak Kejaksaan.
Pelaku pun akhirnya diperiksa lebih intens untuk menentukan proses hukum selanjutnya.
(TribunNewsmaker.com/Tribunnews.com/Bangkapos.com)
Polemik Kebijakan Dedi Mulyadi Terkait Donasi Rp1000 per Hari Direspons Menkeu Purbaya: Terserah |
![]() |
---|
Profil Menteri PU Dody Hanggodo Disorot Usai Tanggapi Kasus Ponpes Al Khoziny, Pendidikan Mentereng |
![]() |
---|
Profil Nashrudin Azis Eks Wali Kota Cirebon Rugikan Negara Rp26 M, Anaknya Nyolong Sepatu di Masjid |
![]() |
---|
Evakuasi Korban Ponpes di Al Khoziny Sidoarjo Ditutup, Total 171 Korban: 104 Selamat, 67 Meninggal |
![]() |
---|
Profil & Harta Kekayaan Nashrudin Azis, Mantan Wali Kota Cirebon yang Anaknya Curi Sepatu di Masjid |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.