Perbedaan Sikap Habib Jafar saat Coki Pardede dan Onadio Leonardo Ditangkap Polisi karena Narkoba

Habib Jafar diduga tidak memberi dukungan atau menunjukan empatinya saat Coki Pardede ditangkap karena narkoba.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: M Zulkodri
Kolase Instagram @husein_hadar | Instagram Coki Pardede
COKI PARDEDE -- Habib Jafar diduga tidak memberi dukungan atau menunjukan empatinya saat Coki Pardede ditangkap karena narkoba. 
Ringkasan Berita:
  • Coki Pardede menyindir perbedaan sikap Habib Jafar saat dirinya dan Onad ditangkap polisi kasus narkoba
  • "Waktu gw ketangkep dia gak adastory tuh. Kocak (emot ikon ketawa). Mungkin waktu itu beliau akunnya dihack," kata Coki
  • Coki pernah terjerat kasus narkoba pada 2021 silam

 

BANGKAPOS.COM -- Sikap Habib Jafar disorot saat Onadio Leonardo ditangkap polisi karena narkoba.

Sikapnya dinilai berbeda ketika Coki Pardede terjerat kasus yang sama pada 2021 silam.

Habib Jafar diduga tidak memberi dukungan atau menunjukan empatinya saat Coki Pardede ditangkap karena narkoba.

Sementara saat Onad ditangkap pada Kamis, (30/10) di kediamannya, Habib Jafar memberikan dukungan dan perhatian.

Atas perbedaan sikap ini, Coki diduga menyindir Habib Jafar di akun media sosial Instagramnya.

“Waktu gue ketangkep, dia gak ada story tuh, kocak,” tulis Coki Pardede.

Baca juga: Sosok Coki Pardede Komika Diduga Sindir Habib Jafar saat Onad Ditangkap Narkoba: Waktu Gue Dia Gada

Ucapan itu sontak menyedot perhatian publik dan memunculkan berbagai spekulasi tentang retaknya hubungan Coki dan Habib Jafar yang selama ini dianggap solid dan saling mendukung.

"Mungkin waktu itu beliau akunnya dihack," tambahnya.

Coki Pardede bahkan kembali menyindir dalam postingan feednya.

"Gue gak akan pura-pura ngerti semua yang kalian rasain.

Tapi gue tahu satu hal kalian bukan orang jahat.

Cuma lagi kalah sama sesuatu yang berat, dan itu bisa kejadian ke siapa aja.

Gue gak akan ninggalin man.

Gue mau ada di saat kalian nyoba mulai lagi.
Fuck kata orang.

Baca juga: Sosok KR Pemasok Narkoba ke Onadio Leonardo, Pasrah Ditangkap, Polisi Sita Ekstasi dan Sabu

Abis ini mabok lagi ya nad

Gym bareng deh hahahaha

Ps : kalo saya sih di feed gak di story," tulis Coki dalam postingan foto bersama Onad dan Beby.

Sebelumnya, Coki dan Habib Jafar sama-sama pernah membawakan sebuah acara di Youtube dengan konten Pemuda Tersesat.

Acara itu dibawakan Coki Pardede, Tretan Muslim, dan Habib Jafar.

Mulai tahun 2024, muncul isu kerenggangan antara ketiganya.

Menurut Tretan, Habib Jafar mulai menjaga jarak ketika Coki terjerat kasus narkoba.

"Gak ada masalah sama Habib Ja'far. Tapi memang, sejak Coki ketangkep, beliau agak menghindar mungkin dari golongan kita," kata Tretan saat podcast bersama Praz Teguh.

Tretan berpendapat bahwa Habib Jafar bersikap demikian karena seorang tokoh agama yang sudah masuk ke entertainment.

"Aku sih mengerti, karena beliau, kan habib. Terus juga dia kan mungkin sudah mulai masuk mainstream, jadi kalau dia masih ngumpul sama Coki, sama aku, mungkin takut diasosiasikan sama hal yang kurang bagus, negatif," katanya.

Coki Pardede juga menganggap hubungan mereka dengan Habib Jafar baik-baik saja. 

Ia juga menghormati jika Habib Jafar memilih untuk menghindari mereka.

"Beliau, kan juga punya prioritas. Kalau misalkan prioritas beliau saat ini adalah reputasinya, ya, gak apa-apa, kita harus hormati itu, dong. Toh, dia juga masih suka mention-mention ke Muslim dan yang lain," kata Coki Pardede.

Reaksi Habib Jafar saat Onad Ditangkap

Reaksi pendakwah Habib Husein Ja'far Al Hadar atau Habib Jafar saat sahabatnya sekaligus musisi Onadio Leonardo alias Onad terjerat kasus narkoba.

Dalam tulisan yang dibagikan lewat Instagramnya, Jumat (31/10/2025), Habib Jafar mengaku kecewa.

Terlebih, kasus narkoba Onad kali ini menjadi yang kedua.

Setelah sebelumnya mantan vokalis band Killing Me Inside itu, pernah mengkonsumsi barang haram tersebut saat usia 21 tahun.

Sudah mengetahui kabar penangkapan Onad, pendakwah lulusan Magister Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, tetap merangkul Onad sebagai saudara.

Meski turut sedih dan kaget, ia akan berusaha hadir membantu Onad untuk bangkit.

"Membaca kabar tentang Onad, gue kaget, kecewa, sedih, dan prihatin," tulisnya. 

"Onad adalah saudara gue sebagai sesama manusia meski kami berbeda dalam agama. Justru dengan modal itu, kami selama ini berjuang bersama untuk toleransi di Indonesia. Dan itulah Onad yang gue kenal: baik dan toleran. Tapi, tak ada toleransi untuk narkoba," paparnya.

Meski mendukung Onad, namun ia menegaskan tidak ada toleransi apapun terkait narkoba.

Baginya narkoba tidak hanya menyalahi hukum negara namun juga semua agama.

"Narkoba bukan hanya menyalahi hukum negara, tapi hukum semua agama dan logika akal sehat. Maka, gue berdoa dan berusaha buat hadir dan membantu Onad untuk mempertanggungjawabkan kesalahannya, berlepas dari narkoba, dan bangkit menebar kebaikan."

"Kita benci narkoba. Karena itu, gue ingin saudara gue, Onad lepas dari narkoba. Gue juga berharap ini menjadi pelajaran besar untuk Onad dan kita," ucapnya.

Di akhir, pendakwah 37 tahun ini, berdoa supaya Onad segera bertobat dan menyesali kesalahannya. 

"Titip doa untuk Onad. Semoga dia sadar, jera, dan berubah. Tobat lo, Nad!

Husein Ja'far, Saudara Onad," tutupnya.

Kronologi Penangkapan Onad

Musisi Onadio Leonardo atau akrab disapa Onad ditangkap polisi terkait kasus penyalahgunaan narkoba.

Kasie Humas Polres Metro Jakarta Barat, AKP Wisnu Wirawan, mengatakan, Onadio ditangkap di kediamannya di kawasan Tangerang pada Kamis (30/10/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.

Saat diamankan, Onad disebut tengah beraktivitas seperti biasa.

“Pada saat dilakukan penangkapan oleh petugas, yang bersangkutan sedang melakukan aktivitas seperti biasa,” ujar Wisnu di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat (31/10/2025).

Wisnu menambahkan, hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa Onadio diduga merupakan korban penyalahgunaan narkoba.

“Dari informasi awal yang kami dapatkan, inisial LO (Onad) ini adalah korban daripada penyalahgunaan narkoba,” kata Wisnu.

Sementara, sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Ade Ary, mengatakan, penangkapan Onadio berawal dari tertangkapnya seorang rekan Onad di kawasan Sunter, Jakarta Utara, pada Rabu (29/10/2025) sekitar pukul 19.00 WIB.

Dari hasil penangkapan tersebut, polisi melakukan pengembangan hingga akhirnya menangkap Onadio bersama seorang perempuan berinisial B di kediamannya, Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan pada Kamis kemarin.

“Di TKP pertama itu di daerah Sunter, Tanjung Priok, lalu TKP kedua di Ciputat Timur, Rempoa Barat,” ujar Ade.

Dalam penangkapan itu, polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa satu lembar papir, satu klip plastik kecil berisi batang ganja, satu boks kecil, dan tiga unit telepon genggam.

“Berdasarkan hasil pendalaman di lapangan, barang bukti ekstasinya sudah habis karena diduga dipakai. Yang ditemukan hanya sisa ganja di dalam plastik,” kata Ade.

Polisi masih mendalami peran masing-masing pihak yang diamankan, termasuk status hukum Onadio Leonardo.

Pemasok Narkoba ke Onad Ditangkap

KR menjadi sosok yang memberi barang haram tersebut ke suami Beby Prisillia, Onadio Leonardo.

KR ditangkap polisi di kawasan Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut).

Saat ditangkap, KR tak berkutik. Ia pasrah lantaran polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa ekstasi dan sabu.

Terkait siapa sosok KR, hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut.

Penangkapan terhadap KR dilakukan oleh jajaran kepolisian pada Rabu (29/10/2025) setelah penyelidikan intensif dilakukan oleh tim Satres Narkoba.

Informasi penting ini disampaikan langsung oleh Kasie Humas Polres Metro Jakarta Barat, AKP Wisnu, dalam keterangannya kepada wartawan pada Sabtu (1/11/2025).

"Inisial KR itu diamankan di Sunter, perannya sebagai orang yang kasih barang narkotika ke OL," kata Wisnu, dikutip dari Tribunnews.com.

Dari hasil operasi tersebut, polisi tidak hanya mengamankan KR, tetapi juga menemukan sejumlah barang bukti yang menguatkan dugaan keterlibatannya dalam peredaran narkoba.

"Untuk barang bukti yang didapat dari inisial KR, yang diamankan di Sunter, di antaranya narkotika jenis ekstasi dan sabu dalam plastik klip," ungkap AKP Wisnu menegaskan.

Ia menjelaskan bahwa barang-barang bukti itu menunjukkan aktivitas penyalahgunaan narkotika yang cukup aktif dilakukan oleh pelaku.

"Plastik klipnya dalam artian gini, plastik klip bekas sabu, sama plastik klip bekas ekstasi.

Kemudian, yang pastinya ada alat yang digunakan, yaitu alat hisap, cangklong, bong dan pipet. Kemudian, korek api yang udah dimodifikasi," jelasnya panjang lebar.

Barang-barang tersebut kini telah diamankan untuk dijadikan bukti dalam proses penyidikan yang sedang berjalan di Polres Metro Jakarta Barat.

Usai menangkap KR, polisi tidak berhenti sampai di situ, penyelidikan pun dikembangkan guna menelusuri rantai distribusi narkoba yang lebih luas.

Dari hasil pengembangan itulah, aparat akhirnya berhasil membekuk Onadio Leonardo bersama istrinya Beby Prisillia di sebuah perumahan mewah kawasan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

(Bangkapos.com/TribunnewsBogor.com/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved