Pendemo Ahok Dapat Kucuran Lebih Rp 100 Miliar, Ini Sumber Dananya

Total dana untuk demonstrasi kasus penistaan agama Ahok pada 4 November 2016 mencapai Rp 100 miliar.

Editor: fitriadi
Alija Berlian Fani
Konferensi pers GNPF-MUI di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (1/11/2016) terkait rencana demonstrasi pada 4 November. 

BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia(GNPF-MUI) KH. Bachtiar Nasir mengungkapkan total dana untuk demonstrasi kasus penistaan agama Ahok pada 4 November 2016 mencapai Rp 100 miliar.

"Bukan hanya Rp 10 miliar, nyatanya, mungkin lebih Rp 100 miliar. Kami disubsidi lebih dari Rp 100 miliar," ungkapnya, dalam Konfrensi pers di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (1/11/2016).

Baca: Malam Hari Ibu Muda Ini Aborsi Siangnya Udah ke Karaoke 

wanita pembuang janin
Wanita berinsial AR (celana jeans coklat), ketika berada di Rumah Sakit H Marsidi Judono Kabupaten Belitung, Senin (31/10) malam.

Menurutnya dana tersebut berasal dari seluruh rakyat Indonesia yang menjadi donatur untuk digunakan sebagai penyedia dapur umum dan penunjang kesehatan.

"Jumlah massanya ada seratus ribu, tapi saat ini diperkirakan akan mencapai dua ratus ribu orang," ungkapnya.

GNPF -MUI yang menjadi pengerak aksi tersebut menuntut agar Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama ditangkap demi tegaknya supremasi hukum dan rasa keadilan dari kekecewaan terhadap pernyataannya.

Pengerahan daerah

Rencana demonstrasi yang mengatasnamakan organisasi keagaamaan pada Jumat (4/11)  di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, dikhawatirkan  Ketua DPR RI Ade Komarudin.

Baca: Pendemo Pasang Pengeras Suara di Sepanjang Pagar Monas

Baca: Ini Harapan Prabowo kepada Para Pendemo 4 November

Baca: FPI Bantah Terima Rp 10 Miliar untuk Demo Ahok: Itu Dana Gotong Royong

Dia merasa unjuk rasa itu rawan dijadikan alat oleh kelompok tertentu untuk membuat suasana negeri ini gaduh dan rusuh.

"Saya takut dan khawatir ada ormas yang anggotanya diperalat oleh kelompok-kelompok tertentu dan masuk skema sebagai martir yang bertujuan membuat negara semakin tidak terkendali," kata pria yang akrab disapa Akom melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (30/10/2016).

Dari berbagai daerah, kata dia, sudah mulai terlihat gerakan-gerakan untuk menuntut Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama(Ahok) diproses hukum karena diduga telah menistakan agama Islam.

Baca: Nasib Kiki Amalia Setelah Diceraikan Markus Horison 

kiki amelia
Kiki Amelia

"Situasi ini mulai mengkhawatirkan bila melihat sebaran demonstrasi masyarakat," ujarnya.

Oleh karena itu, Akom meminta kepada seluruh tokoh untuk menghindari pernyataan yang dapat menimbulkan gesekan atau ketegangan terkait ucapan kontroversial Ahok di Kepulauan Seribu.

"Pernyataan-pernyataan yang dapat memicu ketegangan di masyarakat harus dihindari. Sebaliknya, tokoh-tokoh politik harus memberikan pernyataan yang menciptakan kedamaian," kata dia.

Di samping itu, Akom meminta kepada para pemimpin bangsa untuk ikut bertanggung jawab menjaga kedamaian dan memberikan ketenangan di tengah masyarakat yang sedang marah ini.

"Perlu kebijaksanaan dan perhatian sangat serius dari para pemimpin bangsa saat ini," tandasnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved