Doa dan Amalan

Banyak Muslim Belum Tahu, Kalimat Terlarang dalam Doa, Rasulullah Melarang Kalimat Ini Saat Berdoa

Banyak Muslim tanpa sadar mengucapkan “Ya Allah, jika Engkau berkenan” saat berdoa. Padahal, Rasulullah melarang kalimat ini

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Istimewa/Tribunnews
Ilustrasi berdoa. Banyak Muslim Belum Tahu, Kalimat Terlarang dalam Doa, Rasulullah Melarang Kalimat Ini Saat Berdoa 

Namun, ternyata Rasulullah secara tegas melarang penggunaan kalimat tersebut dalam doa.

Hadis Larangan dari Rasulullah SAW

Rasulullah bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
إِذَا دَعَا أَحَدُكُمْ فَلْيَعْزِمِ الْمَسْأَلَةَ، وَلَا يَقُلْ: اللَّهُمَّ إِنْ شِئْتَ فَأَعْطِنِي، فَإِنَّهُ لَا مُسْتَكْرِهَ لَهُ
(رواه البخاري)
Latin:

‘An Abī Hurairata raḍiyallāhu ‘anhu qāla: Qāla Rasūlullāhi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam:   Idzā da‘ā aḥadukum falya‘zim al-mas’alah, walā yaqul: Allāhumma in syi’ta fa a‘thinī, fa innahu lā mustakriha lah.
(HR. Bukhari)

Artinya:

“Apabila salah seorang di antara kalian berdoa, hendaklah ia bersungguh-sungguh dalam memohon, dan janganlah ia berkata, ‘Ya Allah, jika Engkau berkenan, maka berilah aku,’ karena sesungguhnya tidak ada yang dapat memaksa Allah.”
(HR. Bukhari)

Dalam riwayat lain, Rasulullah juga bersabda:

لَا يَقُلْ أَحَدُكُمْ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي إِنْ شِئْتَ، اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي إِنْ شِئْتَ، لِيَعْزِمِ الْمَسْأَلَةَ، فَإِنَّهُ فَاعِلٌ لِمَا يَشَاءُ
(رواه البخاري)

Latin:

Lā yaqul aḥadukum: Allāhumma ighfir lī in syi’ta, Allāhumma arḥamnī in syi’ta, liya‘zim al-mas’alah, fa innahu fā‘ilun limā yashā’.
(HR. Bukhari)

Artinya:

“Janganlah salah seorang di antara kalian berkata, ‘Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau berkenan. Ya Allah, rahmatilah aku jika Engkau berkenan.’
Namun hendaklah ia bersungguh-sungguh dalam memohon, karena sesungguhnya Allah melakukan apa yang Dia kehendaki.”
(HR. Bukhari)

Pandangan Ulama tentang Larangan Ini

Para ulama memberikan penjelasan mendalam mengenai hadis tersebut.

Ibnu ‘Abdil Barr menjelaskan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat memaksa Allah.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved