Berita Viral

Teriakan Pemuda Minta Tolong dari Kamar Hotel Hingga Eks Bupati Dharmasraya Bantah LGBT

Adi Gunawan membantah narasi dalam video terkait perbuatan menyimpang yang disebut-sebut dilakukannya saat itu.

|
Editor: Fitriadi
Tangkapan Layar via TribunPadang
KLARIFIKASI ADI GUNAWAN - Mantan kepala daerah Dharmasraya berinisial AG memberikan klarifikasi setelah diamankan warga di Kelurahan Air Tawar Barat, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat. Dalam video klarifikasi yang diterima TribunPadang.com, Kamis (30/10/2025), AG membenarkan bahwa orang dalam video yang viral tersebut adalah dirinya. 
Ringkasan Berita:
  • Adi Gunawan mantan Bupati Dharmasraya diamankan warga sesaat setelah keluar kamar hotel.
  • Warga datangi kamar hotel setelah terdengar teriakan minta tolong dari seorang pemuda yang check-in bersama Adi Gunawan.
  • Adi Gunawan membantah narasi dalam video terkait perbuatan menyimpang yang disebut-sebut dilakukannya saat itu.

 

BANGKAPOS.COM – Penangkapan mantan Bupati Dharmasraya, Sumatera Barat, Adi Gunawan (AG) bermula dari teriakan minta tolong seorang pria muda dari dalam kamar hotel tempat AG check-in pada Sabtu (29/10/2025) siang.

Teriakan itu didengar karyawati hotel yang saat itu hanya ada dua orang. Mereka ketakutan.

Khawatir terjadi kekerasan atau pembunuhan, karyawati yang bertugas di bagian resepsionis itu kemudian minta bantuan warga sekitar hotel untuk mengecek ke dalam kamar.

Baca juga: Viral Mantan Bupati Dharmasraya Digerebek Sekamar dengan Pria Muda di Hotel Kota Padang

Warga beramai-ramai mendatangi kamar hotel.

AG sempat kabur saat keluar dari dalam kamar hotel. 

Namun si mantan bupati berhasil diamankan dan diinterogasi warga sebelum diserahkan ke Polsek Padang Utara.

Baca juga: Sosok Adi Gunawan, Eks Bupati Dharmasraya Diduga Digerebek di Hotel Bersama Pria: Video Itu Saya 

Peristiwa yang terekam video amatir itu viral di media sosial dan memicu dugaan perbuatan menyimpang atau LGBT

AG Bantah Tudingan LGBT

Dari video klarifikasi yang diterima TribunPadang.com, Kamis (30/10/2025), AG membenarkan bahwa orang dalam video yang viral tersebut adalah dirinya.

Namun ia membantah narasi dalam video terkait perbuatan menyimpang yang disebut-sebut dilakukannya saat itu.

"Benar, orang dengan inisial AG yang ada dalam video tersebut adalah saya. Namun terkait isi narasi dalam video itu tidak benar adanya karena saya tidak pernah melakukan perbuatan seperti yang diberitakan dalam video tersebut," kata AG.

AG menilai kejadian viral tersebut terjadi akibat kesalahpahaman yang disertai kalimat provokatif oleh sekelompok orang.

"Kejadian itu terjadi karena kesalahpahaman dan tindakan provokatif dari pihak lain yang kemudian menyebarluaskan rekaman tanpa izin dan tanpa konteks sebenarnya," tegasnya.

Selain itu, ia meminta masyarakat luas untuk menyaring informasi yang saat ini tersebar di media sosial.

"Saya berharap masyarakat Dharmasraya, khususnya masyarakat Sumbar pada umumnya, serta tokoh-tokoh lainnya dapat menyaring informasi dengan bijak dan tidak langsung percaya terhadap video dan narasi yang tidak jelas sumber serta kebenarannya," kata AG.

AG juga menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan keluarga dan orang-orang di sekitarnya.

"Terima kasih atas doa dan dukungan dari keluarga, anak-istri, sahabat, masyarakat, serta teman-teman media di mana pun berada. Semoga kebenaran segera terungkap dan keadilan ditegakkan," kata AG.

Awal Mula Mantan Bupati Diamankan Warga

Penggerebekan itu berawal dari kekhawatiran resepsionis atas suara mencurigakan dari dalam kamar yang ditempati mantan Bupati dan pria muda.

Kemudian petugas resepsionis menginformasikan ke pemuda sekitar seingga warga berbondong-bondong mendatangi kamar hotel tersebut.

AG kabur saat digerebek sehingga sempat dikejar massa lalu menangkapnya.

Peristiwa tersebut sempat terekam video amatir warga hingga viral.

AG diamankan di Kelurahan Air Tawar Barat, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, karena diduga melakukan perbuatan menyimpang atau LGBT.

Saat diamankan, AG sempat meminta tolong kepada warga sekitar.

Ia ketakutan karena pakaian dan tangannya dipegang oleh warga yang mengamankannya.

“Indak, indak, indak, indak. Tolong, Da. Da, tolong (tidak, tidak, tidak, tidak. Tolong, Bang. Bang, tolong),” ujar AG saat diinterogasi warga sambil terduduk.

Warga kemudian meminta pertanggungjawaban AG atas dugaan perbuatan menyimpang tersebut. 

Namun AG menyebut dirinya tidak bersalah.

“Dari OYO (penginapan) itu aden kaja lari ang (dari OYO itu aku kejar, lari kamu),” kata warga saat melakukan interogasi AG.

Polisi Tak Temukan Bukti Menyimpang

Kapolsek Padang Utara, AKP Yuliadi, membenarkan bahwa pria dalam video tersebut adalah AG, mantan Bupati Dharmasraya.

Ia menyebut kejadian itu terjadi pada Sabtu (25/10/2025) siang.

Menurut Yuliadi, peristiwa bermula saat resepsionis penginapan mendengar suara keributan dari dalam kamar tempat AG menginap.

“Itu ribut-ribut di dalam kamar. Orang itu check-in sekitar pukul 12.00 WIB-an, sementara sekitar pukul 13.00 WIB terdengar suara ribut. Resepsionis lalu memberitahukan kepada pemuda sekitar. Lalu warga menggedor pintu kamar itu,” kata AKP Yuliadi, dikutip dari TribunPadang.com.

Saat pintu dibuka, AG disebut langsung meninggalkan penginapan tersebut.

“Karena dia lari, dikejar oleh warga dan akhirnya diamankan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Yuliadi mengatakan AG sempat dibawa warga ke Polsek Padang Utara.

Namun hingga kini, pihaknya belum menerima laporan baik dari korban maupun pihak AG.

“Laporan tidak ada yang masuk. Jadi sampai saat ini belum ada laporan,” ujarnya.

Meski begitu, AKP Yuliadi menyampaikan bahwa dugaan perbuatan menyimpang seperti yang dinarasikan di video yang viral di medsos tersebut, belum bisa dipastikan kebenarannya. 

"Tidak ditemukan bukti adanya perbuatan LGBT seperti yang ramai di medsos," imbuhnya.

Karena tidak ada bukti-bukti konkret dan laporan resmi, pihak kepolisian tidak menindaklanjuti persoalan tersebut. 

Menurut dia, AG meninggalkan Polsek Padang Utara setelah dijemput oleh seseorang yang mengaku sebagai anak angkatnya.

Sementara itu, menurut keterangan warga setempat, kejadian itu berawal ketika tiba-tiba terdengar suara teriakan minta tolong dari dalam kamar penginapan.

Orang yang berteriak minta tolong adalah laki-laki muda berusia sekitar 23 tahun.

Pihak hotel yang kebetulan saat itu cuma ada dua orang staf wanita, merasa khawatir karena mengira terjadi peristiwa kekerasan atau pembunuhan.

Kedua staf perempuan itu akhirnya meminta pertolongan warga sekitar.

Alhasil, warga ramai-ramai mendatangi hotel dan menggedor pintu kamar penginapan.

Saat itulah, AG keluar dari dalam kamar. Menurut warga, AG terlihat berpakaian rapi. 

Pada momen itu juga, warga melihat ada seorang pria di dalam kamar tersebut, dengan kondisi yang terlihat syok.

Warga sempat menanyakan kepada AG perihal yang terjadi.

Namun, AG tak menggubris pertanyaan itu sambil buru-buru berjalan keluar hotel seraya menundukkan kepala.

Di sisi lain, pria muda di dalam kamar itu juga langsung bergegas meninggalkan hotel dengan mengendarai sepeda motor.

Warga makin merasa curiga karena melihat AG langsung berlari sesampainya di halaman hotel. 

Setelah melakukan pengejaran, warga akhirnya mengamankan AG yang sempat sembunyi di halaman rumah warga.

Dalam video berdurasi 1 menit 19 detik itu, terlihat AG dipegang oleh dua orang.

Sementara warga lain melakukan interogasi kepadanya.

Sosok Adi Gunawan

Melansir Tribun Medan, Adi Gunawan adalah politikus yang sudah malang melintang di kancah politik Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar).

Adi cukup lama duduk di kursi legislatif, sekitar 11 tahun. 

Ia bahkan berkali-kali menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Dharmasraya yakni periode 2004–2009, 2009–2010, dan 2019–2024.

Karier politik Adi Gunawan makin mentereng saat memenangkan Pilkada Dharmasraya pada 2010.

Dengan kemenangan itu, Adi Gunawan menjabat sebagai Bupati periode 2010-2015.

Pada Pilkada Dharmasraya 2024, Adi Gunawan sempat digadang-gadang bakal maju lagi berpasangan dengan Romi Siska Putra.

Belakangan, Adi Gunawan gagal berlayar karena PKS dan Nasdem akhirnya mencabut dukungannya.

Adi Gunawan dilahirkan 4 Oktober 1965 di Sungai Dareh, yang ketika itu masih berada di Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung.

Ia merupakan anak kelima dari sembilan bersaudara. Ayahnya pegawai Kejaksaan.

Adi mengenyam pendidikan di SD Negeri 03 Sungai Dareh (1973–1976).

Keluarganya kemudian berpindah ke Gunung Medan dan ia melanjutkan pendidikan di SD Gunung Medan (1977–1979).

Kemudian, ia bersekolah di SMP Negeri 1 Sungai Dareh (1979–1981), SMA Negeri Wonotiung (1981–1983), dan SMA Negeri 3 Bukittinggi (1983–1984).

Ia meraih gelar Sarjana Pertanian dari Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Andalas pada 1990.

Ia meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Putra Indonesia YPTK Padang pada 2001.

Pada 1990, Adi Gunawan bekerja sebagai kasir Rumah Makan Umega yang didirikan ayahnya.

Seiring waktu dia menjadi nakhoda di bisnis yang dirintis ayahnya, yakni Umega Group.

Pada 25 September 1999, masyarakat selatan Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung membentuk panitia pemekaran kabupaten.

Adi Gunawan ditunjuk menjadi bendahara panitia pemekaran kabupaten.

Setelah vakum beberapa tahun, pada 16 Juni 2002 tokoh-tokoh pemekaran membentuk Badan Persiapan Pemekaran Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung (BP2KSS). Adi Gunawan dipilih menjadi ketua BP2KSS.

Riwayat Jabatan:

  • Wakil Ketua DPRD Dharmasraya (2004–2009)
  • Wakil Ketua DPRD Dharmasraya (2009–2010)
  • Bupati Dharmasraya (2010–2015)
  • Wakil Ketua DPRD Dharmasraya (2019-2024)

Riwayat Organisasi:

  • Ketua Pemekaran Dharmasraya (2002–2004)
  • Ketua DPD PBR Dharmasraya (2004–2010)
  • Ketua Wantim DPD II Partai Golkar Dharmasraya (2010–2015)
  • Ketua KONI Dharmasraya (2005–2015)
    Anggota REI Sumbar
  • Ketua DPD II Partai Golkar Dharmasraya (2017—sekarang)

Penghargaan:

  • Satya Bakti Praja Nugraha dari Presiden RI.

(Tribunpadang.com/Tribunmedan.com) 

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved