Sosok Peggita Chelsea Sekpri Muda Dinikahi Politisi Golkar Gde Sumarjaya Linggih, Beda Usia 33 Tahun

Ringkasan Berita:

• Pernikahan politisi senior Golkar, Gde Sumarjaya Linggih, dengan sekpri-nya Peggita Chelsea mencuri perhatian publik.
• Prosesi adat Bali digelar tertutup, sementara perbedaan usia 33 tahun ikut menjadi sorotan.
• Meski begitu, pasangan ini mantap membangun rumah tangga baru setelah tujuh tahun Demer menyandang status duda.

BANGKAPOS.COM--Kabar bahagia datang dari politisi senior Partai Golkar, Gde Sumarjaya Linggih, yang resmi menikah dengan sang sekretaris pribadi, Peggita Chelsea, pada Kamis, 14 November 2025.

Prosesi pernikahan berlangsung secara tertutup dengan adat Bali di Griya Taksu, namun tetap berhasil menarik perhatian luas publik.

Salah satu hal yang paling mencuri perhatian adalah perbedaan usia keduanya yang terpaut 33 tahun.

Meski begitu, pasangan ini tampak mantap menapaki kehidupan baru bersama.

Siapa Peggita Chelsea?

Nama Peggita Chelsea, perempuan berusia 27 tahun asal Gianyar, Bali, ikut mencuri perhatian publik.

Selama ini Peggita bekerja sebagai sekretaris pribadi Demer, mendampingi berbagai agenda politik dan urusan personal sang anggota dewan.

Dari penelusuran sejumlah media, Peggita ternyata memiliki rekam jejak kerja yang dinilai cukup profesional meski usianya masih tergolong muda.

Kehadirannya dalam lingkup kerja Demer disebut memberikan kontribusi besar sehingga kedekatan keduanya terjalin secara wajar dan alami.

Beda Usia Jadi Sorotan Warganet

Publik ramai memperbincangkan perbedaan usia yang cukup signifikan antara keduanya, yakni 33 tahun.

Gde Sumarjaya Linggih lahir pada 22 Oktober 1965 (60 tahun)

Peggita Chelsea berusia 27 tahun

Namun, menurut beberapa sumber dekat, pasangan ini tidak mempermasalahkan perbedaan usia dan tetap yakin menata masa depan bersama.

Banyak warganet yang juga memberikan dukungan, menyebut bahwa kebahagiaan dan komitmen adalah hal paling utama dalam sebuah pernikahan.

Pernikahan Tertutup di Bali

Upacara pernikahan digelar dengan sakral menggunakan adat Bali.