Strategi Pengembangan SMK Pelayaran dan Perikanan

PROVINSI Kepulauan Bangka Belitung merupakan provinsi kepulauan yang kaya akan sumber daya kelautan dan merupakan primadona ...

Editor: Dedy Purwadi

PROVINSI Kepulauan Bangka Belitung merupakan provinsi kepulauan yang kaya akan sumber daya kelautan dan merupakan primadona (icon) daerah.  Sebagian besar mata pencaharian masyarakatnya adalah sebagai nelayan, namun belumlah mampu dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan devisa daerah dan juga untuk  peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.  Hal ini disebabkan karena kurangnya sumber daya manusia (khususnya para nelayan /Pelaut) yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dibidang kelautan untuk mengelola sumber daya ini secara modern.

Sekolah Menengah Kejuruan khususnya SMK bidang pelayaran dan perikanan adalah salah satu wadah untuk meningkatkan kompetensi pada bidang kelautan. Namun dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki SMK, sebagian besar lulusan SLTP untuk melanjutkan pendidikan kejuruan pada SMK bidang pelayaran dan perikanan tidak tertampung.
SMK Negeri 4 Pangkalpinang merupakan SMK bidang studi Pelayaran dan perikanan tertua di Provinsi kepulauan Bangka Belitung, pada awal berdrinya tahun 2000 merupakan jurusan pelayaran SMK Negeri 2 Pangkalpinang. Sesuai Surat Keputusan Walikota Pangkalpinang No. 227  tanggal 27 Agustus tahun 2003 SMK Negeri 4 berdiri sendiri dan berlokasi dikelurahan ketapang kecamatan Pangkalbalam, yang berdekatan dengan lokasi pendaratan perahu nelayan dan pelabuhan laut Pangkalbalam, tambak udang milik PT. Merdeka dan beberapa industri pengolahan hasil perikanan.

Strategi pengembangan yang diterapkan untuk menjalankan misi sekolah tertuang dalam bentuk Renstra tahun 2011-2015, yang terdiri dari  5 program pokok yang akan dikembangkan yaitu:

Pertama; Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Pendekatan Bisnis
Untuk mewujudkan program ini akan dilakukan dalam lima langkah diantaranya:

1. Re-strukturisasi organisasi Sekolah
2.  Penerapan SMM ISO 9001-2008
3. Penataan dan pengembangan sistim EMIS dan FMIS berbasis IT.
Pada tahun pelajaran 2012-2013 difokuskan pada pengadaan peralatan EMIS dan FMIS, yaitu pengadaan server yang terkoneksi dengan jaringan internet dan mobile komunikasi, pengadaan figer print untuk system absensi siswa serta pendidik dan tenaga kependidikan.

4. Re-Engenering Program Keahlian
Re-engenering program keahlian dilaksanakan dalam rangka penajaman mutu lulusan, dengan tujuan pengembangan SMK akan lebih fokus pada beberapa kompetensi keahlian yang mengalami perkembangan cukup pesat.
Pembukaan  program keahlian baru akan dilaksanakan pada tahun pelajaran 2013-2014 sehingga SMK Negeri 4 Pangkalpinang melaksanakan 4 program keahlian dengan 6 kompetensi keahlian.

Kedua, Peningkatan Mutu Pembelajaran SMK
Program ini akan dilaksanakan melalui beberapa langkah, diantaranya:
1. Penyiapan rancangan dan pengadaan pekerjaan sipil/spesifikasi peralatan pembelajaran
Sebelum dilakukan pengadaan pekerjaan sipil dan peralatan pembelajaran haruslah terlebih dahulu dilakukan perencanaan yang matang agar penggunaan dana dapat dilakukan secara efektif dan efesien. 

2. Pengadaan Fasilitas Akademik

3. Menerapkan metodologi pembelajaran baru yang sesuai untuk institusi yang besar

4. Menggunakan bahan ajar/modul baru dan perangkat lunaknya dalam bahasa Inggris

5. Terlaksananya  secara maksimal Standar Kompetensi Lulusan, dan SKKNI (untuk mata pelajaran kejuruan) pada semua kompetensi keahlian
Upaya peningkatan mutu lulusan SMK adalah dengan menerapkan standar kompetensi lulusan (SKL) pada semua mata pelajaran dan untuk menyesuaikan kompetensi dengan kebutuhan DUDI adalah dengan mengadopsi Standar Kompetensi Kerja yang telah ditetapkan secara nasional. Secara bertahap Standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran akan selalu ditingkatkan.

6. Terlaksasananya Proses pembelajaran yang menerapkan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) yang berbasis TIK pada semua kompetensi keahlian.
Untuk menggali  kreatifitas, inovasi dan meningkatkan motivasi   peserta didik metode pembelajaran haruslah dikemas dengan baik, dan menarik. Salah satu bentuknya adlah metode pembelajaran PAKEM dan menerapkan TIK.

7. Memiliki bahan ajar/ modul Adaptip dan produktip dalam bahasa Inggris ( Bilingual )
Penguatan pembelajaran kelompok adaptif dan produktif diawali dengan  melakukan revisi muatan kurikulum untuk matematika dan sains. Agar kompetensi  berkomunikasi efektif para lulusan dapat ditingkatkan, maka seluruh bahan ajar/modul terutama kelompok adaptif dan produktif haruslah disusun dalam dua bahasa (bilingual).

8. Peningkatan Pembelajaran Adaptif/Produktif
Peningkatan pembelajaran Adaptif berperan besar dalam menyiapkan siswa untuk dapat beradaptasi secara nasional dan global, sedangkan peningkatan pembelajaran produktif berperan besar dalam membentuk keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses di dunia kerja di abad ke-21.

Ketiga, Penguatan Hubungan Sekolah dan Industri
Tujuan utama SMK adalah untuk menghasilkan tamatan yang siap kerja serta mampu menjadi teknisi tingkat menengah sehingga disamping dapat terserap oleh dunia kerja/DUDI juga mampu menciptakan lapangan kerja baru. Dengan demikian dengan adanya SMK dapat menghasilkan tenaga kerja yang kompetitif yang dapat menjadi asset bukan menjadi beban sehingga dapat menekan besarnya angka pengangguran di masyarakat.

Halaman
12
Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Cerpen: Aaah !

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved