Muntahan Paus Temuan Nelayan Bengkulu Berharga Mahal tapi Justru Perlu Dikhawatirkan

Muntahan paus yang disebut dengan ambergris ini menjadi sorotan karena konon harganya mencapai ratusan juta rupiah.

Editor: fitriadi
WWF-Indonesia
10 ekor ikan paus jenis sperma terdampar di Pantai Ujong Kareung, Gampong Ujong Batee, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Senin, 13 November 2017. 

BANGKAPOS.COM - Beberapa waktu lalu, Indonesia dihebohkan dengan terdamparnya 10 paus sperma di pantai Ujong Kareung, Aceh Besar.

Namun, tak hanya itu saja. Baru-baru ini, pemberitaan mengenai muntahan paus di Bengkulu juga menghiasi media massa dan menjadi viral.

Muntahan paus yang disebut dengan ambergris ini menjadi sorotan karena konon harganya mencapai ratusan juta rupiah.

Hal itu karena senyawa di dalamnya disebut-sebut bisa menjadi zat pengawet parfum.

Baca: Ternyata Segini Harga Muntahan Ikan Paus, Pantas Saja Nelayan Ini Bakal Kaya Mendadak

Menanggapi hal ini, pakar mamalia laut LIPI, Sekar Mira, menyampaikan keprihatinannya.

Menurut dia, hal ini cukup mengkhawatirkan karena jika ambergis yang berharga mahal dimassalkan, ditakutkan nantinya akan membahayakan populasi paus.

"Rasanya (ambergris) ini bukan peluang usaha yang efisien, kemudian juga tidak lestari," kata Sekar ketika dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (15/11/2017).

Baca: Muntahan Paus Menjijikkan Tapi Bikin Orang Kaya Mendadak

Ambergris memang tidak membahayakan bagi paus, tetapi perdagangannya telah dilarang di beberapa negara, seperti Amerika Serikat.

Hal ini karena ketakutan akan adanya eksploitasi paus besar-besaran.

Sekar juga menambahkan bahwa sebenarnya, paus dan mamalia laut lainnya merupakan hewan yang dilindungi dan terancam punah.

"Bahkan di International Union for Conservation of Nature (IUCN) sendiri, (paus) sudah termasuk dalam golongan vulnerable (rentan kepunahaan)," kata Sekar.

Baca: Nelayan Kaya Mendadak, Ini Alasan Kenapa Muntahan Paus Dihargai hingga Miliaran Rupiah

Peneliti LIPI ini juga mengingatkan bahwa sebenarnya, sudah banyak senyawa sintetis yang mirip dengan ambergris sehingga penjualan ambergris saat ini mungkin hanya pada kolektor saja.

Sumber: Intisari
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved