Baca Edisi Cetak Bangka Pos

Kurikulum 2013 dan Pergeseran Peran Guru

Beberapa bulan kedepan tepatnya tahun pelajaran baru 2014/2015 mendatang akan menjadi

Oleh: Nanang Narwianta S.Pd, Pendidik di Kecamatan Membalong

Beberapa bulan kedepan tepatnya tahun pelajaran baru 2014/2015 mendatang akan menjadi awal yang baru bagi dunia pendidikan di Indonesia yaitu mulai diterapkannya kurikulum baru yang bertajuk kurikulum 2013 secara penuh dan menyeluruh. Ada yang antusias menyambut penerapan kurikulum baru tersebut, ada yang cuek bebek, ada yang bingung dan galau bahkan tidak sedikit yang gencar memprotes kurikulum baru tersebut. Terlepas dari pro dan kontra mengenai kurikulum baru tersebut. Dunia pendidikan harus terus tetap berjalan demi kemajuan pendidikan Indonesia seharusnya perubahan bukan sesuatu yang baru dan merupakan hal yang biasa selama bertujuan baik dalam satu wadah mencerdaskan kehidupan bangsa.
Bagi sebagian satuan pendidikan (sekolah) khususnya sekolah percontohan atau sekolah model (piloting project) penerapan kurikulum 2013, sudah mulai berdamai dan beradaptasi dengan kurikulum baru tersebut karena sekolah model sudah menerapkan kurikulum baru tersebut setahun belakangan ini. Walau tidak jarang penulis juga mendegar keluhan dari guru baik mengenai materi kurikulum baru maupun buku acuan yang belum kunjung datang. Bagaimana kesiapan sekolah yang tahun ini baru akan menerapkan kurikulum baru. Selama ini sekolah sekolah tersebut hanya mendengar dan kemungkinan baru mendapatkan informasi mengenai kurikulum baru tersebut sebatas kulit ari nya saja belum mencapai substansi kurikulum baru tersebut.
Ada beberapa kebijakan yang perlu tindaklanjuti oleh sekolah yang akan melaksanakan kuriklum baru. Satuan pendidikan (sekolah) harus up to date mengenai perkembangan isu tetang kurikulum baru melalui forum Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Musyawarah Guru Pelajaran (MGMP) dan Kelompok Kerja Guru (KKG). Pemberdayaan forum tersebut adalah dengan berbagi ilmu mengenai apa saja persiapan yang perlu dipersiapkan oleh sekolah, disamping itu forum tersebut juga kewajiban dari sekolah percontohan (piloting project) untuk menularkan ilmu bagi sekolah yang baru akan melaksanakan kurikulum baru. Sementara forum MGMP yang cakupannya lebih sempit dapat ditempuh melalui guru dari sekolah piloting project sharing mengenai materi dan menjadi pionir bagi rekan rekan guru lainnya. Guru sebagai ujung tombak pendidikan perlu memperhatikan empat hal yang berubah pada kurikulum 2013 dibanding dengan kurikulum KTSP yaitu 1) penataan pola pikir. 2) pendalaman dan perluasan materi. 3) penguatan proses dan 4) penyesuaian beban. Dengan perubahan tersebut bagaimana upaya yang harus dilakukan seorang guru dalam kurikulum baru tersebut.

Pola pembelajaran
Perubahan dan penyempurnaan pola pikir dalam kurikulum 2013 sesuai dengan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 69 tahun 2013 adalah sebagai berikut:
1. Pola pembelajaran berpusat pada guru (teacher`s centered) berubah menjadi pembelajaran berpusat pada siswa (student`s centered).
2. Pola pembelajaran satu arah (guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif ( guru-peserta didik-masyarakat -lingkungan alam dan sumber/media belajar lainnya)
3. Pola pembelajaran terisolasi menjadi pola pembelajaran berbasis jaringan artinya  dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dimana saja.
 4. Pola pembelajaran pasif menjadi pola pembelajaran aktif dan kritis
5. Pola pembelajaran sendiri menjadi kelompok / tim
6. Pola pembelajaran tunggal menjadi pola pembelajaran multi media
7. Pola pembelajaran berbasis massal menjadi pola pembelajaran  berbasis keutuhan (user)
8. Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodisciplin) menjadi pembelajaran berbasis jamak (multidiscipline)
Pola pembelajaran diatas juga menggambarkan bahwa pendalaman dan perluasan materi serta penguatan proses. Perubahan-perubahan dalam kurikulum baru tersebut mau tidak mau juga merubah peranan guru, jika selama ini guru identik dengan istilah bahasa jawa digugu lan ditiru (ditaati dan sebagai tauladan) maka pengertian tadi harus berubah sesuai dengan perubahan pola pembelajaran, perluasan serta pendalaman materi dan penguatan proses.
Berdasarkan perubahan-perubahan pada kurikulum baru tersebut maka dapat penulis simpulkan bahwa guru  harus antusias dan berhasrat , artinya guru memiliki pikiran yang tajam dan memiliki passion (hasrat) yang menggebu untuk menyalurkan ilmu pada peserta didik. Selain itu juga guru harus  kreatif,  perubahan kurikulum secara tidak langsung menuntut guru untuk lebih produktif dan menjadi inspirasi bagi para peserta didik dalam proses belajar pembelajaran. Menciptakan media pembelajaran serta bagaimana menciptakan proses pembelajaran yang antusias.
Dalam kurikulum ini profesi guru menjadi penuh tantangan dan berat tanggungjawabnya sehingga jiwa yang tangguh sangat diperlukan. Tantangan besar adalah bagaimana cara seorang guru dapat menciptakan generasi cerdas melalui didikan seorang guru. Guru juga dituntut menyenangkan,  jika seorang guru tidak memiliki rasa humor dan terlalu kaku maka kondisi proses pembelajaran akan menjadi dingin dan tidak menggairahkan bagi peserta didik, maka guru harus dapat melucu dan menyenangkan bagi peserta didik sehingga mereka antusias dalam proses pembelajaran.
Guru adalah orang yang harus selalu mengupdate pengetahuannya, meskipun guru adalah orang yang berilmu tetapi harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan karena ilmu pengetahuan selalu berkembang dan belajar adalah  proses sepanjang hayat. Selain itu ia juga harus menjadi pemberi motivasi dan sabar, mampu membesarkan hati, memberi motivasi dan memberi semangat peserta didik dan memiliki kesabaran adalah salah satu ciri seorang guru dari dahulu sampai sekarang, maka kedua sifat baik ini harus terus dipupuk, dipelihara dan dijaga sebagai identitas seorang guru.

Peran guru
 Paradigma yang ada selama ini yang menganggap guru sebagai pusat pembelajaran atau sebagai orang yang maha tahu harus dirubah. Dalam kurikulum baru guru harus dapat menjalani berbagai peran agar proses pembelajaran dapat berjalan maksimal. Beberapa peran penting guru diantaranya guru harus dapat berperan sebagai:
Pemegang Kendali, Selama proses pembelajaran guru adalah pemegang kendali penuh terhadap jalannya pembelajaran. Segala sesuatu yang ada didalam kelas  baik yang mendukung dan mengganggu mutlak ada ditangan guru sebagai pemegang kendali. Akan seperti apa proses pembelajaran berlangsung juga sepenuhnya menjadi kewenangan guru.
 Pemimpin, Dalam hal ini guru harus berperan sebagai pemimpin jalannya proses pembelajaran, maka sikap dan tindakan tegas guru dapat diambil dalam apabila jalannya pembelajaran terdapat kendala yang membuat terganggunya proses pembelajaran. Tegas bukan berarti galak, kasar dan ditakuti siswa,tetapi bertindak tepat dan benar dalam mengambil langkah sehingga proses pembelajaran berjalan sesuai tujuan dan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Pengatur, Sebagai seorang manager guru harus dapat mengatur apa yang ada didalam kelas saat proses pembelajaran. Disamping itu kemampuan managerial merupakan salah satu dari kompetensi pedagogik seorang guru. Peran guru sebagai manager sangat vital karena akan berdampak pada lancar atau tidak nya proses pembelajaran  serta hasil yang akan dicapai dari  proses pembelajaran.
Fasilitator, Guru harus dapat menjadi partner dan memfasilitasi rasa lapar belajar dari peserta didik. Maka guru perlu mendalami dan memahami hal-hal yang berhubungan dengan berbagai media dan sumber belajar.
Sumber belajar dan mentor, Disadari atau tidak peserta didik menganggap bahwa guru adalah master dalam mata pelajaran yang diampunya, maka sudah sewajarnya jika guru dapat berperan menjadi mentor bagi peserta didik.tugas seorang mentor itu sangat berat dan sangat mulia, mentor bukan hanya sekedar menjadi pendamping, pembimbing atau pendidik tetapi yang lebih utama adalah menjadi panutan khususnya bagi para peserta didik.
Guru adalah aktor intelektual dibalik sukses peserta didik, guru adalah pencipta generasi emas bangsa Indonesia. Kombinasi antara kurikulum baru dan peran guru diatas adalah ibarat anak panah dan busur nya. Keduanya adalah perpaduan yang sempurna untuk mencapai sasaran dalam hal ini sasaran nya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.(*)

Sumber: bangkapos
Tags
kurikulum
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Cerpen: Aaah !

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved