Telepon Merah Hitler, Si Senjata Paling Merusak Itu Akhirnya Terjual
Tentara Soviet yang menemukannya memberikan telepon tersebut kepada perwira Inggris Sir Ralph Rayner sebagai cinderamata, lama setelah Jerman ...
TELEPON peribadi milik Pemimpin Nazi, Adolf Hitler yang sering digunakan untuk mengeluarkan arahan ketika Perang Dunia II, akhirnya terjual.
Baca: Vulgar, Jessica Mila Tampil Berani dengan Pakaian Tembus Pandang, Netizen: Hati-hati ka SOBEK
Telepon merah warisan sang dikatator tersebut terjual dengan harga USD243 ribu atau sekitar Rp3,2 miliar dalam sebuah lelang Alexander Historical Auctions di Chesapeake City. Namun, si penawar anonim telepon antik tersebut belum terungkap. Pasalnya, dia melakukan penawaran lewat telepon.
Baca: Video Ini Bikin Ngakak, Para Jomblo Hati-hati Jika Tidak Ingin Ditemba Pria Ini
Telepon merah itu telah dianggap sebagai senjata paling merusak sepanjang massa karena Hitler jadikan alat komunikasi tersebut untuk memerintahkan pembunuhan massal di seluruh dunia.
Baca: Teganya, Di Dapur Kantor SKPD Ini Keperawanan Gadis 17 Tahun Direnggut, EK Hanya Bisa Pasrah
Telepon rotary kuno dengan ukiran nama Hitler di atasnya dengan lambang swastika ini ditemukan dalam bunker Berlin pada 1945.
Tentara Soviet yang menemukannya memberikan telepon tersebut kepada perwira Inggris Sir Ralph Rayner sebagai cinderamata, lama setelah Jerman menyerah.
Telepon berwana merah itu masih terawat baik. Di bagian bawahnya tertulis nama Adolf Hitler denan lambang bendera Nazi.
Baca: Heboh Pakaian Wulan Guritno di Instagram Gisel Super Seksi, Netizen: Ini Ciri Selebriti Paling Pelit

Bagian bawah telepon bertuliskan nama Adolf Hitler dengan lambang bendera Nazi.
Rumah lelangan menyebutkan, pada asalnya telefon itu berwarna hitam ‘Bakelite’ yang kemudian ditukar kepada warna merah dan diukir nama Hitler.
Baca: Beginilah Doa Raffi Ahmad ke Tanah Suci Bareng Istri dan Anak, Nagita: Enggak Boleh Dikasih Tahu
Barangan antik itu ditemui di bilik rahasia pemimpin Nazi itu di Berlin, Jerman pada 1945, berikutan kekalahan rejim tersebut.
”Ini akan menjadi mustahil untuk menemukan peninggalan yang lebih bermakna daripada alat utama yang digunakan oleh orang yang paling jahat dalam sejarah untuk memusnahkan orang tak bersalah yang tak terhitung jumlahnya, berbaring limbah ke ratusan ribu mil persegi tanah, dan pada akhirnya, menghancurkan negaranya sendiri dan orang-orang dengan efek ancaman yang yang masih berkumandang saat ini,” bunyi keterangan Alexander Historical Auctions, seperti dikutip IB Times, Senin (20/2/2017).