Motif Ayah Tiri Bunuh Alvaro Kiano Bocah 6 Tahun di Pesanggrahan, Tewas Usai Ditangkap Polisi
Alvaro ternyata dibunuh oleh ayah tirinya sendiri, Alex Iskandar (49). Adapun motif pembunuhan ini adalah karena dendam pribadi...
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Evan Saputra
Ringkasan Berita:
- Motif pembunuhan terhadap Alvaro, pelaku dendam pribadi terhadap istrinya, ibu Alvaro.
- Pelau marah usai mendengar kabar bahwa istrinya diduga menjalin hubungan dengan pria lain ketika bekerja di luar negeri.
- Alvaro diculik oleh ayah tirinya pada 6 Maret 2025 lalu di salah satu masjid di Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
BANGKAPOS.COM -- Bocah 6 tahun, Alvaro Kiano Nugroho sempat hilang 8 bulan di Pesanggrahan, sebelum ditemukan tewas.
Alvaro ternyata dibunuh oleh ayah tirinya sendiri, Alex Iskandar (49).
Adapun motif pembunuhan ini adalah karena dendam pribadi dan dugaan perselingkuhan.
Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025) malam.
"Ada motif dendam pribadi dengan istrinya, muncul adanya dugaan perselingkuhan,” ujar Budi melansir dari Tribunnews.com.
Ia menjelaskan, pelaku marah setelah mendapat kabar bahwa istrinya diduga memiliki pria idaman lain selama berada di luar negeri.
Baca juga: Biodata Wardatina Mawa Istri Insanul Fahmi, Bongkar Perselingkuhan Suami
Amarah itu kemudian terakumulasi dan dilampiaskan kepada Alvaro, yang tinggal bersamanya.
Menurut Budi, pelaku membekap korban hingga bocah itu meninggal dunia.
"Membekap korban hingga meninggal dunia,," kata Budi dalam keterangannya.
Bocah tersebut dibunuh oleh pelaku setelah terus menangis saat dibawa dari masjid.
"Korban terus menangis, lalu pelaku membekapnya," ujarnya.
Pelaku Tewas usai Ditangkap Polisi
Setelah ditangkap polisi, Alex Iskandar dikabarkan tewas karena bunuh diri di ruang konseling Mapolres Metro Jakarta Selatan, Minggu (24/11/2025).
Kematian Alex Iskandar di Polres Jakarta Selatan ini meninggalkan tanda tanya di benak publik.
Propam Polres Metro Jakarta Selatan akan melakukan pemeriksaan terhadap personel kepolisian yang bertugas menjaga Alex Iskandar (49).
Baca juga: Isi Chat Inara Rusli dan Wardatina Mawa, Sebut Istri Sah Insecure dan Suruh Intropeksi Diri
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, menyampaikan, penyelidikan terkait insiden tersebut akan dilakukan oleh Propam.
"Pastinya akan didalami oleh Propam, mari kita beri ruang untuk mendalami hal tersebut," ucap Budi, dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025) malam.
Di sisi lain, Kasi Propam Polres Metro Jakarta Selatan mengungkapkan, pihaknya telah memeriksa dua personel yang bertugas saat kejadian tersebut.
"Kami sudah memeriksa dua personel yang saat itu sedang piket," kata Bayu.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto mengungkap detik-detik Alex Iskandar (49), ayah tiri Alvaro Kiano Nugroho (6) bunuh diri di ruang konseling Polres Metro Jakarta Selatan.
Menurut Budi, Alex ditempatkan di ruang konseling karena statusnya telah ditetapkan sebagai tersangka.
Adapun Alex sebelumnya menjalani proses pemeriksaan hingga Minggu (23/11/2025) dini hari.
"Pada saat tempo waktu proses pemeriksaan itu sampai dengan Minggu dini hari, jadi yang bersangkutan dititipkan di ruangan konseling."
"Kami luruskan kepada rekan-rekan media, tersangka mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di ruangan konseling," ujar Budi, dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025).
Selain itu, pemeriksaan tersebut diperlukan untuk memastikan apakah Alex memiliki penyakit bawaan atau penyakit menular sehingga belum dapat ditempatkan bersama tahanan lain.
"Kenapa di ruangan konseling? karena status yang bersangkutan sudah tersangka, besok pagi akan dilakukan pemeriksaan medis, apakah tersangka ini memiliki penyakit bawaan ataupun penyakit menular sehingga belum bisa dijadikan satu dengan tahanan lainnya," ucap dia.
Pada Minggu pagi sekira pukul 06.00 WIB, tersangka meminta izin untuk ke toilet.
"Awalnya, dia seolah sudah buang air di celana,” kata Kabid Humas.
Tersangka menggunakan celana pendek yang disediakan penyidik karena aturan di tahanan melarang penggunaan celana panjang.
Namun, celana tersebut dianggap kotor, sehingga tersangka meminta diganti dengan celana panjang.
Peristiwa tragis itu terjadi di ruang konseling sekira pukul 06.30 WIB hingga 08.00–09.00 WIB.
"Tersangka ditemukan oleh rekannya yang berinisial G, melalui saksi kunci yang melihat dari pintu dengan bilah kaca di tengah, dalam kondisi menghilangkan nyawanya dengan cara gantung diri,” ujar Budi. (m31)
Kronologi Pembunuhan
Polisi mengungkapkan kronologi penculikan dan pembunuhan terhadap Alvaro Kiano Nugroho (6) atau AKN oleh ayah tirinya,Alex Iskandar (AI).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto menyebut, Alvaro diculik oleh ayah sambungnya pada 6 Maret 2025 lalu.
Menurut penjelasannya, Alex diketahui menjemput Alvaro di salah satu masjid di Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Pada saat korban dibawa dalam kondisi menangis yang tidak berhenti, sehingga dibekap hingga meninggal dunia," ungkap Kombes Budi dalam keterangannya, Senin (25/11/2025).
Jenazah Alvaro kemudian dibungkus tas plastik hitam oleh ayah tirinya tersebut, dan disimpan di garasi rumah.
Sementara itu, pihak keluarga korban melaporkan hilangnya Alvaro ke Polsek Prasanggahan. Laporan ini ditindak lanjuti dan dilakukan penyelidikan.
Delapan bulan setelah Alvaro Kiano Nugroho hilang di dekat rumahnya di Tanah Kusir, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, misteri keberadaannya akhirnya terungkap.
Bocah enam tahun itu ditemukan dalam kondisi tinggal kerangka di pinggir Kali Cilalay, Tenjo, Kabupaten Bogor, pada Minggu (23/11/2025).
Penemuan ini dilakukan setelah pencarian yang telah berlangsung sejak Sabtu (22/11/2025).
Kerangka Alvaro ditemukan di antara tumpukan sampah bersama kemeja putih lengan panjang dan celana pendek yang diduga miliknya. Proses pencarian juga melibatkan anjing pelacak.
Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam menyampaikan informasi tersebut kepada keluarga.
Ia menegaskan, polisi telah menangkap orang yang diduga bertanggung jawab atas hilangnya Alvaro, yaitu ayah tirinya sendiri, Alex Iskandar (49).
“Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan tersangka sudah diamankan,” kata Seala, Minggu (23/11/2025).
Pengungkapan kasus ini tidak lepas dari pemeriksaan intensif terhadap Alex. Awalnya, ia berkali-kali membantah terlibat.
Namun kesaksian anak-anak di sekitar lokasi kejadian justru membuka jalan bagi polisi.
Sejumlah anak dimintai keterangan dan ditunjukkan foto beberapa orang, termasuk Alex.
Mereka diminta mengidentifikasi siapa sosok yang terakhir terlihat berada di masjid tempat Alvaro sempat berada.
“Anak-anak kan sudah dibawa ke kantor polisi. Terus dikasih fotonya. Ini siapa? Tahunya kan Omnya Alvaro, ya. Terus, ini siapa? Omnya Omnya Alvaro. Terus, ‘Ini kemarin yang di masjid, bukan?’ terus dijawab, ‘Iya dia,’” ujar nenek Alvaro, Sayem (53), saat ditemui di rumah duka, Senin (24/11/2025).
Polisi kemudian menggelar pra-rekonstruksi melibatkan marbut masjid. Meski marbut mengaku tidak memperhatikan wajah pelaku karena sedang menyiapkan takjil, ia masih ingat suara pria yang menjemput Alvaro.
“Coba Pak, kalau enggak tahu orangnya, suaranya saja,” kata penyidik, menurut Sayem.
Dalam sesi pengenalan suara itu, marbut memastikan suara Alex cocok dengan orang yang datang mencari Alvaro pada 6 Maret 2025.
Alex pun ditangkap pada Jumat (21/11/2025) di rumahnya di Tangerang, Banten. Setelah diperiksa intensif, ia akhirnya mengakui perbuatannya.
Baca juga: Sosok Insanul Fahmi, Suami Mawa Diduga Selingkuh dengan Inara Rusli, Pengusaha Muda Lulusan UI
Jasad Alvaro Disimpan di Garasi
Jasad bocah Alvaro Kiano Nugroho (6) sempat disimpan ayah tirinya bernama Alex Iskandar di garasi rumah sebelum dibuang di Kali Cilalay, Tenjo, Kabupaten Bogor.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio, mengatakan, jasad Alvaro disimpan dalam plastik setelah tewas karena mulutnya disumpal handuk.
Setelah tewas, jasad Alvaro tidak langsung dibuang ke Tenjo.
"Tiga hari (jasad Alvaro) ditaruh di garasi," kata Ardian Satrio dalam jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025).
Jenazah Alvaro disimpan di balik mobil selama tiga hari.
Baru kemudian jenazah Alvaro dibawa dan dibuang ke Tenjo, Bogor.
"Ketutupan, ada mobil warna silver itu di belakang garasi dan disimpan selama tiga hari di situ, itu diakui oleh tersangka (Alex Iskandar)," jelas Ardian.
Ardian menjelaskan, pelaku sengaja memilih Tenjo sebagai lokasi pembuangan jenazah Alvaro karena memiliki kerabat di sana.
"Tersangka sudah bolak-balik ke Tenjo, dia tahu lokasi yang sepi untuk membuang di sana, dan akhirnya memilih salah satu tempat yang mana di jembatan itu dibuang," ucap Ardian.
(Bangkapos.com/Wartakotalive.com/Kompas.com/KompasTV)
| Inara Rusli Masih Bungkam, Mawa Istri Fahmi Bongkar Isi CCTV Durasi 2 Jam Ada Suara Haha Hihi |
|
|---|
| Terungkap Motif Ayah Tiri Culik dan Hilangkan Nyawa Alvaro, Begini Keterangan Polisi |
|
|---|
| Penyebab Tewasnya Levi Dosen Untag Masih Misteri, AKBP Basuki Belum Pasti Tersangka |
|
|---|
| Kunci Jawaban Profiling ASN 2025: Pilihan Ganda dan Essay Literasi Digital, Wajib Latihan Mandiri! |
|
|---|
| Motif Ayah Tiri Habisi Alvaro, Curiga Istri Selingkuh di Luar Negeri, Cari Cara Balas Dendam di Hp |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251124-ALVARO1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.