Beginilah Kisah Menegangkan Perburuan Ikan Duyung di Babel, Ikan Itu Ternyata Bernilai Tinggi
Kisah keberadaan ikan duyung di Bangka Belitung memang bukan barang baru. Sejak zaman kolonial Belanda, ikan duyung merupakan objek buruan
BANGKAPOS.COM--Seekor ikan duyung terjaring alat tangkap nelayan nelayan Desa Penyak, Bangka Tengah, Kamis (5/1/2017) menghebohkan warga.
Ikan duyung terjaring tanpa sengaja saat nelayan tersebut melaut pada pagi hari.
Namun sayang, ikan duyung itu keburu mati sesaat setelah terjaring alat tangkap nelayan.

Para nelayan penyak sedang membelah ikan duyung hasil tangkapannya untuk dijual.
"Tadinya masih hidup, tapi setelah saya bawa ikan ini mati," ungkap nelayan yang diketahui bernama Faiz.
Ikan duyung yang berbobot sekitar 100 kilogram itu kemudian di bawa darat, dibelah, dan kemudian dagingnya dijual.
"Tadinya mau kita pelihara atau apalah tapi berhubung sudah mati ya kita jual saja, lagian nelayan lain yang ikut membantu juga setuju," kata Faiz.

Warga Desa Penyak ketika mengangkut ikan duyung, Rabu (04/09/2013)
Kisah keberadaan ikan duyung di Bangka Belitung memang bukan barang baru.
Sejak zaman kolonial Belanda, ikan duyung merupakan objek buruan yang bernilai tinggi.
Satu kisah dituturkan oleh Udin (76), sesepuh Orang Laut (Suku Sawang) di Desa Selinsing, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
Ia menuturkan, nenek moyang mereka adalah pemburu ikan duyung yang andal.
Mereka melakukannya secara tradisional menggunakan tombak Rampang dan perahu kecil yang biasa disebut Perawok atau Kulek.
Perburuan dilakukan dengan menombak ikan duyung secara manual dan kemudian membiarkannya sampai lemas.

Foto-foto bukti perburuan ikan duyung di Belitung pada tahun 1862 dimuat didalam buku penulis Belanda De Groot.
Pangkal tombak dipasangi tali sehingga ikan duyung tetap berada dalam jarak pengamatan.
Keadaan saat ikan duyung berhasil ditombak ternyata cukup menegangkan.
Menurut Udin, perahu Kulek biasanya bisa ditarik hingga puluhan hingga ratusan meter.
Bagi yang tidak berpengalaman, perahu bisa saja terbalik akibat gerakan duyung yang begitu kuat.
Kini kisah perburuan ikan duyung tinggal kenangan.
Menurut Udin perburuan itu sudah lama ditinggalkan.
Bukan karena untuk pelestarian, tapi memang jumlahnya sekarang sangat sedikit, dan makin sulit ditemukan.
Menurutnya, ikan duyung memiliki nilai jual yang tinggi sejak zaman dulu.
Nelayan biasanya langsung pulang jika sudah berhasil mendapatkan satu ekor ikan duyung.(wahyu kurniawan)