Sosok AKBP R Ricky Pratidiningrat Kapolres Kuansing, Mobilnya Dirusak saat Penertiban Tambang Ilegal

Peristiwa tersebut terjadi saat AKBP R Ricky Pratidiningrat tengah melakukan penertiban tambang emas ilegal di...

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Rusaidah
Kolase KOMPAS.COM/Dok. Polres Kuansing | TribunPekanBaru
KAPOLRES KUANSING -- (kiri) Mobil Kapolres Kuansing yang dirusak massa saat penertiban PETI di Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, Selasa (7/10/2025) / (kanan) Kapolres Kuansing AKBP R Ricky Pratidiningrat 

Kapolres Kuansing, Raden Ricky Pratidiningrat menjelaskan, penertiban dilakukan untuk menghentikan aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang merusak lingkungan di sepanjang Sungai Kuantan, khususnya di Desa Pulau Bayur.

"Sebelum kejadian, kendaraan kami parkirkan di Pasar Cerenti. Kemudian, kami melakukan penertiban serta pemusnahan puluhan rakit PETI," ungkap Ricky dalam keterangan tertulis.

Ricky menambahkan, meskipun pihaknya telah berulang kali memberikan imbauan dan melakukan penertiban, aktivitas PETI masih marak di wilayah tersebut.

"Banyak warga yang justru mendukung kegiatan penertiban ini, karena dampaknya sudah sangat merusak lingkungan," katanya.

Namun, saat pemusnahan puluhan rakit PETI, sejumlah warga melawan, yang diduga diprovokasi oleh pelaku PETI.

"Para pemilik PETI ini mencoba menghasut warga agar menentang petugas. Akibatnya, terjadi aksi anarkis yang merusak kendaraan milik petugas dan pemerintah," jelas Ricky.

Beruntung, tidak ada petugas yang terluka atau korban jiwa dalam insiden tersebut.

Sementara itu, Bupati Kuansing, Suhardiman Amby, yang juga hadir dalam penertiban tersebut, meminta massa untuk tenang.

Ia menekankan bahwa penertiban dilakukan sesuai instruksi Gubernur dan Kapolda Riau.

"Warga sudah diingatkan berulangkali. Polres, Pemkab, dan ninik mamak telah berulangkali melakukan sosialisasi dan imbauan. Namun, pelaku PETI tidak menghiraukannya," kata Suhardiman.

Ia juga menyarankan agar penambang segera mengurus izin ke Dinas Penanaman Modal.

"Kami telah imbau untuk urus izin, namun hingga saat ini tidak ada yang mengurus perizinan," ungkapnya.

Hingga saat ini, aparat kepolisian masih berada di lokasi untuk meredam kemarahan warga dan menjaga situasi tetap kondusif.

(Bangkapos.com/Tribun-Timur.com/Kompas.com/Tribunnews.com)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved