Deretan 10 Nama yang Resmi Ditetapkan jadi Pahlawan Nasional, Ada Soeharto, Gusdur hingga Marsinah
Presiden Prabowo menetapkan 10 Pahlawan Nasional 2025, termasuk Soeharto, Gus Dur, Marsinah, dan tokoh penting lain dari berbagai daerah Indonesia
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Gus Dur disebutkan sebagai pahlawan dengan perjuangan politik dan pendidikan Islam.
Semasa hidupnya, Gus Dur juga memperjuangkan kemanusiaan, demokrasi, dan pluralisme di Tanah Air.
Dikutip dari laman Perpustakaan Nasional RI, Gus Dur lahir di desa Denanyar, Jombang, Jawa Timur, pada 4 Agustus 1940.
Ayahnya, KH Wahid Hasyim, dikenal sebagai tokoh penting pendiri Nahdlatul Ulama (NU), sementara ibunya, Sholehah, adalah putri pendiri Pesantren Denanyar, KH Bisri Syamsuri.
Ia tercatat belajar di Universitas Al-Azhar, Kairo, pada 1964–1966, kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Baghdad, Irak, hingga 1970.
Ia juga sempat melanjutkan studi di Universitas Leiden, Belanda.
Sekembalinya ke Indonesia, Gus Dur memilih berkarier sebagai pendidik. Pada 1971 ia mengajar di Fakultas Ushuludin Universitas Tebu Ireng, Jombang.
Momentum besar datang pada Muktamar ke-27 NU di Situbondo pada 1984, ketika Gus Dur terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Ia akhirnya melepas posisi tersebut ketika menjabat Presiden ke-4 RI, menggantikan BJ Habibie.
Sebagai presiden, Gus Dur dikenal sebagai tokoh pluralisme. Salah satu contohnya ketika mencabut larangan perayaan Imlek melalui Keppres Nomor 19 Tahun 2001 yang menjadikan Imlek sebagai hari libur.
Setelah memimpin selama 21 bulan, Gus Dur diberhentikan oleh MPR pada 23 Juli 2001 dan digantikan oleh Megawati Soekarnoputri.
Delapan tahun kemudian, pada 30 Desember 2009, Gus Dur wafat di usia 69 tahun di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
3. Marsinah – Jawa Timur
Marsinah lahir pada 10 April 1969.
Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara yang semuanya perempuan, Marsini kakaknya dan Wijiati adiknya.
Marsinah merupakan anak dari pasangan Astin dan Sumini di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk.
Dia pertama kali bekerja di pabrik plastik SKW kawasan industri Rungkut.
Tetapi, gajinya jauh dari cukup sehingga untuk memperoleh tambahan penghasilan, Marsinah juga berjualan nasi bungkus di sekitar pabrik seharga Rp 150 per bungkus.
Selama bekerja di pabrik ini, Marsinah dikenal vokal menyuarakan ketidakadilan dan ketimpangan.
| Sosok Najmuddin, CEO TRK Holding yang Hadiahi Anak Lamborghini Seharga Rp25 Miliar saat Ulang Tahun |
|
|---|
| LIVE TikTok Sara Wijayanto Bikin Merinding, Sosok Tak Kasat Mata Ikut Terlihat Saat Siaran |
|
|---|
| Anak-anak Soeharto Bersuka Cita Seusai Ayah Mereka Jadi Pahlawan Nasional |
|
|---|
| Profil Fahmi BO Alami Masa Sulit Hingga Akhirnya Raffi Ahmad Datang Membawanya Berobat |
|
|---|
| Sosok Ajudan Disemprot Purbaya, Nekat Stop Menkeu saat Singgung Mafia Besar: Ngapain Nyuruh Pulang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/Nama-10-pahlawan-nasional-yang-diresmikan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.