Resah, 4 Lubang Muncul di Gunung Kidul Kian Hari Semakin Melebar dan Dalam

Warga di Kecamatan Ponjong, Gunung Kidul, Yogyakarta, resah dengan empat lubang yang berada di tengah ladang warga

Editor: M Zulkodri
Lubang yang muncul di ladang milik Sakino di Dusun Pringluwang, Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul.(Kompas.com/Markus Yuwono) 

BANGKAPOS.COM,YOGYAKARTA — Warga di Kecamatan Ponjong, Gunung Kidul, Yogyakarta, resah dengan empat lubang yang berada di tengah ladang warga.

Bahkan, di beberapa titik, lubang yang kemudian diketahui sebagai fenomena tanah karst ini semakin melebar.

Salah satunya di Dusun Pringluwang, Desa Bedoyo. Salah satu lubang berada di lahan pertanian milik Suyatmi yang sudah ambles sejak dua bulan terakhir.

Baca: Mengerikan, Pria Ini Biarkan Ular Bersarang di Rambutnya

"Tanahnya ambles sejak November akhir tahun lalu saat hujan deras itu. Namun, luasnya hanya sekitar 5 meter, dalamnya hanya 2 meter. Saat ini luasnya sudah sampai 10 meter, kedalaman sekitar 5 meter," katanya saat ditemui di ladangnya, Selasa (6/2/2018).

Meluasnya lubang di lahan pertanian produktif miliknya itu hingga kini belum ada penanganan dari pemerintah. Dirinya hanya secara mandiri memasukkan tanah dan bahan lainnya.

Baca: Begini Curhatan Pilu Istri Seorang Pelawak yang Ditahan Di Hongkong

"Tidak tahu mau diapakan lagi. Saya khawatir jika melakukan aktivitas di sini karena tanahnya terus melebar meski tak begitu cepat," ucapnya.

Baca: Setelah Ustaz Somad Dilarang di Hongkong, Kini 2 Pelawak Indonesia Diadili

Tak jauh dari lokasi hanya sekitar 300 an meter, lahan milik Sakino juga mengalami hal yang sama. Lubang atasnya berdiamer sekitar 1,5 meter muncul sejak seminggu terakhir.

"Lubang atasnya hanya sekitar 1,5 meter, tetapi bawahnya lebih luas sekitar 3 meter dengan kedalaman 5 meter, baru seminggu yang lalu," ucap Sakino.

Lubang serupa sebenarnya sudah pernah muncul di ladangnya, tetapi hanya sekitar 2 meter dari lokasi saat ini. Lubang pertama muncul sekitar 10 tahun lalu dan sudah bisa tertutup.

"Saya tutup sendiri, lama tapi menutupnya. Ya semoga pemerintah segera mengatasi karena takut juga kalau pergi ke sawah berbahaya," katanya.

Baca: Wow, Satu Pembahasan Raperda Bisa Mencapai Rp 1 Miliar Bahkan Lebih

Sementara itu, Sekretaris Desa Bedoyo Supanto mengatakan, saat ini yang tercatat ada amblasan di Dusun Pringluwang dua titik, Surubendo satu titik dan di Bulak Songjembul satu titik.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved