Sosok Indah Pertiwi, Perempuan di Kasus Suap Bupati Sugiri Sancoko, Ada Hubungan Apa dengan dr Yunus
Indah Pertiwi disebut sebagai orang yang menyuap bupati Sugiri Sancoko hingga terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT)
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Rusaidah
Ringkasan Berita:
- Sosok Indah Pertiwi atau Indah Bekti Pertiwi (IBP) menarik perhatian, ia kabarnya juga terlibat dalam praktik jual beli jabatan di lingkunga Pemkab Ponorogo
- KPK menyebut jika Indah Pertiwi adalah teman dekat dr Yunus yang berkoordinasi dengan pegawai Bank Jatim, Endrika (ED) untuk mencairkan uang
- Sosok Indah cukup dikenal. Di media sosialnya, Indah termasuk aktif memosting kesehariannya
BANGKAPOS.COM -- Inilah sosok Indah Pertiwi, perempuan di kasus suap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.
KPK menggelar Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Ponorogo, Jumat (7/11/2025).
Saat OTT KPK di Ponorogo, ada 13 orang yang diamankan, dalam perkembangannya lembaga antirasuah ini menetapkan empat orang sebagai tersangka atas kasus jual beli jabatan di RSUD Ponorogo.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko hingga Direktur RSUD Ponorogo, dr Yunus Mahatma menjadi tersangka dalam kasus jual beli jabatan tersebut.
Selain itu, ada pula Agus Pramono (AGP) selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Ponorogo dan Sucipto (SC) sebagai pihak swasta/rekanan RSUD Ponorogo.
KPK juga berhasil mengangkap seorang perempuan bernama Indah Pertiwi atau IBP.
Baca juga: Sosok dr Yunus Mahatma, Dirut RSUD Ponorogo jadi Tersangka Kasus Suap Bersama Bupati Sugiri Sancoko
Sosok Indah Pertiwi atau Indah Bekti Pertiwi (IBP) menarik perhatian lantaran terlibat dalam praktik jual beli jabatan di lingkunga Pemkab Ponorogo.
Lantas siapakah sosok Indah Pertiwi?
Sosok Indah Pertiwi
Indah Pertiwi disebut sebagai orang yang menyuap bupati Sugiri Sancoko hingga terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (7/11/2025).
Indah Pertiwi atau IBP adalah carzy rich Kabupaten Ponoroga dan sudah lama dikenal luas.
Namanya cukup dikenal. Di media sosialnya, Indah termasuk aktif memosting kesehariannya.
Indah bahkan disebut di salah akun Youtube MULTI BINTANG KEJORA Crazy Rich.
Ya, ia disebut masuk jajaran orang kaya di Ponorogo.
Baca juga: Sosok Najmuddin, CEO TRK Holding Hadiahi Lamborghini Rp25 Miliar saat Anak Ultah ke-9 Tahun
Konten akun Youtube ini merekam jejak Indah Pertiwi dan keakrabannya dengan Katini, sosok Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Ponorogo.
"CRAZY RICH PONOROGO INDAH BEKTI PERTIWI BERTEMAN AKRAB DENGAN GADIS ODGJ BERNAMA KATINI," demikian judul di konten tersebut.
Dalam deskripsi video ini dijelaskan sedikit pekerjaan Indah Bekti Pertiwi. Ia disebut pengusaha yang bergerak di bidang peternakan berbendera Omah Lembu.
Indah Bekti Pertiwi disebut merangkai sukses hidupnya : Perjalanan Menuju Sukses di OMAH LEMBU FARM
Indah dalam deskripsi video disebut terus berinovasi, mencari cara-cara baru untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas peternakan.
Dia juga memikirkan untuk mengembangkan produk olahan dari sapi, seperti susu dan daging olahan, untuk memperluas pasar dan memberikan nilai tambah.
"Dari sebuah desa kecil di Ponorogo, dia telah membangun sebuah imperium peternakan yang tidak hanya menginspirasi banyak orang tetapi juga membawa dampak positif bagi komunitasnya. Di OMAH LEMBU FARM, Indah tidak hanya merawat sapi, tetapi juga mewujudkan impian dan harapan banyak orang.
Hubungan Indah Pertiwi dengan dr Yunus
Indah Pertiwi merupakan teman dekat dr Yunus atau perpanjangan tangan dari Direktur RSUD Ponorogo tersebut.
Yunus memakai jasa Indah Pertiwi atau Indah Bekti Pertiwi (IBP) atau yang tertulis di laporan KPK Indah Bekti Pratiwi (IBP).
KPK menyebut jika Indah Pertiwi adalah teman dekat Yunus yang berkoordinasi dengan pegawai Bank Jatim, Endrika (ED) untuk mencairkan uang Rp 500 juta.
Uang ini lah yang diserahkan kepada Sugiri melalui kerabat Bupati berinisial NNK (Ninik).
Uang pelicin yang diberikan Yunus kepada Sugiri pun tercium KPK.
Hingga akhirnya, KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di lingkungan Pemkab Ponorogo, Jawa Timur pada Jumat (7/11/2025).
"Saat itulah Tim KPK kemudian melakukan kegiatan tangkap tangan," kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu dalam jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Minggu (9/11/2025) dini hari.
Total, Yunus sudah mengeluarkan Rp 1,25 miliar agar tak didepak dari jabatan Direktur RSUD.
Rinciannya Rp 900 juta untuk Bupati Sugiri dan Rp 325 juta untuk Sekretaris Daerah Agus Pramono.
Pernah Masuk Bursa Cawabup Ponorogo
Nama Indah Pertiwi bukan baru terdengar karena sempat ramai saat Pilkad 2024 silam.
Indah Pertiwi masuk bursa Calon Wakil Bupati (Cawabup) Ponorogo.
Saat itu. Indah sempat digadang menjadi pesaing Lisdyarita Wakil Bupati yang sekarang menjabat.
Foto Indah maju cawabup pun masih seliweran di Tiktok lengkap dengan jargon ala Pilkada.
"Menuju Ponorogo Indah #ponorogoindah," demikian caption di fotonya.
Indah Pertiwi memang sudah memiliki modal ketenarn latar belakang keluarganya.
Sumber kuat Tribunnews.com menyebutkan tidak sedikit yang mengenal Indah Pertiwi karena ketenaran sang ayah yakni H Tobron, salah seorang tokoh budaya Reog Ponorogo.
Namun, sayang ketenaran ini tak mendongkrak nama Indah Pertiwi. Namanya gugur di bursa Pilkada Ponorogo dan harus mengakui Sugiri Sancoko–Lisdyarita (petahana) dan Ipong Muchlissoni–Segoro Luhur Kusumo Daru yang bisa bertarung.
Pasangan Sugiri–Lisdyarita akhirnya terpilih kembali sebagai Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo periode 2025–2030
Kronologi Dirut RSUD dr Yunus Suap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko
Direktur RSUD Ponorogo, dr Yunus Mahatma dan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko terseret dugaan kasus jual beli jabatan.
Keduanya kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait dugaan kasus tersebut.
Sebelumnya, KPK melakukan operasi senyap pada Jumat (7/11/2025).
Dalam OTT KPK tersebut, lembaga antirasuah berhasil mengamankan barang bukti berupa uang tunai Rp 500 juta.
Peristiwa ini bermula pada awal 2025 saat Direktur RSUD Harjono Ponorogo, Yunus Mahatma mendapat kabar dirinya akan dicopot dari jabatan oleh Bupati Ponorogo.
Takut kehilangan jabatan, Yunus Mahatma pun lantas menghubungi Sekretaris Daerah Kabupaten Ponorogo, Agus Pramono.
Kemudian, Yunus Mahatma menyiapkan sejumlah uang untuk diberikan kepada Sugiri Sukoco agar dirinya tak diganti dari posisi Direktur RSUD Harjono Ponorogo.
Pada Februari 2025, Yunus pun menyerahkan uang Rp 400 juta kepada Sugiri melalui ajudan.
Selanjutnya, pada April-Agustus 2025, Yunus menyerahkan uang Rp 325 juta kepada Agus Purnomo.
Pada 3 November 2025, Sugiri meminta uang Rp 1,5 miliar kepada Yunus Mahatma.
Kemudian Sugiri menagihnya kembali pada 6 November 2025.
Selanjutnya pada 7 November, teman dekat Yunus, Indah Bekti Pratiwi (IBP), berkoordinasi dengan pegawai Bank Jatim, Endrika (ED) untuk mencairkan uang Rp 500 juta untuk diserahkan kepada Sugiri melalui kerabat Bupati berinisial NNK.
Uang pelicin yang diberikan Yunus kepada Sugiri pun tercium KPK.
Hingga akhirnya, KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di lingkungan Pemkab Ponorogo, Jawa Timur pada Jumat (7/11/2025).
"Saat itulah Tim KPK kemudian melakukan kegiatan tangkap tangan," kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu dalam jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Minggu (9/11/2025) dini hari.
Saat itu KPK mengamankan sejumlah orang termasuk Sugiri dan Yunus. Penangkapan Sugiri dilakukan setelah sang bupati melakukan mutasi jabatan di lingkungan Pemkab Ponorogo pada Jumat siang.
Bukan hanya mengamankan sejumlah orang, KPK pun turut menyita barang bukti uang tunai Rp 500 juta.
"Tim KPK mengamankan uang tunai sejumlah Rp 500 juta sebagai barang bukti dalam kegiatan tangkap ini," kata Asep.
Total, Yunus sudah mengeluarkan Rp 1,25 miliar agar tak didepak dari jabatan Direktur RSUD.
Rinciannya Rp 900 juta untuk Bupati Sugiri dan Rp 325 juta untuk Sekretaris Daerah Agus Pramono.
Suap Proyek di RSUD
Pengembangan dari kasus suap jabatan tersebut terungkap adanya praktik lancung dalam proyek pengadaan barang di RSUD Ponorogo.
KPK mengendus dugaan suap terkait proyek di RSUD Ponorogo tahun 2024 senilai Rp 14 miliar.
Pihak swasta rekanan, Sucipto (SC), diduga memberikan fee proyek sebesar 10 persen atau Rp 1,4 miliar kepada Yunus selaku Direktur RSUD.
"YUM (Yunus Mahatma) kemudian menyerahkan uang tersebut kepada SUG (Sugiri) melalui SGH selaku ADC Bupati dan ELW selaku adik dari bupati," ungkap Asep.
Tak hanya itu, terungkap juga Sugiri menerima gratifikasi lain.
Pada periode 2023–2025, ia diduga menerima Rp 225 juta dari Yunus.
Selain itu, pada Oktober 2025, ia menerima Rp 75 juta dari pihak swasta berinisial EK.
Atas perkara tersebut, KPK menetapkan empat orang sebagai tersangka.
Sebagai Penerima:
1. Sugiri Sancoko: Bupati Ponorogo.
2. Agus Pramono (AGP): Sekretaris Daerah Kabupaten Ponorogo.
Sebagai Pemberi:
3. Yunus Mahatma: Direktur RSUD Dr Harjono Kabupaten Ponorogo.
4. Sucipto (SC): Pihak swasta/rekanan RSUD Ponorogo.
Atas perbuatannya, Sugiri dan Agus sebagai penerima dijerat Pasal 12 huruf a atau b dan/atau Pasal 11 dan/atau Pasal 12B UU Tipikor.
Sementara Yunus dan Sucipto sebagai pemberi dijerat Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b dan/atau Pasal 13 UU Tipikor.
KPK pun telah menahan para tersangka untuk 20 hari pertama, terhitung sejak 8 November 2025 sampai 27 November 2025 di Rumah Tahanan Negara Cabang Merah Putih, KPK.
(Bangkapos.com/Tribunnews.com/Tribun-Timur.com)
| Profil Anindya Salsa Kepergok Mesra Bareng Desta, Cewek 23 Tahun Lebih Muda, Lulusan IPB |
|
|---|
| Sosok 5 Polisi Penangkap Penculik Bilqis di Jambi, Dapat Penghargaan Kini Dihadiahi Umrah Gratis |
|
|---|
| Deretan 10 Nama yang Resmi Ditetapkan jadi Pahlawan Nasional, Ada Soeharto, Gusdur hingga Marsinah |
|
|---|
| Sosok Najmuddin, CEO TRK Holding yang Hadiahi Anak Lamborghini Seharga Rp25 Miliar saat Ulang Tahun |
|
|---|
| LIVE TikTok Sara Wijayanto Bikin Merinding, Sosok Tak Kasat Mata Ikut Terlihat Saat Siaran |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251110-Sosok-Indah-Pertiwi-Perempuan-di-Kasus-Suap-Bupati-Sugiri-Sancoko.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.