Sosok dan Nasib Hening, Admin Medsos Walkot Surabaya Eri Cahyadi, Mundur Usai Suara Bocor saat Live
Hening Dzikrillah mundur sebagai admin medsos Eri usai suaranya bocor saat sedang melakukan live di akun Instagram Walkota Surabaya tersebut.
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Rusaidah
Ringkasan Berita:
- Suara admin medsos Eri Cahyadi, Hening Dzikrillah, bocor saat sedang live di Instagram sang Walikota Surabaya
- Ia membocorkan strategi pura-pura kerja
- Setelah rekaman suaranya viral, Hening mundur sebagai admin medsos Eri Cahyadi
BANGKAPOS.COM -- Berikut ini sosok Hening Dzikrillah, admin media sosial Walikota Surabaya Eri Cahyadi.
Hening Dzikrillah mundur sebagai admin medsos Eri usai suaranya bocor saat sedang melakukan live di akun Instagram Walkota Surabaya tersebut.
Dalam rekaman yang viral, Hening berencana untuk membuat settingan konten kinerja sang walikota.
Terdengar suara wanita membicarakan strategi postingan di Instagram Eri Cahyadi.
Admin mengatakan akan menyimpan video untuk diunggah di lain waktu.
"Nek kayak gini Mat, kan bagus tu bapak turun.
Baca juga: Siapa Ayah Beby Prisillia yang Polisi, Onad Pernah Takut Ketemu Khawatir Dites Urine: Takut Bubar
Videonya kita simpan dulu aja.
Besok pas hujan kita pakai (diunggah).
Epok-epok (pura-pura) keliling," ucapnya.
Tak lama kemudian ia kembali bertanya apakah suaranya itu muncul atau tidak di live yang terjeda.
"Eh ini kalau seperti ini nggak muncul suaranya kan karena dijeda?" tanya si wanita kepada tim yang lain.
"Tiba-tiba muncul suaranya hahaha," timpal temannya yang lain.
"Nggak lucu," sahut admin perempuan tersebut.
Cuplikan Instagram Eri Cahyadi ini langsung viral di media sosial.
Baca juga: Sosok Ali Badrudin, Ketua DPRD Pati Minta Maaf Pemakzulan Bupati Pati Sudewo Batal: Itulah Hasilnya
Netizen langsung beranggapan apa yang dibicarakan admin adalah strategi konten agar Eri Cahyadi terlihat 'bekerja' sebagai Wali Kota.
"Oh gitu mainnya," tulis seorang netizen.
"Wah ketahuan nih," tulis lainnya.
'walikota epok2 wkwk,' tulis akun @sap***
'Kakean pencitraan awkmu,' tulis akun @bag****
'Hidup Epok epok,' tulis akun rif***
'Rekaman kapan iki ri? Mbok upload saiki ben epok2 kerjo kan?,' tulis akun vit****
'DUTA EPOK EPOK TAK KIRO KERJA NYATA DADAKNO KERJA LEK ONOK KAMERA,' tulis akun @kuts****
Nasib Hening
Tak lama setelah suaranya bocor di live Instagram Eri Cahyadi, sang admin akhirnya muncul untuk minta maaf.
Diketahui admin yang suaranya bocor itu bernama Hening.
Dalam klarifikasinya, ia menangis sambil meminta maaf dan mengakui kesalahan.
"Assalamu'alaikum wr.wb terkait kejadian pengelolaan akun media sosial milik pak Wali Kota Surabaya, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas apa yang saya lakukan."
"Ini murni kesalahan pribadi saya meskipun konteksnya saya bercanda dengan teman semobil saya," ungkapnya dikutip dari Instagram inijawatimur, pada Minggu, (2/10/2025).
Hening menegaskan bahwa Eri Cahyadi tidak terlibat langsung dengan strategi media sosial atau pengunggahan konten.
Ia juga meminta maaf kepada Eri Cahyadi karena kesalahan yang ia perbuat berdampak besar pada sang Wali Kota.
Untuk bertanggungjawab atas kesalahan tersebut, Hening mengajukan pengunduran diri dari tugasnya sebagai admin medsos.
"Tetapi saya tahu ini berdampak besar untuk pak Wali Kota Surabaya. Oleh sebab itu, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya."
"Apa yang saya lakukan berdampak besar kepada Pak Wali Kota Surabaya."
"Beliau telah mempercayakan saya untuk melakukan pengunggahan konten."
"Sebenarnya beliau tidak pernah terlibat langsung dalam pengunggahan konten beliau di media sosial."
"Oleh sebab itu, dengan penuh rasa tanggung jawab, saya memohon maaf kepada pak wali dan saya mengajukan permohonan pengunduran diri."
Lebih lanjut, Hening berharap agar Eri Cahyadi bersedia memaafkannya atas kesalahannya itu.
"Besar harapan saya Pak Wali Kota dapat memaafkan saya meskipun hingga saat ini saya belum berkomunikasi dengan beliau. Terima kasih, wassalamu'alaikum wr.wb," pungkasnya.
Profil Eri Cahyadi
Eri Cahyadi kembali terpilih menjadi Wali Kota Surabaya setelah mengantongi sebanyak 81,38 persen suara.
Dia unggul mutlak dari kotak kosong di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Eri Cahyadi lahir dari pasangan suami istri, Urip Suwondo dan Mas Ayu Esa Aisjah, pada 27 Mei 1977.
Sang ayah merupakan seorang birokrat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Meski demikian, Eri sudah mencari uang sendiri ketika masih bersekolah di SMA Negeri (SMAN) 21.
Saat itu, dia berjualan sembako dan kambing agar tidak membebani orangtuanya.
Akan tetapi, Eri masih menekuni hobinya bermain bola voli di tengah kesibukannya belajar dan berdagang.
Namun, hal itu membuat gurunya marah karena dia berkeringat saat jam pelajaran.
Lalu, pria yang menghabiskan masa kecilnya di Jalan Kedung Tarukan, Tambaksari, itu memperoleh beasiswa D3 Fakultas Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
Kemudian, Eri mendapatkan kabar bahwa ayahnya didiagnosis menderita penyakit jantung setelah dua tahun kuliahnya.
Hal tersebut membuatnya berpikir untuk membiayai orangtuanya.
Eri, yang waktu itu masih berusia 20 tahun, memutuskan untuk menjadi penjual alat kesehatan.
Dia menawarkannya di sejumlah rumah sakit yang tersebar di seluruh Surabaya.
Eri pun kerap mendapatkan penolakan dari beberapa dokter ketika menawarkan alat kesehatannya. Sebab, rumah sakit juga tidak bisa menerima barang dari orang sembarangan.
Selanjutnya, anak kedua dari tiga bersaudara tersebut diminta ayahnya untuk menjadi aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Surabaya. Dia pun menuruti permintaan tersebut.
Eri mengawali kariernya sebagai birokrat sebagai staf dengan golongan II C di Dinas Bangunan pada tahun 2001.
Ia masih berusia 24 tahun tersebut menduduki posisi itu hanya selama enam bulan.
Lalu, Eri bertemu dengan mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, yang ketika itu menjadi Kepala Bagian (Kabag) Bina Program.
Kariernya terus melesat di bawah kepemimpinan Risma. Bahkan, Eri menjadi inisiator pelayanan elektronik di bidang pengadaan barang dan jasa, e-procurement.
Ide tersebut mendapatkan respons baik karena bisa mengurangi korupsi.
Birokrat muda tersebut seolah tak terbendung.
Dia menjabat Kepala Sub Bagian Pembinaan dan Pengendalian Bagian Bina Program pada tahun 2010 dan menduduki posisi Plt Kepala Bagian Bina Program pada tahun 2012.
Selanjutnya, Eri menjabat Kepala Bidang Tata Bangunan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang pada tahun 2013.
Lalu, dia diangkat menjadi sekretaris dinas tersebut dua tahun berselang, atau pada tahun 2015.
Kemudian, Eri menjabat sebagai Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) pada tahun 2017, dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) pada tahun 2018.
Eri memutuskan untuk mengakhiri petualangannya sebagai birokrat setelah menjabat Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) pada tahun 2020 silam.
Suami dari Rini Indrayani tersebut sempat mengalami kebimbangan saat diminta mencalonkan diri sebagai Wali Kota Surabaya.
Lalu, dia meminta pendapat dari kedua orangtuanya. Akhirnya, Eri memantapkan diri untuk menanggalkan status ASN-nya dan maju dalam Pilkada.
Dia bergabung dengan PDI Perjuangan (PDI-P) agar bisa berkontestasi.
Eri, yang ketika itu ditemani oleh wakilnya, Armuji, berhasil mengatasi keraguannya dengan memenangkan Pilkada Surabaya.
Mereka mengalahkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman.
Selanjutnya, Eri resmi dilantik sebagai Wali Kota Surabaya periode 2021-2024 oleh Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi pada 26 Februari 2021.
Ketika itu, Eri harus bisa menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin. Sebab, wali kota sebelumnya, Risma, berhasil membuat warga Surabaya puas selama menjabat dua periode.
Harta Kekayaan Eri Cahyadi
Mengutip dari situs e-LHKPN KPK, Eri Cahyadi diketahui memiliki kekayaan mencapai Rp 3.912.201.729
Laporan harta kekayaan terbaru Eri Cahyadi diterbitkan pada 27 Desember 2023.
Adapun rincian kekayaan Eri Cahyadi yakni sebagai berikut:
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 5.075.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 215 m2/230 m2 di KAB / KOTA KOTA SURABAYA, LAINNYA Rp 1.530.000.000
2. Tanah dan Bangunan Seluas 267 m2/210 m2 di KAB / KOTA KOTA SURABAYA, HIBAH DENGAN AKTA Rp 1.130.000.000
3. Tanah dan Bangunan Seluas 211 m2/180 m2 di KAB / KOTA KOTA SURABAYA, HIBAH DENGAN AKTA Rp 1.285.000.000
4. Tanah dan Bangunan Seluas 375 m2/207 m2 di KAB / KOTA PASURUAN, HASIL SENDIRI Rp 1.130.000.000.
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 549.000.000
1. MOTOR, HONDA SEPEDA MOTOR Tahun 2004, HASIL SENDIRI Rp 4.000.000
2. MOTOR, HONDA SEPEDA MOTOR Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp 105.000.000
3. MOBIL, HONDA CRV Tahun 2021, HASIL SENDIRI Rp 440.000.000 .
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 153.500.000
D. SURAT BERHARGA Rp 0
E. KAS DAN SETARA KAS Rp 461.638.437
F. HARTA LAINNYA Rp 148.000.000.
Eri Cahyadi diketahui memiliki hutang sebesar Rp 2.474.936.708, sehingga total kekayaan yang dimiliki saat ini mencapai Rp 3.912.201.729.
(Bangkapos.com/Tribunnews.com/Kompas.com/TribunJakarta.com)
| Sosok Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, Admin Medsosnya Bocorkan Strategi Pura-pura Kerja |
|
|---|
| Sosok Gusti Purbaya Calon Kuat Raja Solo Usai Wafatnya Sinuhun PB XIII, Pernah Unggah Sindir Gibran |
|
|---|
| Profil Erni Yuniati Dosen Tewas di Jambi, Diduga Dirudapaksa, Dibunuh Lalu Dirampok Bripda W |
|
|---|
| Detik-detik & Tampang Polisi Diduga Bunuh Dosen Wanita di Jambi Ditangkap, Bertugas di Polres Tebo |
|
|---|
| Pelaku Tewasnya Dosen Wanita di Jambi Ditangkap, Diduga Oknum Polisi, Kenal dengan Korban |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.